Bab 3

8.7K 647 7
                                    

Hari ini langit sangat cerah aku sudah bersiap dengan penampilanku yang elegan hari ini aku memutuskan untuk ikut annalies ke istana yah walaupun aku tau annalies pasti akan selalu bersama hydra tapi aku ingin memastikan sesuatu disana sekaligus lumayan lah bisa mengelilingi istana siapa tau tidak sengaja bertemu pria kemarin hahaha.

Aku segera bergegas turun untung saja mood annalies gampang berubah setelah kemarin dia mendiamiku sekarang dia sudah kembali seperti semula,aku tau annalies menyembunyikan sesuatu,tapi biarlah aku akan menunggu sampai dia bercerita sendiri.

Aku dan kak annalies naik kereta kuda menuju ke istana,padahal ini masih pagi sekali

"Mm kak kenapa kau ke istana pagi sekali"

"Saat pagi hydra belum bersama hilia dan dia masih menjadi hydraku yang sama"

"memangnya kalau siang,sore,atau malam kenapa?"

"Kau tidak perlu tau,kalau kau belum percaya padaku"

Aku hanya diam dan kemudian kami sudah sampai di depan istana.

Aku hanya berjalan mengikuti kak annalies untuk pergi ke tempat pangeran hydra.

"Hydra"

Pria itu menoleh dan tersenyum tipis

"Annalies"

Aku hanya berdiri dan melihat mereka
aneh!hydra kan sangat tidak menyukai kak annalies.

Tok tok tok

"Hydra"

"Hilia"

Hydra langsung meninggalkan kak anna dan menghampiri hilia kemudian memeluknya

"Hydra aku merindukanmu"

"Aku juga hilia"

Huekk!!apa ini hilia bergelayut manja seperti cacing pada hydra dan dia bilang dia risih karena kak anna selalu menggagunya,tapi dia tidak risih saat di tempeli seperti itu?

Eh tunggu!jadi ini hilia berati yang ku lihat saat itu juga hilia?berati aku tidak salah duga.

Setelah ini pasti ada keributan sudahlah lebih baik aku ajak kak anna berkeliling istana saja menemaniku dari pada disini,kulihat wajahnya sudah memerah.

"Kak anna ayo temani aku berkeliling disini"

Aku langsung menyeretnya tapi dia tidak bergerak

"Tidak,aku tidak akan meninggalkan hydra bersama hama ini"

"Sudahlah kak biarkan saja pangeranmu ini bersama gundiknya kau lebih baik menemaniku"

Kak Anna nampak memandangku terkejut begitupun hydra kecuali hilia dia sempat menatapku tajam tapi kemudian berubah sendu

"Aku bukan gundik hiks"

"Ya kau bukan gundik kau itu jalangnya pangeran"

Plakkk

"JAGA BICARAMU LADY"

Kheh?apa ini?hydra menamparku seorang jane di tampar pria?ini adalah penghinaan bagi cucu jendral sepertiku.

Kak Annalies kemudian menampar hilia

Plakk
"GARA2 KAU HYDRA JADI MENAMPAR ADIK KU"

"ANNA!!berani sekali kau menampar hilia"

Pangeran Hydra hendak melayangkan tanganya pada kak anna tapi aku menahan nya

"Jangan berani sentuh kakak ku pangeran,aku tidak menamparmu saat ini karena menghormatimu"

"Ayo kak"

Aku segera menyeret kak Annalies untuk pergi dari situ,dan meninggalkan pangeran hydra juga hilia.

"sial kenapa wanita lemah itu jadi berani"

* * * * * * * *

Aku dan annalies berjalan keliling istana meskipun dengan wajah anna yang sangat tidak enak di lihat,tapi aku tidak peduli aku hanya ingin berkeliling saja.

Istana osbourne ini sangat indah menurutku,bahkan di dalam istana juga ada beberapa pepohonan yang menambah ke asrian disini.Aku terus berjalan-jalan banyak para pelayan dan penjaga yang menyapa kami dan kemi hanya membalas dengan senyum tipis lebih tepat nya aku karena anna selalu menunjukan wajah jahatnya.

Aku melihat sebuah taman kecil yang asri dan hendak pergi kesana tapi annalies menahanku

"Aku tidak tahan lagi anne,aku harus memisahkan si hama itu dari hydra,aku pergi dulu"Annalies langsung berjalan pergi meninggalkanku.

Ya sudahlah aku juga tidak akan bisa menahan wanita itu,akhirnya aku melangkahkan kakiku ke taman itu dan duduk di ayunan yang berada di sana.

"Wuoh meskipun taman ini kecil di sini asri sekali,seperti taman dirumah kakek"

Anne melamun dia merindukan kakeknya dia tau di dunianya dia pasti sudah mati,anne berdiri dan berjalan menuju taman yang lebih besar,di sana ada sebuah kolam.Saat hendak melangkahkan kakinya kesana dia melihat dua orang yang sedang berdebat di dekat kolam dan anne mengintip,tapi tiba2 salah satu dari mereka mendadak menangis tersedu dan menceburkan diri ke kolam seolah orang yang di depan nya lah yang mendorongnya.

"........"





















Yang sudah baca cerita ini makasi banget lebih makasih lagi kalo mau pencet vote🤗

Menjadi Adik AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang