🍃Chapter 5 : Just Friend🍃

653 51 7
                                    

Langit malam yang indah dengan sinar rembulan dan dihiasi dengan bintang-bintang yang bersinar sangat terang, pemandangan indah ini hanya bisa dilihat dengan jelas diatas balchon wangshuu inn. Sayangnya saat ini aku yang terdiam terpaku karena terkejut dengan sikap xiao yang tiba-tiba mencium keningku, lalu dimana sikap dinginnya yang biasa aku lihat? Dan yang kulihat saat ini adalah pemandangan wajahnya yang merona dan ditutupi sebagian wajahnya dengan tangan kirinya seakan ingin menyembunyikan wajahnya.

"ehh xi-xiao?" Aku yang terkejut dengan sikap xiao saat ini.

"emm..sudahlah ini hanya sebuah permintaan maaf dariku karena kemarin aku sudah buat kamu kecewa, ja-jadi apakah kamu mau memaafkan aku?" dari ekspresi xiao yang saat ini sedang menahan wajahnya yang memerah, jadi semakin lucu melihat wajahnya hehe.

"menurutmu bagaimana apakah aku akan memaafkanmu? Lagi pula sebelumnya kamu yang bilang sendiri aku gak boleh mencarimu, malah sebaliknya kamu yang mencariku" jelasku sambil melipatkan kedua tanganku didepan dadaku dan terlintas dipikiranku sekali-sekali aku menggodanya, kapan lagi kan godain seorang adeptus hehe. Setelah aku mengatakan itu kepada xiao, wajahnya yang tadinya merona kini hilang dan terlihat kecewa dengan rasa bersalah yang ada dipikirannya.

"apakah kamu masih marah?"

"iya aku masih marah, karena dari caramu meminta maaf saja itu tidak terlihat tulus" xiao pun menarik nafas lalu membuangnya berat.

"*sigh*baiklah baiklah, apa yang harus aku lakukan supaya kamu mau memaafkan aku?" pertanyaan yang aku tunggu dari mulutnya akhirnya keluar juga, lalu akupun tersenyum jahil didepannya dan mencoba mendekatinya.

"Tuan adeptus xiao, ingin melakukan apapun yang aku katakan?"sambil masang senyum smirk ke arah xiao.

"i-iya supaya kamu bisa memaafkan aku, tapi jangan aneh-aneh" terlihat dari wajahnya yang mulai curiga.

"hehehe tidak ko, kalo begitu maukah kamu menemaniku melihat kembang api dimalam latern lite?" Setelah mendengar permintaanku ia pun menepuk dahinya dan menarik nafas berat.

"Ugh..baiklah untukmu aku akan mencobanya" sambil melipat kedua tangannya didepan dadanya.

"YESSS!!" aku pun kegirangan mendengar persetujuan xiao soal melihat kembang api bersama.

"jadi kamu mau memaafkanku?" tanya xiao sambil menatapku, aku pun memasang senyum jahil didepannya lagi karena ini mungkin belum cukup melihat wajahnya yang terlihat polos itu.

"hmm jangan dulu berharap semudah itu aku memaafkannu, lagi pula janjinya setelah kita pergi melihat perayaan itu"

"baiklah, jadi kamu mau kapan?" tanyanya, lalu aku berfikir kalo sekarang mungkin bisa karena aku masih ada janji dengan chongyun untuk melihat bersama. Sekalian kan mengenalkannya kepada teman-temanku biar dia bisa bersosialisasi.

"ehmm malam ini bagaimana? kita bisa pergi bersama dengan chongyun hehe" Jawabku.

"Tidak, bagaimana kalau besok malam saja tapi hanya kita berdua" Teringat bahwa besok adalah acara malam puncak perayaan mungkin itu ide bagus untuk melihat kembang api bersama xiao.

"oh ya betul juga ya, besok kan malam perayaan puncak acaranya ya tapi kenapa hanya kita berdua?"aku yang bingung dengan permintaan xiao.

"...aku tidak begitu suka keramaian"jawabnya dingin. Aku tidak merasa aneh sih dengan jawabannya dan aku baru menyadari bahwa hari semakin malam lalu aku teringat janji dengan chongyun.

"Baiklah xiao, karena sudah malam dan aku masih ada janji dengan chongyun mungkin kita bisa bicarakan nanti besok mungkin hehe" lanjutku.

"...baiklah terserah" dengan nada yang terlihat marah ia pun dengan cepat langsung pergi tanpa berpamitan, aku yang masih gak habis pikir dengan sikapnya kadang yang suka random itu bikin orang diuji menahan kesabaran.

Stay with me {Xiao x Lumine}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang