Chap 12 : Pembantaian

389 49 12
                                    


CHAP BARU LAGI!!!

ENJOY THE STORY!!!

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

-3rd Person PoV-

Saat ini Reku, Zhion, dan Luci sedang berada di kamar milik Zhion karena Luci yang secara tiba2 mengalami mual dan sekarang Luci sedang terbaring di atas ranjang tak sadarkan diri dan tengah diperiksa oleh seorang dokter.

Dokter itu merupakan dokter yang selalu dipanggil oleh keluarga mereka, dan walaupun fisiknya sudah menua tapi ilmu kedokterannya tidak pernah menua alias tidak pernah tumpul.

Henry, adalah nama dari dokter tersebut. Beliau memiliki wajah rata2 orang tampan dengan kulit putih namun sudah berkeriput karena dimakan usia, memiliki mata berwarna biru tua, dengan rambut hitam dengan banyak uban yang tumbuh memberikan gradasi hitam-putih, memakai pakaian khas seorang dokter dengan stetoskop di lehernya, dan bibirnya selalu tersenyum.

Kembali ke cerita, Henry tengah memeriksa keadaan dari Luci dengan cermat dan handal. Sedangkan Zhion dan Reku diam tidak bergerak, membiarkankan Henry melakukan tugasnya.

Melihat istrinya sedang diperiksa, Zhion berkeringat dingin dengan memasang wajah khawatir sekaligus penasaran dengan apa yang dikatakan Reku sebelumnya.

Sedangkan Reku hanya diam memperhatikan dengan wajah datar namun tatapannya tajam karena dia ingin tahu kalau teorinya benar atau tidak.

Setelah tak lama menunggu Henry memeriksa Luci, akhirnya pemeriksaan itu selesai. Dengan segera, Zhion langsung bertanya kepada dokter tua itu.

"Henry-san, bagaimana keadaan istri saya? apakah dia baik2 saja? Dia sakit apa? ataukah..." (Zhion)

"Hohoho, tak perlu khawatir nak Zhion, nak Luci baik2 saja, malah aku ingin memberimu berita baik" (Henry)

"Apa itu?" (Zhion)

Senyum Henry menjadi semakin lebar, menunjukan betapa bahagianya ia saat ini. Lalu ia pun berkata...

"Selamat ya nak Zhion, nak Luci sedang hamil" (Henry)

"Sesuai dugaanku..." (Reku)

"Benarkah? Benarkah, Henry-san?" (Zhion)

"Ya... Dan usia kandungannya sudah berumur sekitar 1 bulan. Jadi nak Zhion, tolong jaga nak Luci dengan baik!" (Henry)

"Itu pasti, Henry-san. Aku akan menjaganya dengan baik" (Zhion)

"Ugh... Dimana ini? Apa yang terjadi?" (Luci)

Luci mulai terbangun dari pingsannya dan bertanya2 dimana dia berada.

"Luci! Syukurlah kau telah sadar. Ada hal yang ingin aku sampaikan padamu" (Zhion)

"Zhion? Hal apa yang ingin disampaikan?... Aduh kepalaku masih pusing" (Luci)

"Kita akan segera memiliki keturunan!!!" (Zhion)

"Huh?" (Luci)

Kemudian tangan Zhion bergerak memegang salah satu tangan istrinya lalu meletakkannya di atas perut istrinya.

Dengan senyum lebar yang nampak diwajah Zhion, dia mengatakan....

"Kau hamil, Luci!" (Zhion)

"Ehh?!" (Luci)

Luci terkejut namun dengan segera berubah menjadi senyum dan tangis bahagia, karena hal yang sangat dia nantikan akhirnya telah terjadi. Ya, dia ingin memiliki anak bersama Zhion.

Adventure in Another WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang