⚜️1 : Dia⚜️

40 14 5
                                    

• • • • •

Jeong Yunho.

Laki-laki itu entah darimana asalnya bisa menjadi teman dari kecil hingga sekarang. Dia adalah orang paling terdepan yang senantiasa selalu mengikutiku kemana aku melangkah.

Banyak sekali profesi yang ia tekuni selama bersamaku.

Contohnya sebagai tukang rusuh, tukang makan, pelawak, tukang mencari perhatian orang tuaku, jangan lupa tukang ojek langganan.

Jika kalian bertanya siapa dan apa makna Yunho dalam hidup? Jawabannya..

Tidak ada.

Aku sipendiam dengan Yunho sienergik, saling bertolak belakang, bahkan sering kali bertengkar hanya karena perdebatan tidak masuk akal.

Contohnya saja seperti dua hari yang lalu waktu dia terbaring di atas karpet kamarku bagaikan ikan paus terdampar. Tiba-tiba dia bertanya,

"Ily, kalo kita nonton film biru pasti bakal dicatat dosa sama malaikat. Berarti malaikatnya juga ikutan nonton dong?"

Aku yang sedang fokus menggambar langsung saja melemparkan pensilku ke wajahnya.

Kenapa makhluk seperti ini harus ada di dunia?

Hingga ia terbangun dari tidur dan memiliki rasa tidak terima, langsung saja dia melemparkan bantal dengan kuat hingga aku sendiri meringis kesakitan.

"Berani sama orang tua?!" Ucapnya dengan mata melotot yang sebentar lagi akan keluar itu.

"Akh! Lagian nanya kayak gak punya pikiran sih?!"

Memang. Kapan dia bisa berpikir? Bahkan mikir tentang hidup saja tidak bisa.

"Kan aku nanya, ily. Masa nanya doang gak boleh?"

Wajahnya mulai cemberut, bibirnya maju beberapa centi seperti bebek. Sangat tidak memancarkan estetika.

"Coba deh lain kali bikin pertanyaan yang berbobot kek sesekali."

"Itu berbobot banget kok, kan membahas dosa."

"Dosamu, yu."

Merasa semakin kesal, akhirnya dia pergi keluar dari kamar dan setelah itu aku mendengar seperti suara pecahan kaca? Dari arah dapur.

"Ily! Es batunya jatuh lagi! Padahal aku udah capek masukin buat bekuin. Tolong dong!"

Yatuhan...

Bisakah kau turunkan hujan dengan petir? Aku ingin menangis tanpa terlihat,

dan menyambar manusia itu tanpa jejak.

Di hari berikutnya saat masih pagi, aku sudah siap untuk berangkat sekolah jadi tinggal menunggu ojek langgananku, Yunho, karena dirinya sendiri yang janji akan menjemputku dan berangkat bersama.

10 menit lagi gerbang sekolah akan tutup, tetapi manusia satu itu tidak ada juga menampakan batang hidungnya, membuat diri ini sedikit khawatir.

Ya walaupun orangnya sangat menyebalkan, tapi aku tidak bisa berbohong bahwa aku cemas. Bagaimana terjadi hal yang tidak-tidak dengannya saat dijalan atau apakah ada masalah dirumahnya?

Beberapa kali aku menelepon tetapi tidak ada sahutan diseberang sana, hingga sebuah chat masuk.

Roomchat

Yuyu
|ILY!!!!
|GAWAT!
|EBL EBL EMERGENCY BANGET LOH

Aku
Kenapa sih?|
Jangan bikin panik!|

Yuyu
|Huhu aku kecebur di got

Aku
KOK BISA?!|

Yuyu
|Mau berangkatkan terus liat ke got eh ada kecebong lucu parah.
|Aku mau ambil tapi anak tetangga gk tau datang dari mana nendang pantatku..
|Maaf ya kayaknya gak bisa jemput kamu hari ini🥺

Anda telah memblokir kontak ini


Terlalu bodoh.

Cerita sangat singkat yang lumayan mengundang emosiku, tapi jangan khawatir ini baru sebagian kecil cerita mengesalkan tentang dirinya. Mungkin selanjutnya akan lebih parah.

Pokoknya Get Well Soon untuk yang membaca ini.

• • • • •

15/05/2022

Lilium | Jeong YunhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang