• • • • •
Bercerita tentang kehidupan disekolah cukup tergolong biasa saja. Aku seorang anak PMR dan Yunho seorang anak Futsal sekaligus anggota PMR juga :)
Aku sebenarnya tidak tahu alasan dia waktu itu masuk ekskul sama sepertiku untuk apa, padahal dia benci sekali dengan obat-obatan.
"Aku mau belajar biar bisa nyembuhin luka. Jadi kalo ada orang terdekatku terluka, Ily misalnya, lukanya aku bisa sembuhin."
Klise sekali ya anak muda.
Tapi aku akui dia sangat tanggap dan gesit kalau ada yang butuh pertolongan, bahkan dia diangkat menjadi Wakil Ketua PMR, hingga menjadi salah satu siswa yang paling di minati para guru jika berkaitan lomba dan seminar.
Kalau kehidupan futsalnya bagaimana?
Aku tidak tahu pasti, yang jelas aku dengar baru-baru ini dia masuk kedalam grup inti untuk menggantikan anggota mereka yang pindah sekolah.
Padahal dia tidak suka dengan olahraga yang terlalu banyak adegan berlari, tapi alasannya dia masuk hanya bisa diketahui oleh Yunho dan Tuhan saja.
Yunho itu tidak terlalu pandai dibidang akademik walaupun dia masuk jurusan Ilmu Pengetahuan Alam, sama sepertiku, anehnya dia selalu bisa masuk urutan 12 besar. Aku tahu dia selalu memimpikan dirinya untuk masuk jurusan Arsitektur. Impian itu didapatkan dari Ayahnya langsung, seorang Developer Bangunan.
Jadi ada saatnya dia akan terlihat serius jika berkaitan dengan mata pelajaran berhitung. Hal itu juga membuatku kagum akan kegigihan dibalik tingkahnya yang konyol.
Pada hari inipun tiba-tiba saja Yunho mengajakku untuk ke perpustakaan, membuat tugas Biologi, karena gurunya sedang tidak masuk.
Dia juga memamerkan hasil gambaran atas rancangan-rancangan abstrak yang telah ia buat dari beberapa hari yang lalu.
"Ily, coba lihat gambaranku. Ini masih rancangan awal dan rencananya bakal aku pake buat portofolio nanti waktu pendaftaran kampus. Menurut Ily gimana?"
Aku memperhatikan pahatan wajahnya yang ternyata sangat sempurna waktu berbicara serius seperti ini, tetapi tatapan binar kepolosannya itu tidak akan pernah hilang dimanapun dan kapanpun itu.
"Hmm bisa kok. Kamu tunjukin dan kirim hasil ini kalo udah jadi semuanya. Yuyu kan hebat ya dan pasti bisa."
Dia tersenyum dengan mata puppynya yang menyipit, hingga memperlihatkan deretan gigi atas dan bawah secara bersamaan.
Anak ini memang suka dipuji ya.
Tidak terasa bell sekolah berbunyi menandakan berakhirnya jam pembelajaran untuk hari ini. Kamipun membereskan beberapa barang dan memasukkannya kedalam tas, lalu berjalan dari perpustakaan mengarah keluar.
"Ily, "
"Heum?"
"Makasih banyak."
"Untuk?"
"Sudah jadi sahabat dan mungkin sekarang jadi soulmate terbaikku. Hehe.."
Ingatkan aku untuk waras dan berpikir kalau senyuman Yunho tidak membuatku tersipu sekarang.
• • • • •
21/05/2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Lilium | Jeong Yunho
FanfictionVibes Series : [Season 1 of Spring] -N- ⚜️Ini adalah cerita masalalu dari Lily dengan sahabatnya yang terbaik 2022✔ [Complete]