6.Pulang

23.8K 1.6K 7
                                    

Call me Ica jangan author okhey 👌

Selamat pagi,selamat siang,selamat sore,selamat malam 😁😁😁😁

Ini fiksi bukan nyata...yeee😊😊😊😊

Next part berikutnya 🤗🤗🤗





















❄️❄️❄️❄️

Jarum jam dinding telah menunjukkan pukul 6 petang,alzam bocah yang dibawa oh tidak lebih tepatnya ditolong Syazani itu malah asik nonton kartun si botak kembar asal Malaysia.Sambil memakan cake buatan Syazani hal itu membuat orangtua Syazani dan kakak Syazani geleng-geleng bagaimana tidak alzam tidak takut malah terlampau santai menikmati tanpa tau keadaan rumah Atthallah.

Sedangkan dirumah Atthallah panik saat jam sudah menunjukkan pukul 6 petang alzam belum berada di rumah.

Khawatir.Jelas keluarga mana yang tidak khawatir saat adik bukan adik sepupu dan keponakan kalian tidak di rumah mereka juga tau jika alzam memiliki riwayat hipotermia.

"Alzam belum juga pulang?"tanya Azzrina menatap kedua orangtuanya dan kakaknya yang masih menggunakan seragam polisi

"Belum"kata Husna menunduk

"Abhizar cari"kata Abhizar mengambil kunci mobil

















"Alzam kakak anter pulang ya...ini udah malam nanti orangtua kamu khawatir"kata cello memberikan perhatian

"Bang orangtuanya udah di surga"bisik Syazani memberitahu

"Maafin kakak ya"kata cello membuat alzam mengangguk

"Kakak artis boleh peluk ngak?"tanya alzam membuat Syazani memeluk

"Alzam orangtua kamu kok bisa meninggal gimana?"tanya cello membuat semua melotot

"Mami sama papi kecelakaan di tol saat mau ke Surabaya"kata alzam cerita jangan lupa masih memeluk Syazani

"Innalilahi wa innailaihi Raji'un"gumam mereka semua










"Kakak artis anter alzam pulang ya?"tanya alzam berharap

"Maaf kakak ngak bisa kakak habis ini mau ke Jakarta buat kerja"kata Syazani membuat alzam diam

❄️❄️❄️❄️

Tin,tin

Bunyi klakson membuat rumah berpagar hitam menjulang tinggi itu terbuka dua orang satpam sigap membuka pagar.Dapat alzam dan cello lihat ada satu keluarga menunggu dan belasan pria berpakaian hitam yang mereka ketahui adalah bodyguard.

"Kamu kemana saja?"tanya Husna memeluk tubuh kecil keponakannya itu anak dari kakaknya

"Ketemu-"ucapannya terhenti karena...

Bugh

"NGAPAIN LO AJAK ADIK SEPUPU GUE KELUAR DAN BALIKIN JAM SEGINI"ucap Abhizar usai memukul rahang cello

"KAKAK DINGIN NGAPAIN PUKUL KAKAK KAKAKNYA ARTIS"kata alzam membuat Abhizar diam

"Alzam"panggil Husna

"Kita masuk yuk"ajak Husna membawa alzam masuk ke dalam rumah















"Tadi adik saya temui alzam di halte bus.Alzam kedinginan parah hingga pingsan dibawah guyuran air hujan...adik saya membawa ke rumah setelah dicek alzam memiliki riwayat hipotermia.Adik saya tadinya mau antar alzam pulang tapi karena pekerjaan adik saya tadi tidak bisa dan terpaksa saya yang antar"kata cello menjelaskan membuat kedua pria beda usia menghela nafas

"Sorry tadi gue kelepasan"kata Abhizar meminta maaf

"It's oke"jawab cello

"Kalo gitu saya pamit.Assalamualikum"kata cello lalu masuk ke mobil

❄️❄️❄️❄️

"Ih,cakenya ngak kaya buatan kakak artis"kata alzam saat merasakan cake diatasi meja

"Kakak artis"beo semua

"NAH ITU KAKAK ARTIS DI TV"ucap alzam membuat semua melotot mereka melihat Syazani

"Maksud kamu kakak artis itu kak Syazani"kata husna menahan senyum

"He.em...tadi alzam peluk kakak artis anget banget Tante.Alzam dimanja disana "kata alzam pamer sedangkan Abhizar ketar-ketir seperti cacing kepanasan

"Terus"tanya Azzrina

"Alzam dibuatin cake keju banyak banget sampai makan disuapi ih...jadi kangen kakak artis"kata alzam membuat semua disana geli kecuali Abhizar yang cemburu

"Yang paling penting alzam dimandiin Kakak artis dikasih buku cerita tentang nabi-nabi sama...oh iya taraaa...peci sama baju Koko buat alzam ngaji...Tante nanti ajarin alzam ngaji ya biar kakak artis suka"kata alzam membuat husna mengangguk

"Kakak dingin kenapa wajahnya kaya nahan berak"kata alzam dengan tampang watadosnya

"Berisik"ucapnya cemburu

"Ciee cemburu"goda Azzrina

Abhizar beranjak ke kamar.













Lanjut?

Abhizar | My Cold Husband |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang