Chapter 11🌹

645 65 29
                                    

HAPPY READING 🌹

Tristan berlari menyusuri koridor setelah sebelumnya Dr. Darwis menelpon untuk menangani Hana yang mengalami komplikasi. Dr. Darwis sedang ada seminar dengan beberapa dokter profesional lainnya di rumah sakit lain. Jadi akan membutuhkan waktu lama jika menunggunya pulang.

Para suster sudah terlihat lalu lalang di dalam kamar Hana.

"Cepat siapkan defribrilator"

"Baik dokter"

Selagi suster menyiapkan alat, Tristan mendekati Hana untuk mengecek pernafasan dan nadi nya. Ia sedikit panik karena nadi Hana melemah serta pernafasan nya.

"Alat sudah siap dokter".

Tristan mengambil alat detak jantung itu dan membuka sedikit baju Hana bagian atas lalu menempelkan alat itu.

Shoot

1,2,3

Shoot

1,2,3

Shoot

Tiga kali Tristan lakukan denyut jantung lalu ia melakukan penekanan pada dada untuk menormalkan oksigen yang masuk.

"Dokter tekanannya melemah". Ucap suster itu panik. Tristan juga panik tapi ia berusaha setenang mungkin.

"Hana bertahan lah". Ucapnya lalu keluar untuk memanggil dokter lain.

Saat membuka pintu Hyunsu langsung menghampirinya. Berbagai pertanyaan ia lontarkan pada Tristan.

"Maaf tapi saya tidak bisa menjawab sekarang karena pasien harus segera di operasi".

"Tapi belum ada donor yang kami dapat dokter". Ujar Hyunsu.

"Itu lah masalah nya tidak ada donor jantung saat ini, padahal kondisi Hana semakin kritis". Tristan mulai berkeringat begitu pun Hyunsu yang mulai meneteskan air mata nya.

"Kumohon selamat kan adik ku".

"Aku juga ingin ia selamat".
"Aku permisi dulu untuk memanggil dokter yang lain". Tristan pun berlari menyusuri koridor meninggalkan Hyunsu yang menyesali semua perlakuan nya pada Hana selama ini. Tak ada perhatian yang ia berikan selama bertahun-tahun dan ia baru sadar jika Hana sudah sangat menderita.

"Hyunsu...!".

Hyunsu menoleh dan mendapati sang appa yang berlari ke arahnya.

"Nak ayah mendapat donor jantung". ujar Jong-suk.

"Benarkah appa?"

"Hmm, ia sedang di periksa untuk melihat kecocokan jantung nya untuk Hana".

"Tapi dia orang yang sudah meninggal kan?"

"Iya nak appa langsung menelpon pihak RS.Kwanglim".

"Syukurlah....".

Tak lama Tristan datang dengan para dokter yang lain agar operasi segera di lakukan setelah tadi ia di beri tau jika pendonor untuk Hana sudah ada.

Tristan langsung berhenti kala pandang nya melihat seorang pria paruh baya yang tampak kusut dan tengah menatap ke arahnya.

"Ahjushi....".

Jong-suk menatap bingung Tristan yang hanya menatapnya, sedangkan dokter yang lain sudah masuk.

"Kenapa dokter diam saja cepat tangani adik ku". Ucapan Hyunsu berhasil membuyarkan lamunan Tristan.

"Kau Hyunsu?". Tanya Tristan

"Bagiamana dokter bisa tau namaku?". Bingung Hyunsu.

"Paman Jong-suk?".

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 24, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PLEASE STAY WITH ME   Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang