Pak Sehun

170 22 6
                                    

Cek suara yang masih nungguin cerita ini pakai emot (🤣)

Kalau masih ada besok aku up lagi, emm double up or triple up?

24.12.22

“Selamat pagi, murid-murid

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Selamat pagi, murid-murid.”

“Kok murid-murid, Pak. Bukan anak-anak kayak biasa.” komentar Onda menyela pembukaan yang dilakukan guru ganteng pengampu matapelajaran matematika.

“Karena saya luar biasa.” sahutan percaya diri langsung Onda dapatkan.

“Heh, Nda! Lo udah gak pantes disebut anak-anak.” timpal Haechan.

“Diem lo berdua! Gak ada sopan-sopannya guru lagi ngomong disela.” omel Yeji.

Ditambahi si ketua kelas Baejin “Iya huuuu, unmute!”

Hyunjin tergelagak menyimak pertengkaran Onda dan Haechan yang sudah dimulai sejak guru belum membuka pembelajaran. Ditambah ketua kelas dan wakilnya yang berusaha melerai.

“Ketuanya aja koplak, gimana anggotanya gak ikutan.” komentar Hyunjin masih dengan sisa gelagak tawanya. Tenang saja, Hyunjin me-unmute microphone sehingga ia tidak menambah pekerjaan Yeji dan Baejin dalam mengatur suasana pembelajaran lewat gmeet.

“Lo sorak-sorak tambah bikin kacau, Baejingan!” tambahnya.

“Perkenalkan nama saya Sehun Raiden Aldevaro--”

“Loh Pak! Namanya mirip sama jodoh saya!” kedua kalinya ucapan guru terpotong. Tetapi kali ini pelakunya adalah Lia.

“Masa sih? Siapa nama kamu?” tanya guru itu, Pak Sehun.

“Anjir, modusnya berhasil. Kok gue kagak?!” protes Onda.

Dari layar terlihat Lia berpura-pura pingsan sejenak. Lalu berlagak malu-malu dalam menjawab pertanyaan Pak Sehun “Nama saya Lia Yuliana Dahendar, Pak.”

Pak Sehun mengangguk-angguk “Maaf ya, Lia. Nama kamu bedah jauh sama nama jodoh saya.”

“HA HA HA HA HA...!!” tawa Junkyu pecah, mengejek kembarannya yang kini meringkuk malu. Bukannya membela, Junkyu semakin meledek Lia dengan mendekatkan mulutnya ke kamera sembari terus tertawa.

Tidak terlewat juga, Jaemin, Haechan, Jeno, Jihoon, Han, dan Hyunjin serempak menyalakan microphone hanya untuk menyuarakan tawa mereka.

“Berisik woi!” kelakar Yeji.

“Junkyu munduran bego! Kamera lo burem, jigongnya keluar semua.” ujar Shuhua semakin mengacau.

“Kesedak anjir! kaget lo pada ketawa.” kesal Yiren. Gadis itu diam-diam sedang menyantap mie kuah super pedas. Ia lekas meneguk satu botol air dingin.

“Ketawain apa sih? Ikutan dong, Ha ha ha...” Heejin dengan kelemotannya nimbrung tertawa.

“Heejin diem!” namun tawa Heejin hanya berlaku sebentar. Sanha dengan nada dan ekspresinya yang datar membentak Heejin.

XI Corona //00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang