The Albino's Princess and The Dark Warrior

16. Raven Boxing Camp

Thomas memarkirkan motornya setelah berkendara kurang lebih 1 jam dari Port of London. Lelaki itu pergi secara diam-diam saat Fred sedang mengurus tumpangan untuk Camilla. Tidak perlu berpamitan kepada Fred apalagi dengan si Putri itu. Bukan kewajibannya. Ia menganggap tugasnya sudah selesai dan ia harus kembali ke kehidupannya. Thomas masuk ke sebuah bangunan dan melepas jaketnya. 

"Hey...petarung hebat kita kembali !!!" Teriak Fynn. Semua orang di tempat itu berhenti sebentar dari aktivitas mereka. "Raven boxing Camp" nama tempat itu. Wadah dari petinju-petinju pemula maupun kelas berat dari London. Thomas adalah salah satu talent dari sanggar itu, baru 3 tahun disana dan sudah masuk ke ketegori kelas menengah dengan berat badannya yang hampir 75 kg. Ia adalah bintang dari Raven Boxing Camp "The Dark Warrior" pria terkuat dari London.  

"Hello Boys..bagaimana kabar kalian ?" sapa Thomas sambil berjalan santai membuka chiller berisi minuman isotonik. 

"Kau selalu muncul dan menghilang tiba-tiba seperti hantu Thomas" celetuk Sam salah satu member. 

"Ya dia memang hantu, hantu yang bisa membuat semua makhluk di dunia ini babak belur" tambah Fynn.

"Yeah ...aku hanya pergi seminggu dan sepertinya kalian sudah merindukanku" Thomas meneguk minumannya.  

"Kau ingin bertarung Thomas ? aku menguasai satu jurus tendangan baru" tawar James member yang lain.

"Not today James, im tired" jawab Thomas sambil meneguk minumannya.

Para member melanjutkan aktivitas mereka. Sementara Thomas duduk santai di pinggir ring sambil melihat mereka yang sedang berlatih. Pria itu mengeluarkan pak rokok dari kantong jeansnya dan menyalakan rokoknya. 

Arthur dan Blade yang sadar akan kehadiran Thomas menghampiri Thomas dan duduk disampingnya. "Sudah selesai dengan urusanmu  ?" tanya Arthur pemilik sanggar tinju itu. 

"Kau seperti banyak pikiran setelah menghilang entah kemana" kata Blade. 

"Apa yang sebenarnya ingin kalian katakan mumpung aku sedang bersantai " Thomas masih menyesap rokoknya sambil menatap pemandangan ring.

"Kontrakmu dalam UFC London kelas menengah, mereka menawarimu kontrak jika bermain dalam liga mereka maka kita akan dapat 50 persen royalti penayangan komersial." Ujar Blade. Promotor sudah menghubungiku mereka akan menjelaskan lebih lanjut jika kau berkata ya.

"Kali ini berapa yang mereka tawarkan ? aku tidak suka diremehkan dengan jumlah yang kecil tanya Thomas.

"200.000  poundsterling  hanya untuk 5 pertandingan. Jika kau menang dalam final champion akan ada tambahan  100.000 poundsterling. 100 kali lipat dari yang mereka tawarkan terakhir kali"

"Mereka gigih sekali untuk melamarku"  ujar Thomas.

 "Ya kau pengantin yang sangat seksi untuk mereka" kata Blade. 

"Siapa saja yang akan ikut? 

"Diantaranya Fisher Donaldson dan Pearson Mc Elliot. Saatnya menggeser mereka dari kelas menengah London, Thomas. Tunjukkan pada para bedebah itu bahwa kau adalah bintangnya!"

"Sure Arthur...mereka harus tahu siapa yang paling bedebah disini. Menarik, Fisher Donaldson... akan sangat menyenangkan bisa menghajarnya. Dimana aku harus tanda tangan?" 

***

Camilla menyerahkan kembali laptop ke Fred. Fred meninggalkan Camilla dan Hugh berdua untuk berbicara secara pribadi. 

"Dengar, Camilla. Aku sudah berjanji dengan Raja Jones untuk menjagamu dan menjamin keselamatanmu. Sedikit cerita bahwa aku dulu berteman sejak kecil dengan Lady Viola mendiang nenekmu. Nenekmu adalah orang Inggris asli sebelum menikah dengan raja Armando dari albaroccea. Viola sama sepertimu mungkin bisa dibilang kau adalah duplikatnya. Selalu mendahulukan orang lain dan menyukai bidang kedokteran." Hugh mengatakannya dengan lembut dan matanya seperti menerawang kembali ke masa lalu. 

"Nenek memang seperti itu. Ia tegas tapi hatinya sangat lembut. Aku sering mengikuti nenek saat di rumah sakit di sela-sela kesibukannya mengurus kerajaan. Sangat gesit dan cekatan. Ia lelah tetapi selalu tersenyum kepada pasien-pasien. Hatiku tergerak mulai saat itu. Aku ingin tumbuh seperti dirinya dan  bisa berguna bagi orang lain" tambah Camilla mengenang neneknya. 

"Selanjutnya aku sudah mengurus tentang identitas barumu dan sertifikasi kedokteranmu yang legal secara hukum" Hugh menyerahkan map berisi berkas-berkas baru Camilla.

"Kau tidak perlu mengkhawatirkan legalitasnya. Kupastikan itu legal di inggris maupun dimanapun tempat di dunia ini, Kau bisa memakainya dimanapun. Dan bisa bekerja di rumah sakit manapun dengan sertifikasi itu dan tidak melupakan kemampuanmu yang berhak mendapatkannya. Tidak ada yang bisa meragukan keasliannya, dirimu akan aman dengan itu" jelas Hugh. 

Camilla membuka map itu dan membacanya satu persatu. Didalamnya ada kartu tanda pengenal Inggris atas nama Stella Rose Alston. Sertifikasi sebagai dokter umum dengan nama yang sama. Ada juga ijazah lelulusan kedokteran dari salah satu universitas di Australia. Dan juga berkas-berkas pendukung lainnya yang membuktikan bahwa ia adalah Stella Rose Alston. Semua dokumen itu asli. Entah bagaimana bisa, tetapi tidak heran juga karena Hugh sepertinya orang kaya yang punya pengaruh di Inggris. Dengan uang dan kekuasaan semua pasti beres, pikir Camilla. 

***

Satu bulan lamanya Camilla tinggal di rumah Hugh. Hannah mengajari tradisi-tradisi dan kebiasaan orang Inggris. Camilla juga menambah kosakata dalam berbahasa inggris. Walaupun Camilla memang fasih berbahasa inggris tetapi yang ia kuasai adalah inggris amerika bukan inggris raya jadi ada banyak sekali perbedaan disana. Camilla harus mempersiapkan dirinya saat berbaur dengan warga yang lain. Karena entahlah - mingkin seumur hidupnya ia akan tinggal di Inggris. Camilla juga sudah mengecat rambutnya menjadi golden brown. Sang putri harus menjadi Stella Rose Alston sepenuhnya atau penyamarannya akan terbongkar. 

Tentang Thomas, Camilla tidak lagi mengingatnya. Atau setidaknya mencoba tidak mengingat. Tentu Camilla masih penasaran tentang cincin neneknya.

"Kenapa firasatku berkata Cincin nenek masih dibawa oleh lelaki itu. Aku harus memastikannya tetapi aku bahkan tidak tahu dimana tempat ia tinggal. Fred dan Hugh juga seperti menutup-nutupi saat aku membicarakan Thomas.  Ahh lelah sekali, aku harus belajar menjadi sosok orang lain dan kini aku dipusingkan oleh perasaan aneh bahwa aku harus mengambil kembali cincin itu." ujar Camilla sambil mengganti-ganti channel televisi. Tidak ada acara yang menarik untuknya saat ini. 

"Stella" undang Hannah.

"Iya Hannah,"

"Mari kita makan, makan malam sudah siap untuk kita semua"

"Ya, sebentar lagi aku menyusul" Camilla hendak mematikan tv nya namun terhenti saat Camilla melihat wajah petinju yang mirip sekali dengan Thomas. Refleks Camilla mendekat ke arah tv. Iklan UFC London yang menampilkan jadwal pertandingan petinju "The Dark Warrior"

"The dark warrior? Bukankah itu Thomas ? jadi ia adalah seorang petinju ? kenapa kebetulan sekali... 10 Oktober 2004 di O2 arena London. Itu berarti 3 hari lagi. Aku harus menemuinya bagaimanapun caranya!"