Di peluk subuh
Mendekap pada ruang kosong tak berujung,
merasa tak berarti apa-apa dan bukan siapa-siapa
Melebur jadi satu pada ruang tanpa gravitasi tanpa adanya sudut dan sisiSatu satunya yang ada hanya imajinasi belaka
Bahwasanya merasa manusia itu ada, atas dasar pikiran yang menganggap manusia itu memang ada
Lantas bagaimana dengan apa yang di sebut materi? apa benar-benar ada atau barangkali hanya delusi semata
Atau semuanya ini sebenarnya hanya ada dalam dunia ilusi, dunia mimpiTak cukup dengan mengakui diri sendiri
Sampai-sampai seringkali juga haus akan puji
Lapar akan validasi,
Bahwasanya menganggap tolak ukur eksistensi ada dari pengakuan orang lainDi ambang krisis
Bukan krisis ekonomi
Tapi krisis jati diri
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepenggal Sajak
PoesíaSekadar tulisan random yang berusaha kubalut dengan sajak