Chap 15 : Klise

271 39 16
                                    

Yo!!

I'am back!!

Kangen ya?

Hehehe... Hampir kehilangan motivasi gw

Yaudah langsung ae dah

Enjoy!!!

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

~Sebelumnya~

Sebelum dia berdiri, aku memunculkan banyak riak emas lagi tapi kali ini mengelilingi dan mengurung Eddie-san.

Eddie-san nampak terkejut dengan apa yang kulakukan.

Dari riak-riak emas itu, mulai muncul tongkat-tongkat sihir yang mulai terisi energi sihir berwarna emas dan setelah energinya memadat...

"Skakmat"

"Aku menyesal tidak melawanmu dengan serius, aku terlalu meremehkanmu pangeran hahaha" (Eddie)

"Tembak!"

*BLEDAR*

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

~Saat ini~

-3rd Person PoV-

Reku kemudian menghilangkan GoB yang dia gunakan untuk melepaskan serangan terakhir kepada Eddie, dan terlihat asap dari debu mengepul sangat banyak hingga menghalangi pandangan.

Setelah asap menghilang, terlihatlah Eddie yang terkapar ditanah tak berdaya namun masih sadar.

"... Ugh... Badanku sakit semua... Hehehe, bahkan [Pain Nullification] milikku tak mampu mengatasinya" (Eddie)

"Duel berakhir! Pemenangnya adalah Pangeran Reku!" (Inari)

"Hah!!... Memang seharusnya begitu... HAHAHAHA" (Reku)

Perkataan Reku membuat Inari yang tengah membantu suaminya bangkit sweetdrop, karena Reku mengeluarkan nada sombong serta tawa khasnya.

"Sepertinya anda sangat puas ya pangeran?" (Inari)

"HAHAHAHAHA, tentu saja... HAHAHAHAHA" (Reku)

"Awas batuk pangeran" (Inari)

"HAHAHA, mana mungkin HAHAHA... Uhuk Uhuk" (Reku)

"Tuhkan" (Inari)

"Ehaha... Aduduh... Baiklah, kita masuk dulu kedalam... Ugh, sakitnya belum hilang juga" (Eddie)

~Timeskip dibawakan oleh Inari yang sedang menyembuhkan Eddie ditemani Reku yang masih tertawa lepas~

Setelah duel tidak resmi antara reku dan Eddie sang Guild Master, kini mereka tengah duduk sambil minum-minum sembari berbincang dan menunggu kartu tanda pengenal untuk para petualang milik Reku diambilkan oleh Inari dari tempat resepsionis.

Tak berselang lama kemudian, datanglah Inari dengan membawa sebuah lempengan kecil dari kristal bening yang lumayan tipis dan kemudian diserahkan kepada Reku.

"Ini dia kartu petualang milik anda pangeran!" (Inari)

"Ah, terima kasih Inari-san" (Reku)

Dia kemudian menginspeksi kartu dari kristal itu, dan Inari ikut duduk disamping suaminya. Setelah menginspeksi dia bingung karena tidak ada tulisan apapun dari kartu kristal itu.

"Inari-san... Kenapa tidak ada tulisannya? Apakah rusak?" (Reku)

"Oh, maaf. Saya lupa memberi tahu anda, kartu itu harus dialiri energi sihir agar aktif dan memberikan info data diri anda pangeran" (Inari)

Adventure in Another WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang