Awal PJJ Kelas XI

959 90 5
                                    

Supaya tidak lupa, vote (🌟) terlebih dahulu sebelum membaca.

Jika berkenan, berikan comment positif (💬) yang mengandung unsur penyemangat penulis.

Enjoy your reading my story

05.07.22

Krringggggg

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Krringggggg...

Tak!

Nakyung memukul jam weker berbentuk apel merahnya yang berada di atas meja kecil samping kiri tempat tidur. Mengucek dua matanya sesaat, selanjutnya ia menarik selimut menutupi sekujur tubuhnya.

“Yung! Gayung bangun gak lo! Sekolah oy!”

Samar-samar terdengar suara teriakan YooA yang kian lama menjadi jelas dan berikutnya bunyi pintu terbuka paksa.

YooA menggeleng-geleng sembari berkaca pinggang memandang adiknya yang tertidur rapat di tutupi selimut. YooA lantas melangkah ke ambang pintu dan berteriak “Mah Nakyung udah siap di shalatin nih Mah!”

Bugh!

Sigap YooA menunduk sehingga lemparan bantal dari Nakyung mendarat di lantai tanpa mengenainya.

“Berisik banget sih lo!”

“Birisik bingit sih li,” ejek YooA mengulang ucapan bete Nakyung “He! liat jam berapa, udah siang masih ngebo. Sekolah kaga?!” imbuhnya mengomel layaknya emak-emak, bahkan emak asli Nakyung kalah galaknya.

Nakyung berdecak malas “Mulai jam tujuh limabelas kok, sekarang masih jam tujuh.”

“Emangnya elo gak mandi dulu?!” Nakyung menggeleng polos, menggaruk-garuk rambut berantakannya makin terlihat acak acakan.

“Najis banget, mandi cepet!” suruh YooA galak. Menari-narik tangan adiknya supaya lekas bangkit. Sementara Nakyung sengaja memberatkan badan, menolak YooA.

“Hiihh sekolah online doang, gak bakal ada yang tau gue mandi apa enggak.”

“Ntar di zoom muka lo keliatan kucel. Kasih kesan pertama yang bagus ke temen-temen kelas XI lo. Gak gitu juga biar pikiran lo adem, buat mikir enak.”

“Ck, iya iya ah jangan seret-seret gue bisa sendiri.” rengek Nakyung memberontak.

“Kalo gak kayak gini lo bisa balik ke kasur lagi,” tarikan YooA makin kencang. Mau tidak mau Nakyung pasrah, memberontak sakit juga, otot tangannya masih tegang bisa bisa urat uratnya mengsol.

“Elo sekolah gak sih Yoo, ngurusin amat idup gue.” menerima handuk dari YooA, Nakyung memegang knop pintu toilet siap mandi.

“Yoo Yoo Yoo, sopan! Gue kakak lo.” damprat YooA.

“Gak usah nge-elpiji! Sadar dong suara lo bikin goyang satu RT,” gerutu Nakyung sembari mengkorek telinganya yang terasa penging “Beda berapa tahun doang, cih.” sambungnya mendumal.

XI Corona //00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang