Haechan dengan cepat berlari menuju rumah, di tangan kanannya sebuah kantong plastik berisi coklat dan permen. Haechan sangat senang karena ia berhasil menjawab soal di papan tulis tadi, ibu guru memberikan hadiah sebagai reward. Tidak sia sia Haechan menghafal perkalian semalaman dan bagaimana cara mengeja kosa kata bahasa inggris. Sehingga Haechan bisa menuliskannya dengan benar di papan tulis.
Hari ini adiknya tidak masuk sekolah karena sedang tidak enak badan sehingga ini adalah hadiah yang bagus untuknya. Ketika Haechan baru masuk ke dalam kamar, senyumnya memudar karena melihat adiknya yang baru saja menangis.
{ Hey ada apa? Apa ayah dah ibu bertengkar lagi?}
Adiknya hanya mengangguk pelan, Haechan mengelus pelan kepala adiknya kemudian memberikan kantong plastik yang ia pegang tadi. Adiknya tampak sangat bahagia saat melihat coklat dan permen. Ia tersenyum girang sambil memeluk Haechan. Ditengah mereka yang sedang asik memakan camilan itu tiba tiba ayahnya masuk kedalam kamar dengan wajah merah padam seperti menahan emosi.
" Si jalang itu pergi! Aku tidak pulang sampai besok!" Bentaknya pada kedua anak itu
Haechan mengelus pelan tangan adiknya, membawanya sedikit ke belakang punggungnya.
" Ini uang makan kalian!" Ayahnya melempar selembar uang lima ribu, kepada mereka dan pergi begitu saja.
Haechan menghela nafasnya, menatap adiknya
{ Ayah bilang ibu pergi dan mereka tidak akan pulang hingga besok}
Jelas adiknya dengan bahasa isyarat, Haechan mengangguk dan mengelus pelan kepalanya. Perlahan Haechan mengambil uang itu, dan menuju dapur , Haechan melihat isi kulkasnya, kemudian lemari persediaan, tapi semuanya kosong.
Huft...mana cukup makan dengan uang segini
Cicit Haechan dalam hati menatap uang lima ribu itu.
{ Aku tidak lapar Hyung...} Jelas adiknya tapi Haechan menggelengkan kepalanya
{ Tunggu sebentar ya, aku akan membeli makanan keluar}
Haechan dengan cepat berlari keluar rumah, mengabaikan adiknya yang berusaha menahannya.
Haechan sedikit berlari dengan kaki kecilnya dan tersenyum tipis, ia berhasil membeli sebungkus nasi walaupun tidak ada lauknya. Mana ada orang yang mau memberikan Haechan satu bungkus nasi lengkap dengan lauknya dengan uang lima ribu. Beruntung tadi ada pemilik toko nasi yang menghampirinya dan membolehkan Haechan yang hanya membeli nasi saja.
{ Makan lah...}
Ucap Haechan setelah membuka bungkus nasi itu dan menaburkan minyak serta garam diatasnya.
{ Hyung bagaimana?} Haechan menggelengkan kepalanya, tapi kemudian adiknya tampak sedih dan tidak ingin makan, Haechan pun tersenyum tipis dan perlahan menyuap nasi itu.
Melihat Haechan yang sudah menyuap nasi, adiknya pun tersenyum tipis dan mereka mulai makan bersama, di tengah mereka yang makan, Haechan baru sadar di balik nasi ada sepotong ayam dan telur, melihat hal itu Haechan terdiam dan menitikkan air matanya.
{ Hyung...jangan bersedih}
Dengan cepat adiknya mengelus pipi Haechan dan memeluknya, Haechan hanya bisa menangis terisak, sambil membalas pelukan adiknya
Terima Kasih tuhan.... Kau masih mempertemukan dengan orang orang baik
Cicit Haechan dalam hati sambil terus mengelus kepala adiknya.
⏭️⏭️
" HEY AWAAAS!"
Haechan tersadar dari lamunannya, sedikit terkejut karena di depannya Mark sudah tersungkur di lantai dan tidak jauh dari sana bola basket menggelinding. Haechan dengan cepat membantu Mark berdiri.
YOU ARE READING
[Complete] Haechan|| Markhyuck
Fiksi PenggemarMark tidak menyangka karena kecerobohannya ia bertemu dengan seseorang yang menarik perhatiannya, tapi siapa sangka anak ini menyimpan banyak rahasia yang sama sekali tidak Mark ketahui. Haechan.... Mark benar benar jatuh cinta dan terpikat padanya...