Kami masih menyusiri hutan belakang kampus ini dengan seksama, masih belum menemukan satupun dari pin harta karun yang kami cari.
"Horee,, kita dapat satu" Sebuah suara teriakan bahagia kami dengar bersama, sepertinya tim lain sudah mulai mengumpulkan pinnya. Tapi kami tidak menemukan satupun di dalam hutan ini, yang ada hanya tanah rawa yang berlumpur.
"Sepertinya kita tidak akan memenangkan permainan ini" Keluh Jean pesimis.
"Hey jangan pesimis begitu, jika kita tidak menemukan pin ini maka mengambil dari tim lain adalah pilihannya" kata Jeky dengan wajah optimis akan memenangkan permainan berburu harta ini.
" Tidak bisa begitu Jek, Kalau mereka tau kita mencuri pinnya pasti kita akan di diskualifikasi karena dianggap curang" Kata Mada mengingatkan.
"Yang dikatakan Mada benar Jek, kita tidak bisa melakukan itu" Kataku mengingatkan Jeky.
" Diskualifikasi akan terjadi jika ketahuankan, lagi pula aku tidak berencana untuk kalah dari siapapun dalam hidupku, dan aku tidak mengatakan kita harus mencurinya, tapi aku yang akan mencurinya. Lihat dan perhatikan" Kata Jeky penuh kelicikan.
Jeky berjalan di depan, jujur saja aku merasa ini bukan ide yang bagus dan bukan cara yang bagus untuk menang, sepertinya bukan aku saja yang setuju jika ini bukan ide yang bagus, wajah Jean dan Mada juga terlihat khawatir.
kami berjalan beriringan dan bertemu dengan satu kelompok yang sama sama berada di dalam hutan.
"Hi...." Teriak Jeky kepada kelompok itu, wajahnya terlihat sangat ramah dan bersahabat. Kemana wajah cuek dan dinginnya tadi?
"Hallo" Sapa mereka dengan nada yang hangat kepada Jeky, mau tak mau kamipun ikut menyapa mereka dengan senyuman.
"Kalian dapat banyak pin?" Tanya Jeky ramah.
"Kami dapat 4 buah pin dari tadi, kalian dapat berapa?" Salah satu Pria dari tim itu menjawab pertanyaan Jeky.
" Tim kami juga mendapatkan 4" Jeky menatap kami dengan senyuman yang sulit untuk diartikan, tapi senyumnya terkesan sangat licik.
"wow kalian hebat, bahkan di baju kalian tidak terdapat lumpur sedikitpun , tapi kalian dapat 4. Ngomong ngomong aku Deri, aku ketua tim ini" Katanya memperkenalkan diri.
"Aku Adit, dan ini tim ku, Yang tinggi ini ketua kami" Kata Jeky memperkenalkan dirinya dan menunjuk Mada, apa apaan dia mengenalkan namanya sebagai Adit. Bukan aku saja tapi Jean dan Mada juga terkejut mendengar apa yang dikatakan Jeky.
" Kalian simpan dimana pin kalian?" Tanya Jeky.
"Oh itu ada di saku celanaku" Jawab Deri yang menepuk saku sebelah kanan dari celana kargo yang dia gunakan tanpa curiga, teman teman Deri juga tidak menaruh curiga kepada Jeky mereka malah menatap kesana kemari sepertinya mereka mencari pin itu.
"Der sepertinya kita harus melanjutkan perjalanan" Kata seorang wanita dari tim Deri, Deri hanya menganggukkan kepalanya.
"Baiklah, kami juga harus mulai mencari lagi, Senang berkenalan dengan kalian" Kata Jeky, senyumnya begitu lembut dan ramah begitulah kira kira yang dapat kami lihat.
Aku, Jean dan Mada juga berpamitan pada tim Deri dan saling memberi semangat. Jeky berjalan paling depan, entah disengaja atau tidak kaki jeki tersandung sebuah ranting yang melintang membuat dia jatuh menimpa Deri.
"Maaf maaf" Kata Jeky sambil membantu Deri bangkit, Wajah Jeky sangat merasa bersalah kepada Deri.
"Tak apa, lain kali berhati hati" Jawab Deri, dia terlihat sedikit kesal dengan kejadian barusan.
" Tapi Pakainmu jadi kotor, aku merasa tak enak" Kata Jeky menyesal.
"Sudah lah tak apa, nanti juga bisa dibersihkan, pakaian mu juga kotor" Kata Deri menunjuk pakaian Jeky yang penuh dengan lumpur, Jeky hanya tertawa menggaruk kepalanya canggung.
" Ya sudah, Kami duluan ya, bye semua" Kata Deri, dia dan timnya akhirnya meninggalkan kami. Tim kami juga meneruskan perjalanan kembali hingga menemukan sungai kecil, kami berhenti karena Jeky ingin membersihkan wajahnya dari lumpur.
"Kau kelihatan seperti habis bajak sawah" Kata Jean.
" Hahahaha, Membajak sawah yang menghasilkan 4 pin bukan padi" Jeky memamerkan pin yang ada di tangannya, pin yang sudah bersih karena di basuh dengan air.
" Kau dapat dari mana?" Tanya Mada heran.
" Menurutmu?" bukannya menjawab pertanyaan Mada, Jeky malah bertanya balik.
" Punya tim Deri" Kataku pelan.
"Diamlah, hutan ini punya telinga, hati hati jika bicara. Dan sudah kubilang aku benci kalah" Kata Jeky penuh penekanan, dia masuk kedalam parit kecil berair jernih itu untuk membersihkan Pakaiannya yang terkena lumpur.
"Ini satu lagi" Jean memberikan satu pin lagi kepada Jeky.
"Kau temukan dimna?" Tanyakku.
" Di dekat pohon itu, yang mirip seperti gambar yang ada dikertas ini" kata Jean menunjuk sebuah pohon yang lumayan besar, bentuknya memang mirip seperti gambar yang ada di kertas ini.
" Nah, kita sudah punya 5 pin berkat Jeky dan Jean. Sekarang kita akan mengumpulkan lebih banyak" Kata Mada, entah kenapa Mada sepertinya tidak terlalu menyukai pribadi Jeky, setelah ku perhatikan dari tadi Mada melihat Jeky dengan sinis.
"Dan kau, Buatlah dirimu berguna dengan simpan pin ini dengan baik, jangan hilangkan" Jeky memberikan Pin itu kepadaku, dan apa apaan ini, dia bersikap sangat kasar, kemana perginya Jeky yang ramah saat bertemu tim Deri tadi.
"Baiklah, dan tidak perlu kasar" Kataku dengan nada yang sinis, dia pikir hanya dia yang bisa mengintimidasi.
"Sudahlah, kita harus bekerja sama jadi bersikaplah dewasa" Mada berdiri disampingku dan melerai pertikaian kami yang belum terjadi, ku pikir Jeky akan tersulut dan marah namun ternyata dia tidak peduli malah dia sudah melanjukan perjalanan bersama Jean.
Hampir pukul 12 berarti sirine akan dibunyikan sebentar lagi, tanda permainan ini berakhir. Berkat kerjasama tim dan kelihaian tangan Jeky kami berhasil mengumpulkan banyak pin, semua pin itu kusimpan dalam tas.
Wiiinggggggggggg....
Suara sirine terdengar lantang, kulihat jam tanganku menunjukan tepat pukul 12 siang.
"Semua Tim yang bermain harap kembali kelapangan segera" Suara itu terdengar lantang diudara memanggil semua tim yang bermain.
"Dan itu termasuk juga kita, ayo kembali" Kataku mengajak mereka. kami semua berjalan dengan santai untuk kembali kelapangan.
"Berapa jumlah pin yang kita dapat?" Tanya Mada.
" Kurasa lebih dari 13" Jawabku, aku tidak yakin dengan jumlahnya karena memang tidak ku hitung.
" Lumayan banyak" Kata Jeky.
"Itu bukan lumayan, tapi sudah sangat banyak" Kataku.
" Well, terimakasih kepada tim kita yang kompak, dan keahlian tangat copet milik Jeky" Kata Jean.
"Wow Jean, aku merasa tersanjung dengan kata katamu" Jeky meletakan tangannya di dada, dan membuat wajahnya seolah olah terharu.
"Atau haruskah kita nobatkan Jeky sebagai pahlawan timini" Kata Mada becanda, kami pun hanya tertawa bersama sembari jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Something about breakUP
RomanceApa yang pertama kali terlintas dibenak kalian ketika mendengar kata "putus" atau "kita akhiri saja sebelum terlambat". Seorang teman kuliah pernah bilang seperti ini " kamu harus merasakan dulu apa itu patah hati dan disakiti, maka kamu akan bisa m...