🍃Chapter 18 : Perasaan🍃

399 35 4
                                    

Malam yang dingin dengan pemandangan rembulan di atas Balchon Wangshuu Inn yang begitu indah, teringat setelah kejadian di Chasm saat itu membuatku yakin bahwa aku tidak ingin kehilangan sosok Xiao di sampingku. Sambil memandangi wajahnya yang sedang menikmati pemandangan malam itu, seketika iris mata keemasan itu melirik kearahku yang menyadari bahwa saat ini aku sedang memperhatikan dirinya.

"Ada yang ingin kamu katakan, Lumine?" Tanyanya sambil menatapku, aku yang tidak bisa berkata apa-apa hanya bisa menundukkan kepalaku di hadapannya dan wajahku yang mulai terasa panas disertai detak jantung yang tidak beraturan.

"ehhmm..enggak xiao, hanya saja aku senang dan lega bahwa kamu sekarang berada di sisiku" Aku pun memberikan senyuman lembut kepadanya. Xiao pun mengangguk dan kemudian kembali memandangi bulan, kemudian ia pun sesekali menghela nafas dan berkata,

"Aku juga sangat berterima kasih bahwa saat ini aku bsa bersama seseorang yang ku percaya selain tuan Morax" ucapnya sambil tersenyum tipis.

"Ehh..maksudnya?"

"kamu adalah orang yang kupercayai selain tuan Morax, aku sangat bersyukur bisa bertemu denganmu"ucapnya dengan tenang, membuat jantung ku terus berdetak kencang.

"Sebelumnya apakah kamu tidak pernah membuka hati untuk siapa pun selain aku?"

"Kau tau Lumine, waktu itu aku pernah menceritakan soal Yaksha padamu, memang benar dimasa itu kami berjuang untuk melindungi Liyue tapi sebagian dari masyarakat mengganggap kami adalah sebuah bencana, membuatku tidak pernah mau percaya kepada siapapun terutama manusia" ucapnya dengan raut wajah yang terlihat sedih membuatku merasa ini tidak adil untuknya dan teman-temannya.

"dan juga walaupun begitu, tuan morax selalu mengatakan kepada kami bahwa suatu saat warga Liyue akan menyadari perjuangan kami dan ucapannya benar terjadi, dengan adanya perayaan dan patung para Yaksha dan adeptus sebagai persembahan dan tempat berdoa untuk warga Liyue" Lanjutnya, kemudian ia pun melirik kearah ku dan menatapku dengan tatapan serius.

"Lumine, terima kasih atas bantuanmu jika tidak ada kamu hidupku yang hampa ini mungkin sudah tidak ada artinya lagi"

"Kamu tidak perlu berterima kasih padaku karena itu semua tidak lebih dan tidak bukan kalo aku hanya ingin mengetahui tentangmu hehe" ucapku dan terlihat dari wajahnya xiao yang sedang tersenyum disertai oleh cahaya rembulan membuat diriku terpaku.

"Hmm, kamu itu aneh"

"Aneh gimana?" tanya ku bingung. Xiao pun membuang mukanya seakan tidak ingin menjawab pertanyaanku,

"..lebih baik kamu istirahat, kamu pasti sangat lelah dengan kejadian di Chasm" ucapnya sambil membalikkan badan dan hendak ingin beranjak kedalam. Tapi dalam hatiku terasa aku ingin lebih lama bersama Xiao, kemudian sontak aku pun menggenggam tangannya.

"..Tunggu, bisakah kamu temani aku lebih lama lagi?"

"Jika itu permintaanmu akan aku temani" ucapnya sambil tersenyum.

"Jika itu permintaanmu akan aku temani" ucapnya sambil tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Stay with me {Xiao x Lumine}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang