PAS Kelas X

607 51 11
                                    


Supaya tidak lupa, vote (🌟) terlebih dahulu sebelum membaca.

Jika berkenan, berikan comment positif (💬) yang mengandung unsur penyemangat penulis.

Enjoy your reading my story

22.5.11,Rab

Namanya Jihoon Prayoga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Namanya Jihoon Prayoga. Kesan pertama tentangnya pintar dan baik, kalem, lembut, serta sopan. Tetapi kenyataannya pemuda itu jauh dari kata diam alias pecicilan. Lembut memang, dia bisa memperlakukan orang dengan baik. Sopan pasti karena dia berasal dari keluarga bernama di televisi. Baik tak perlu dikatakan. Kalau pintar..., entah dia bisa dibilang begitu apa tidak dengan kelakuannya saat ini.

Mengerjakan Penilaian Akhir Semester (PAS) dengan cara menyontek google. Penilaian ini menentukan dirinya naik kelas sebelas atau menetap di kelas sepuluh. Hari terakhir, bukan hanya hari ini tetapi sejak awal Jihoon telah menanyakan jawaban pada google. Nilainya tidak sempurna karena sengaja disalahkan tiga sampai lima nomor, pikirnya dengan begitu Guru tidak akan curiga.

"Tinggal senomer," katanya "Asal aja lah, gue udah nyalahin berapa nomer ya?"

"Lima, sebelas, duabelas, duapuluh lima, tambah empatpuluh. Jadi lima nomer."

"Nilainya, tigapuluh lima bagi empat. Delapan koma tujuh lima," Jihoon menjawab pertanyaannya sendiri "Gapapa yang penting KKM."

Jihoon memilih A secara asal, lalu mengirim semua jawaban. Beberapa detik layar ponselnya memuat loading akhirnya nilai yang sudah Jihoon hitung mandiri muncul. Tak ada rasa bangga atau haru atas nilainya, langsung saja Jihoon keluar dari google forms. Ia melempar ponselnya bersama tubuhnya ke atas tempat tidur.

Suntuk, Jihoon bingung mau berbuat apalagi. Jadwal sekolah hanya penilaian akhir semester. Besok sudah tidak ada penilaian lagi sehingga Jihoon tak perlu repot belajar untuk persiapan besok. Tetapi toh meski besok masih ada penilaian pun, Jihoon tidak belajar. Dia hanya mengandalkan fasilitas yang ada di ponselnya. Buku? Kosong semua, Jihoon tidak pernah mencatat materi. Mulus, bukunya bisa dijual kembali.

Ting!

Ting!

Notifikasi chat masuk berurutan bunyi sebanyak dua kali. Dengan rasa setengah niat, Jihoon meraih ponselnya dan melihat chat siapa.

Jeno Hanafi X-2

|Hoon
|Log in cepet!

Otw|

|Sip
|Ntar lo invite salah satu
|temen lo ya

Renjun?|

|Renjun kelas gue?

Iya|

XI Corona //00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang