Eps. 3

368 37 2
                                    

Malam tiba, keluarga Kusuma dan Atmajaya mengadakan pertemuan di sebuah hotel bintang lima yang adalah salah satu milik keluarga Atmajaya, yang saat ini tengah di kelola oleh Ari, ayah Yatha. Selaku keturunan tertua Atmajaya.

Janitra dan keluarganya sampai lima menit lebih awal dari yang di janjikan, ini lebih baik ketimbang di dahului mereka, bukan? Janitra akan lebih fokus pada tujuannya mengamati pria yang akan di jodohkan dengannya.

Saka terbelalak kala mendapati sosok yang tak lagi asing untuknya berjalan mendekat ke meja dimana keluarganya menunggu, sosok itu datang bersama dengan beberapa orang lain.

"Selamat malam, maaf kami terlambat." Diana yang pertama membuka suara, sang nyonya besar keluarga Atmajaya.

"Gak papa, D. Kita juga belum lama sampek kok." Sahut Donna ramah.

"Loh, Yatha kan?" Sapa Saka seraya menunjuk pria yang di maksud, tak berniat mendengarkan basa-basi para orang tua lebih lama.

"Hai, Saka. Apa kabar?" Yatha balas menyapa dengan senyuman khas nya.

"Jadi?" Saka menoleh pada sang ibu yang kini hanya terkekeh usil dengan Diana. "Astaga, kenapa gak bilang kalau itu Yatha? Kalau tau dia mah udah ku paksa Tirta dari awal." Ucap Saka antusias.

Mereka semua tak tahu bahwa Janitra di tempatnya juga sama terkejut nya, bukan karena alasan yang sama dengan sang kakak, melainkan, kenapa orang yang sudah punya pasangan akan di jodohkan dengannya?

Janitra tentu masi ingat dengan jelas sosok Yatha yang kemarin di temuinya tanpa sengaja berkali-kali, bersama seorang pria yang sangat menyebalkan jika kembali diingat bahkan hingga detik itu. Semakin kesal karena melihat Yatha yang sama sekali tak ada rasa bersalah. Semenyebalkan apapun pria kemarin, tetap saja Janitra tak menyukai hal semacam ini, mendua.

Dalam kepala Janitra kini berbagai macam tudingan pada Yatha bergemuruh ribut. Soal pria itu yang pasti tak jujur pada keluarganya jika dirinya sudah memiliki pasangan, atau soal apa tujuan pria yang kakaknya sapa akrab itu menerim perjodohan ini bahkan dengan wajah berseri yang begitu tampan.

Tunggu, apa?

Tampan?

Sudah gila!

"Kenalin, ini Ayu, kembarannya Yatha. Mereka memang gak mirip, bukan kembar identik. Nah ini Yuwa adiknya Ayu sama Yatha. Dua-duanya sudah menikah dan punya anak, tinggal Yatha yang belum." Diana menjelaskan dengan lugas dan lembut pada ketiga anak Kusuma, karena tentu Donna sudah mengetahui semuanya.

"Tante Diana masih ingat aku kah? Saka, temen kuliahnya Yatha dulu."

"Tentu dong, mas. Anak se ganteng Saka mana bisa di lupain, hehe. Tante denger kamu juga mau nikah kan sebentar lagi?"

"Iya, tante. Doain lancar ya, hehe."

"Pasti dong, " Diana tersenyum sumringah pada Saka, kemudian beralih pada Janu yang duduk di antara Donna dan Saka. "Nah, ini pasti si bungsu tah? Janu?"

"Iya tante." Janu tersenyum malu-malu.

"Wah, mbak Donna anaknya ganteng-ganteng banget." Puji Diana, yang ditanggapi senyum malu-malu Donna.

Diana kemudian beralih pada si tujuan utama, Janitra yang masih belum mengatakan apa-apa. "Nah, Tirta, gimana anak tante? Ganteng gak? Hehe."

"Ah, eung.. i-iya tante."

Ayu dan Yuwa terpaksa mengulum senyum di tempat mereka.

"Loh, kok jawab nya ragu? Kurang ganteng kah?"

"B-bukan gitu tante-"

"Ma?" Yatha menginterupsi.

"Ish, belum apa-apa posesif." Goda Diana

Tradisi [Yoonmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang