Chapter 6

213 20 4
                                    


(Mini Chapter dalam rangka Project Ultah Kyuhyun, yaitu meng-update semua ff yang bleum tamat minimal 140 kata. Mianhe kalau pendek, karena semua dikebut dalam 3 hari hehehe. Gomawo sudah mau membacanya *bow)


.


DESTINY

Chapter 6

.

Changmin membuka pintu kamar rumah sakit itu dengan hati-hati, berusaha tidak menimbulkan suara sebisa mungkin. Dari dalam, terdengar suara rintihan dan tangisan yang sangat halus, hingga ia sedikit meragukan pendengarannya, apalagi suara itu terganggu oleh suara percakapan yang keluar dari layar televisi.

Diam-diam Changmin mengintip ke arah tempat tidur, menyembunyikan diri di balik tirai yang dibiarkan terbuka. Matanya mengerjap melihat Kyuhyun merintih kesakitan sambil sesekali terisak. Suara tangisannya sedikit aneh karena sahabatnya itu berusaha menahannya dengan dada dan perut yang diberi penopang.

"Kyuhyun-ah." Changmin tidak tahan bersembunyi lebih lama. Ia melepas sepatunya dan melangkah cepat menuju pembaringan.

Melihat kedatangan Changmin, Kyuhyun berusaha menghapus air matanya meski sudah terlambat. Changmin menarik sebuah kursi ke dekat tempat tidur dan duduk di sana. Tangannya menahan tangan Kyuhyun yang masih sibuk menghapus sisa-sisa tangisan tadi.

"Jangan disembunyikan! Aku ini sahabatmu. Kau boleh menangis dan lemah di hadapanku," kata Changmin dengan suara tercekat. "Kyuhyun-ah, jebal...."

Detik berikutnya, Changmin menangis dengan keras sambil menggenggam tangan Kyuhyun. Hatinya terasa begitu sakit karena merasa tak ada yang bisa ia lakukan untuk sahabatnya, bahkan sekedar menjadi tempat untuk bersandar di saat Kyuhyun merasa lemah dan tak berdaya.

"Apa aku selemah itu? Apa aku tidak bisa menjadi kekuatanmu sedikitpun?"

Kyuhyun menggeleng, mencoba mengatakan bahwa apa yang Changmin tangkap bukanlah yang ia maksud. Namun rasa sakit dan lemah membuat Kyuhyun tidak sanggup berkata-kata. Ia mencoba mengatur napasnya agar bisa menyampaikan apa yang ingin ia katakan dengan baik.

"Kyuhyun ah, jebal...."

"Aku....tidak mau merepotkanmu...," kata Kyuhyun dengan suara yang nyaris tak terdengar

"Kau tidak pernah merepotkanku. Aku justru senang jika bisa membantumu," jawab Changmin sambil tetap tertunduk dan menangis.

"Aku malu....." Kyuhyun mencoba mengerjap dengan wajah lucu, namun Changmin tidak menghiraukannya. Sahabatnya itu justru tampak kesal.

"Kau ini....! Kapan kau mau mempercayaiku, Caramel Macchiato?!"

"Sungguh aku tidak merepotkan?" Kyuhyun kembali mencoba memasak mimik lucu, namun perasaan Changmin lebih kacau dari yang ia kira.

Changmin mengangguk dengan wajah serius. "Sungguh... Aku tidak akan merasa direpotkan."

"Benarkah?"

"Apa kau pikir aku berbohong?!" Kalau saja Kyuhyun tidak terbaring karena kecelakaan, Changmin ingin sekali mengguncang sahabatnya agar mempercayai kata-katanya.

"Kalau begitu, tolong ambilkan laptop dan PSP ku, Changmin-ah. Appa dan Eomma menaruhnya di dalam nakas.... Aku tidak bisa mengambilnya..."

Changmin untuk beberapa saat mengerjap bingung, untuk kemudian terbelalak tak percaya setelah bisa mencerna kata-kata Kyuhyun dengan baik. "Jadi kau menangis karena laptop dan PSP?"

Kyuhyun mengangguk.

"Aku merasa kesal karena tidak bisa mengambilnya, padahal hanya sedekat itu. Tubuhku terasa sangat sakit ketika mencoba untuk duduk."

"Hanya karena itu?" Changmin menatap penuh selidik.

Kyuhyun kembali mengangguk. "Apakah seharusnya ada alasan lain?"

"Aish!"

Changmin bangkit berdiri dan menghentakkan kakinya dengan gemas, sementara Kyuhyun memasang wajah polos tanpa dosa.

.

.

TBC

<3 <3 <3 HAPPY BIRTHDAY CHO KYUHYUN <3 <3 <3

Akhirnya Project ini selesai juga hahaha

Kagak lagi-lagi deh,

Benar-benar kalang-kabut membuat 7 mini chapter

Terima kasih sudah membaca ff-ku.

Terima kasih banyak buat yang masih setia memberikan review

Ditunggu komentarnya hehehe

Kamsahamnida

DESTINY (Side story of Falling Star & Rising Star)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang