🍃Chapter 12: Keraguan🍃

508 41 3
                                    

Waktu terasa sangat cepat setelah kejadian di Jade Chamber, aku menjadi semakin ragu untuk pergi ke Inazuma. Walaupun begitu, aku tidak punya pilihan lain dan tetap pergi demi tujuanku, karena jika tidak kulakukan maka tidak ada lagi kesempatan untuk menemukan petunjuk soal Aether.

Keputusan ini sangat sulit bagiku, dikarenakan aku yang menyadari akan diriku yang terlalu lemah pada saat melawan Osial saat itu. Sampai-sampai aku tidak bisa menghalau serangannya, merasa berpikir jikalau aku butuh seseorang untuk melatihku. Dan dalam benakku muncul wajahnya xiao yang membuatku berpikir,

'Apakah xiao mau melatihku untuk bertarung? ' gumamku saat itu.

Jika dipikir-pikir mungkin xiao akan sangat membantuku untuk bisa jadi lebih kuat, dan tanpa pikir panjang aku pun pergi ke Wangshuu Inn untuk menemui xiao.

[Wangshuu Inn at 06.16 pm]

Sesampainya aku di Wangshuu Inn dan menyapa tuan Huai'an dan juga Verr, aku pun disambut hangat oleh mereka juga. Tanpa pikir panjang aku pun pergi ke balchon wangshuu inn untuk menemui Xiao, sesampainya aku disana sambil melihat pemandangan malam liyue yang indah.

"melihat pemandangan diatas balchon wangshuu inn memang yang terbaik apa lagi jika kamu butuh tempat untuk bersantai" gumamku saat memandangi pemandangan malam itu.

Saat tengah menikmati pemandangan itu, terdengar suara langkah kaki menuju kemari. Ketika ku berbalik melihat siapa yang datang dan benar saja xiao baru saja datang, dengan wajah yang terlihat lesu dan tubuhnya yang penuh dengan luka. Aku pun langsung menghampirinya dan berusaha untuk membantunya, saat aku mau membantunya tiba-tiba tanganku di tepis olehnya seolah ia menolak untuk aku bantu.

"...jangan..mendekat.."

"Kenapa? Aku hanya ingin berusaha membantumu xiao" saat tanganku ingin menggenggam tangannya ia pun kembali menepis tanganku seolah masih menolak ajakanku sambil menahan sakit pada lukanya.

"..ugh..jangan sentuh aku, aku bisa sendiri" Aku yang merasa kesal dengan apa yang aku dengar dari mulutnya xiao pun menarik tangannya dan membawanya ke kamarku. Xiao yang merasa heran dan tidak memiliki tenaga untuk melawanku akhirnya sudah pasrah dan membiarkanku menariknya, sesampainya dikamar aku pun mengambil kotak obat yang selalu ku simpan di dekat lemari bajuku.

Aku pun meminta xiao untuk duduk di kasurku dan sambil aku menyiapkan air hangat dan obat yang diperlukan, Xiao yang hanya bisa pasrah pun menuruti apa yang aku suruh. Selesai ku menyiapkan semuanya aku pun menghampiri xiao dan tepat di sampingnya sambil menatap wajahnya yang masih terlihat lesu sekaligus sedih seperti ada sesuatu yang ia pikirkan.

"..xiao apa yang sedang kamu pikirkan?" sambil menatap wajahnya, akan tetapi xiao pun membuang mukanya kearah lain seakan ia tidak ingin membicarakannya.

"...."

"Hey, jika ada sesuatu yang dipikirkan katakan saja mungkin aku bisa membantumu xiao" mungkin ini agak memaksa tapi melihat wajahnya xiao yang terlihat agak sedih aku pun merasa tidak tega, aku hanya ingin membalas kebaikannya waktu itu sudah menolongku.

"Apakah kamu yakin ingin mendengarkannya?" Xiao menatapku sedih dan agak bimbang.

"Kita adalah teman, kamu tidak perlu sungkan untuk bercerita denganku jika kamu ada masalah" Jelasku kepadanya sambil tersenyum kecil didepannya.

"...Teman ya? hmm...Jika kau menganggapku seperti itu baiklah aku akan menceritakannya" Jelas xiao sambil tersenyum kecil namun pahit ia pun mulai menceritakan soal misinya di Chams. Kemudian ia pun menjelaskan bahwa ini ada sangkut pautnya dengan teman yakshanya, ada banyak yang ku ketahui soal cerita pelindung Liyue yang dikenal dengan Lima Yaksha. Para yaksha diangkat langsung oleh Rex Lapis untuk melindungi Liyue, tapi suatu ketika tragedi mengerikan pun terjadi kepada para yaksha. Mereka yang selalu bertarung dan menerima amarah dewa yang telah mereka bantai pun bercampur dalam darah daging mereka, dan ini biasa disebut dengan 'Karma', dan efek dari 'karma' tersebut membuat semuanya menjadi gila dan mulai saling membunuh satu sama lain.

Stay with me {Xiao x Lumine}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang