3. Pertunangan yang tak diinginkan

181 9 0
                                    

"Camilla...," Ratu Helia menyenggol pelan tangan putrinya. "Ada apa ?" tanya Ratu Helia cemas. 

Tersadar oleh guncangan pelan pada tubuhnya, Camilla hanya menggeleng.

"Aku tidak apa-apa sedikit tersenyum" jawab Camilla. Adam terlalu banyak meninggalkan trauma padanya. 

"Fokus Camilla, sebentar lagi acara selesai dan mengadakan konferensi pers mendampingi Raja di Aula besar." Camilla hanya mengangguk-angguk.

Ratu Helia mengerti keadaan putri satu-satunya itu. Jika dirunut dari kejadian-kejadian yang sudah berlalu, Camilla perlahan berubah setelah liburan Camilla bersama keluarga Bajrami. Putrinya tak seceria dulu.

Ia tidak tahu persis apa penyebabnya, saat ia mulai mengajak Camilla berbicara putrinya selalu beralasan lelah, ingin belajar, dan alasan-alasan lain untuk menghindar. Raja Jones juga begitu, walaupun ia sibuk dengan urusan kerajaan namun melihat perubahan dari Camilla ia tahu bahwa gadis itu tidak baik-baik saja. 

Bukannya ingin berlarut-larut dalam kecemasan, Camilla ingin melupakan pelecehan yang hampir dilakukan Adam padanya. Namun setahun yang lalu Perdana Menteri Korrey dan Adam datang ke Istana untuk melamarnya. Raja Jones tidak ingin Adam menikahi putrinya namun ia tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka mengancam akan melengserkan keluarga kerajaan jika tidak menurut apa yang mereka dikehendaki.

Demi keselamatan keluarganya dan perpecahan rakyat Albaroccea yang mendukungnya maka Raja Jones mengizinkan Adam menikahi Camilla namun dengan syarat menunggu Camilla lulus dari Studinya di Kedokteran. Memikirkan ia harus menjadi istri dari Adam Bajrami, Camilla merasa tidak berdaya.

Di lingkungan kerajaan Camilla kecil harus dipaksa begini dan begitu, memenuhi takdirnya sebagai seorang Putri aristokrat yang penuh dengan aturan-aturan dari kerajaan. Dan ketika tumbuh dewasa pun ia tidak bisa memilih dengan siapa ia menikah. 

Kembali pada acara pelantikan parlemen Albaroccea, semua orang sibuk untuk bersalaman satu sama lain mengucapkan selamat kepada para parlemen baru. Perdana Menteri Korrey dikerubungi oleh para anggota parlemen untuk mengucapkan selamat karena terpilih kembali menjadi Perdana Menteri Albaroccea.

Putranya Adam juga merupakan bagian dari Dewan Kehormatan Parlemen yang menaungi Kementerian Pertahanan Albaroccea. Semua angkatan militer tunduk dibawah perintah Ayah dan anak itu. Tak seorang pun yang berani melawan mereka. Itu adalah rahasia umum Albaroccea bahwa pemilik Negara adalah Keluarga Bajrami.

Semua orang bersiap menuju ke Aula besar parlemen untuk melakukan konferensi pers dengan media. 

"Kakak aku akan ke toilet sebentar. Aku akan menyusul kalian ke aula besar." 

"Apa perlu ditemani Selor ?" Aland menawarkan Camilla. 

"Tidak perlu. Aku hanya sebentar kakak. Lagipula disini ada banyak orang" 

"Baiklah. Cepatlah menyusul" Sahut Aland.

Camilla mencari-cari toilet disana. Ia memang seorang putri tetapi ia tidak hafal lokasi di gedung parlemen mengingat ia hanya sekali dalam setahun ada acara disana. Camilla ingat sedikit ada toilet di belakang Aula besar. Tapi saat disana banyak sekali orang mengantre.

Jujur ia sudah mulas. Perutnya tidak bisa lagi diajak kompromi. Ia harus segera membuang sampah alaminya. Gedung sebesar ini tidak mungkin hanya ada satu toilet bukan ?

'Dimana toiletnya. Gedung parlemen ini  memang sebesar yang aku kira,tetapi kenapa ada banyak sekali lorong-lorong simpangan ' Batin Camilla yang mulai berjalan terseok-seok memegang perutnya.Ia sudah berjalan cukup jauh tapi dimana toiletnya ?! 

Dari belakang Camilla mendengar derap langkah menuju ke arahnya. 

"Are you lost baby girl ? " 

The Albino's Princess and The Dark WarriorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang