Mugi Rahayu
Salah satu hal yang saya sukai dari kecil adalah menonton serial kolosal. Salah satu yang legendaris mungkin Tutur Tinular ya. Bersetting akhir Singhasari dan awal Majapahit.
Dari situ saya mulai berkhayal suatu saat saya akan menulis novel yang mengangkat sejarah.Namun jujur saja dihati saya ada rasa takut dan keraguan amat luar biasa. Dimana karya saya akan menjadi pro kontra. Di jaman sekarang perundungan kian marak terjadi. Dikatakan menyesatkan, mengaburkan, dan menghilangkan sejarah.
Tetap saja penulis bukanlah seorang ahli sejarah. Tentu seorang pengarang modifikasi bagian tertentu dengan imajinasinya agar semakin menarik, namun dalam hal ini saya garis bawahi tidak akan mengubah alur sejarah aslinya.
Saya tahu kisah ini tidak sempurna. Kisah ini dibuat semata-mata untuk menumbuhkan rasa cinta dan peduli untuk ikut melestarikan peninggalan sejarah Nusantara. Mengambil hikmah baik atas hal yang terjadi di masa lalu dan menjadikannya pelajaran dimasa sekarang untuk hidup yang lebih baik. Bukannya mencari pembenaran dan memperdebatnya.
Saya sebenarnya merasa miris, Dimana generasi muda kita sekarang lebih familiar dengan kisah-kisah luar ketimbang kisah di negerinya sendiri. Saya sendiri juga merasa begitu.
Saya harap dengan membaca cerita ini, pembaca akan semakin peduli dan menjaga keagungan dan keluhuran budaya nenek moyang yang diwariskan. Serta meneruskannya ke generasi selanjutnya.
Dengan banyak cinta,
Raisa Utari
KAMU SEDANG MEMBACA
Asmarandhana : Gayatri Sri Rajapatni
Historical Fiction[TERSEDIA DI CABACA] Dyah Dewi Gayatri Kumarajassa, putri bungsu Raja Kartanegara dari Kerajaan Singhasari yang cantik dan cerdas, tidak pernah bisa memilih jalan hidupnya. Dia dikenalkan dengan rasa cinta oleh seorang perwira muda sekaligus sahabat...