ANGGOTA BARU

53 10 0
                                    

Arfa duduk berhadapan dengan laptopnya dimeja belajar. Ia mulai membuka beberapa file berisi soal-soal yang diberikan oleh gurunya untuk latihan sebelum Olimpiade datang.

Beberapa ada yang ia print, tapi juga ada yang ia kerjakan langsung di laptop. Bagi seorang Arfa, hanya membutuhkan tiga puluh menit saja untuk menyelesaikan satu bab yang berisi lima puluh soal.

"Kak!" seseorang memasuki kamar Arfa.

Arfa menoleh melihat adiknya berjalan mendekatinya. "what's wrong Lu?" tanynya mengerutkan dahi.

"No, I was just wondering if you'd like to teach me some basketball tricks, 'cause next month there's a tournament?" jawab Louis sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"I can't. I have the Olympics next month, so I'm starting next week." balas Arfa datar.

"Gosh darn Come on Kak, for once. One more trick and I won't bother you then." Louis memohon.

Arfa menghela nafas. "all right, just once, huh?"

"Yes! Thank you Kak Arfa!" Louis melompat senang dan berlari pergi.

Itulah Arfa, jika adiknya yang meminta pasti akan ia kabulkan. Menurut Arfa, adiknya itu berhak mendapatkan banyak kasih sayang yang tidak didapatkan dari ibunya.

Arfa menatap bingkai berisi foto ia dan ibunya. "just like I promised you Mom, Arfa nggak akan ngebiarin dia kekurangan kasih sayang. Arfa akan ngasih dia cinta yang dulu Mommy kasih ke Arfa." ucapnya tersenyum.

Tak lama setelah Arfa kembali mendapatkan konsentrasinya belajar, ponsel miliknya berdenting menandakan ada pesan masuk.

Arfa mengambil ponsel disamping sikutnya.

Bara
Fa, lo dimana?
Hangout yuk!
Gua lagi sama anak2 nih dikafe biasa.

Me
Nggak.

Bara
Kenapa?
Come on man, you should to be have fun!

Me
Gue capek, mau belajar aja.

Bara
Uhh....
Excuseme, bukan cuma lo doang kali yang mau ikut olimpiade.
Kita bertiga juga ikut kalo lo lupa!

Me
Ya siapa juga yang nyuruh lo bertiga nongkrong.
Belajar sana!

Bara
😤

Arfa tersenyum melihat balasan dari Bara, sahabatnya yang satu itu biasanya akan menggunakan seribu cara untuk membujuk Arfa.

Setelah berfikir sejenak Arfa segera menyambar jaket di atas kasur dan memakainya. Pria berparas tampan itu segera melesat pergi setelah memastikan kunci mobil ada di saku jaketnya.

*****

Aira terlentang diatas tempat tidurnya sambil memainkan ponsel miliknya.

"Aira!" panggil Farah muncul dari balik pintu.

Aira hanya menoleh tanpa berkata apapun.

"Kamu kalau nggak ngapa-ngapain mending jemput adik kamu di tempat latihan, kasihan dia nunggu. Mamah ada tamu, temen-temen SMA Mamah pada dateng. Gantiin Mamah ya jemput dia?" ucapnya setelah melihat Aira hanya tiduran dikasur sambil memainkan ponsel.

ZATARFA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang