Day 6 : Ketika MTK Menyatukan Kita.

127 15 0
                                    

STUDY DATE
━━━━━━━━━

Sayaka (Name) x Shoto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sayaka (Name) x Shoto

WEE!! Fandom
@Amoeba_UWU



•••




"Sho, yang ini gimana?"

Gadis anggur itu berujar. Membuat tuan di samping diri menoleh, menilik tiap-tiap angka yang tercatat di buku tulis.

"Oh, hasil pembagiannya kamu kaliin sama faktor pertama. Kalau bisa nanti langsung ketemu jawabannya." jelas pria itu akhirnya.

(Name) mengangguk dengan wajah serius. Lalu mulai menghitung seperti apa yang Sho ajarkan.

Yah, pasalnya sudah tiga hari ini keduanya memutuskan untuk belajar bersama di perpustakaan sekolah setelah jam terakhir selesai. Awalnya (Name) yang lebih dulu meminta Sho untuk mengajarinya soal Matematika. Mengingat Minggu lalu semua kertas ulangan MTK-nya merah, jadi dengan terpaksa ia harus meminta tolong pada suhunya yang tak lain adalah teman sekelas-Nya sendiri. Ralat—— orang yang dia suka.

Untunglah Sho mau membantunya. Jadi ia tidak harus repot-repot mengemis meminta Sho agar mau mengajarinya.

"Ah, padahal udah ku itung berkali-kali. Tapi kenapa jawabannya gak ada di pilihan gandanya ya?" celetuk (Name) membuat Sho kembali menoleh dan menaruh fokus pada soal yang dikerjakan gadis itu.

"Oh, kamu salah itung. Ini harusnya 5. Bukan 3."

(Name) terbelalak sesaat lalu dengan cepat melihat ke arah jawaban yang di tunjuk Sho.

"Lah? Iya ya. Pantesan jawabannya gak ada di pilihan."

Sho tertawa singkat. "Ywdh, lanjutin gi."

(Name) mengangguk dan kembali fokus. Berusaha mengerjakan setiap soal dengan teliti. Memainkan jari guna memastikan hitungannya sudah benar atau belum. Dan menggaruk kepala saat mendapati soal yang di luar akal pikiran.

Sedangkan Sho yang tampak diam seraya membaca kumpulan rumus, kini diam-diam melirik ke arah samping. Mengamati profil manis yang tampak serius. Tersenyum kecil. Merasa lucu sendiri karena jarang-jarang gadis itu memasang raut wajah demikian.

Tak dapat dipungkiri. Hatinya senang saat melihat (Name) datang kepadanya untuk meminta tolong. Terlebih lagi itu soal belajar. Yah mangkanya dengan senang hati ia mau membantu. Ia sampai rela membatalkan ajakan Amu dan lainnya makan di warung bakso sebelah demi (Name)!

Iyap. Sho menyukainya. Sho juga menyukai (Name)!

Pria itu tersenyum kecil. Lalu kembali melirik ke arah sana.

"Udah?" tanyanya yang membuat (Name) menoleh dengan wajah masam.

"Belomm, ini sumpah susah banget. Bikin mumet."

Sho tertawa kecil, lalu mendekat ke arah (Name) dan kembali menjelaskan semua materi yang telah ia ajarkan tadi.

"Ini gini..."

(Name) memperhatikan dengan jantung yang berdebar. Jarak Sho dengan dirinya sangatlah dekat. Membuatnya lagi-lagi gagal fokus dan malah menggigit bibir bawah guna menghilangkan gugup.

"Kenapa? Gak fokus?"

(Name) tersentak kaget saat Sho tiba-tiba membuka suara. Lalu reflek menatap matanya yang juga tengah menatap dalam dirinya.

"G-Gak kok! Aku fokus."

"Bener?"

"Iya!"

Sho kembali tertawa kecil. "Okelh. Ywdh sana kerjain lagi. Udah paham kan?"

(Name) mengangguk ragu. "I-iya."

Dan mereka pun kembali diam. Sho pada hafalannya. Dan (Name) pada tugasnya.

Sho kembali melirik. Tersenyum kecil. Lalu meraih pensil yang ada di samping buku. Menulis sesuatu di atas lembaran kertas. Sebelum menyandarkan diri pada kursi sembari menghela nafas lelah.

"Ahhh, sial. Aku gatau ini rumus apa."

Celotehnya membuat (Name) menoleh.

"Yang mana Sho?"

Sho memberikan kertas tersebut pada gadis itu. Alis (Name) mengernyit dalam saat mendapati angka 341 terpampang jelas di sana.

"Emang ini rumus ya?"

Sho mengangguk.

"Yah, maaf Sho. Kamu yang pinter aja gatau, apalagi aku."

"Bawa hp gak?"

"Bawak."

"Coba cari di google. Penting banget soalnya."

(Name) mengangguk. Lalu mulai mencari kode angka tersebut di website google. Beberapa menit, lalu terbelalak saat mendapati arti yang sebenarnya.

Gadis itu langsung menoleh ke arah Sho. Dan mendapati lelaki itu yang saat ini sudah tersenyum lembut ke arah dirinya. Seolah mengatakan bahwa kalimat ini tertuju untuk dirinya.

"I-i love u?"

"Yeah. I love u too."



— Selesai.

𝗙𝗟𝗨𝗙𝗙 𝗪𝗘𝗘𝗞╵ᵖᵘⁿᵍᵘᵗᵖʳᵒʲᵉᶜᵗTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang