🍃Chapter 11: Dendam🍃

543 47 12
                                    

Langit menjadi gelap dan kilatan petir yang ganas mengeluarkan suara yang menggelegar. Tak jauh dari Jade Chamber berada, pusaran laut mulai terbentuk dan seekor naga laut keluar dari pusaran itu, memandang penuh amarah kearah mereka. Kami yang baru sampai di Jade Chamber mengahampiri Lady Ningguan yang saat ini berada di halaman depan jade chamber sambil memperhatikan monster berbentuk naga air yang muncul dari tengah laut itu.

"Lady Ningguan" seruan kami sambil menghampirinya.

"ara..Lumine dan nona Yuheng anda datang tepat waktu"

"Bagaimana ini bisa terjadi? Osial bukankah sudah dimusnahkan?" Tanyaku kepada lady Ningguan, aku ingat betul sebelumnya Osial sudah pernah dibasmi sampai jade chamber pun dikorbankan oleh Lady Ningguan. lalu Keqing meminta izin untuk turun dan mempersiapkan para prajurit liyue untuk membuat barisan depan dan bersiap untuk bertahan dan menyerang.

"Itu bukan Osial yang sebelumnya pernah kita temui, tapi dia adalah istrinya orsial yang marah karena suaminya yang mati" Jelas Ningguan serius menatap naga itu.

"Jadi apa yang harus aku lakukan?"

"pergilah kebawah dan bantulah para tentara bagian depan untuk bertarung" ketika lady ningguan memberikan perintah aku pun pergi turun dari jade chamber.

Ketika Lady Ningguan dengan elegan melepaskan kekuatannya dan simbol-simbol berbentuk Geo muncul dari langit dan menerangi langit gelap dengan cahaya emas yang dipancarkan oleh simbol tersebut. Simbol-simbol itu semakin memancar terang sebelum akhirnya batu-batu Geo keluar dari setiap simbol itu, melesat cepat menghantam tubuh sang naga. Tak sampai disitu, barisan prajurit daratan yang dipimpin oleh Keqing dan barisan prajurit laut yang dipimpin oleh Beidou menyeruaikan pertempuan dan para perajurit melepaskan tembakan mereka yang telah di salurkan oleh kekuatan Geo milik Ningguang.

"SERAAANG!!" Suara seruan dari keqing yang memimpin prajurit dari daratan pun mulai menembak.

Tembakan setiap tembakan yang dilontarkan dari setiap sisi hanya membuat naga itu semakin marah. Dia meraung murka, suara raungan yang begitu dalam dan kuat hingga menggetarkan bumi membuat setiap pasang telinga yang mendengarnya mengernyit. Gelombang yang begitu tinggi mulai terbentuk mengarah kearah Jade Chamber dan lainnya. Beidou menyeruaikan peringatan kepada mereka dan kepanikan mulai terjadi pada setiap orang berusaha untuk melarikan diri.

Naga itu membuka mulutnya lebar-lebar dan sebuah bola element air bercampur petir yang besar terbentuk, menembakkannya kearah mereka. Tak bisa tinggal diam, aku berlari melesat mendekati naga itu, kukeluarkan seluruh kekuatanku dan kuhunus pedangku mencoba untuk menghalau serangan yang dahsyat itu. Namun seperti yang dapat kuperkirakan, kekuatan tersebut terlalu kuat untukku dan akupun tak bisa menghindari serangannya disaat element itu mendorongku paksa dengan kuat kearah tebing. Aku berteriak sakit dan dengan kesadaran yang akan menghilang kurasakan tubuh lemasku jatuh bebas.

'Apakah ini adalah hari terakhirku?
Kakak akhirnya aku bisa beristirahat sejenak'

Seketika aku pun teringat dengan wajahnya yang selalu membuatku tanpa sadar menyebut namanya.

"xiao..."

Saat aku memejamkan mata siap akan benturan keras pada permukaan tanah yang telah menungguku di bawah, namun sebelum kesadaranku sepenuhnya hilang seseorang menangkapku. Dalam keadaan setengah sadar aku melihat Xiao memandangku dengan khawatir,

"LUMINE!! Bertahanlah!" Seketika suara yang sangat familiar di telinga pun seakan membuat hati ku merasa lega, dalam keadaan setengah sadar aku pun berusaha untuk menggapai wajahnya xiao dan berkata "xi-xiao.. kau.. datang hehe"

"Lumine bertahanlah.."

"Tidak xiao aku baik-baik saja, hanya saja aku butuh istirahat sejenak"

"Hey hey.. lumine, bertahanlah aku..aku akan meminta seseorang untuk menolongmu"

Stay with me {Xiao x Lumine}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang