ALNARA|03

147 22 1
                                    

"ini tentang dia,dia yang sekarang bersama ku tapi tidak dengan takdirku"
-Anara Tristia Lestari-


"Hai Nara."

Bianca memasuki kelas dengan mimik wajah yang sulit di tebak.

"Hai juga bi,"sapa Nara balik di iringi dengan senyum tipisnya.

Bianca mengambil tempat duduk di sebelah Nara, mulai menggeser sedikit kursinya agar lebih dekat dengan Nara.

"Eh Ra,Lo tau gk?" Tanya Bianca dengan senyum yg mengembang.

Nara melihat sekilas ke arah Bianca,"gak."jawab Nara singkat dan kembali membaca bukunya.

Wajah Bianca cemberut,dia pun menutup buku yang sedang di baca Anara.

"Bi, kenpa sih,aku lagi baca-"

"Stop,Lo gak usah ngomong, sekarang Lo ikut gue!" Ujar Bianca berdiri dari duduknya,belum sempat Nara menjawab dia sudah di tarik keluar kelas oleh Bianca.

Anara pasrah saja kemana Bianca membawanya.

Tujuan Bianca adalah ke lapangan,kerna disana sedang ada pertandingan basket dan tentunya itu permainan dari tim Bara dan tim kelas sebelah.

"Kita ngapain ke sini?"tanya Nara kepada Bianca, Bianca hanya diam dan kembali menarik Nara agar duduk di barisan penonton.

"Bi.."

"Ra,kita nonton basket dulu ya,liat tuh ada ka Bara sama tim nya,aaa ganteng banget."ujar Bianca sambil senyum-senyum gak jelas.

Anara hanya diam,dia pun ikut melihat ke arah lapangan yang sedang ada pertandingan itu.

"Bara, lempar bolanya bar."teriak Dion lantang.

Bara melempar bola itu ke arah Dion dan Dion pun memasukkan bola itu ke ring basket dengan mudah.

Tim Bara memang jago dalam masalah permainan basket, bahkan mereka juga pernah ikut pertandingan-pertandingan yang membanggakan sekolah.

"Woww masuk dong,gue mah emang hebat."sombong Dion dengan wajah tengilnya.

"Yang ada si Bara noh yang hebat,lu mah baru masuk sekali aja dah sombong minta ampun."heran Farhan dan mulai kepinggir lapangan untuk istirahat.

"Bara.."

Nessa berteriak dari pinggir lapangan sambil melambaikan tangannya, sehingga membuat orang yg di sana ikut melihat ke arahnya termasuk Nara.

Bara mendekat ke arah sana,dan mulai duduk di sebelah Nessa.

"Cape ya?"ujar Nessa yang hanya di angguki oleh Bara.

"Ini minum buat kamu."

"Makasih."ujar Bara di sertai senyum tipis ke arah Nessa.

Dari kejauhan Nara melihat semua itu,dia melihat bagaimana perbedaan Bara kepadanya dan kepada Nessa,itu sangat beda jauh.

Tak ingin berlama-lama di sana Nara pun pamit ke pada Bianca untuk ke toilet.

ALNARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang