Eps. 7

329 46 1
                                    

Keluarga Kusuma bersama dengan Tarakan dan ibunya telah sampai di Vegas, mereka akan tinggal di rumah mewah berlantai dua yang di ketahui adalah milik Jonathan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keluarga Kusuma bersama dengan Tarakan dan ibunya telah sampai di Vegas, mereka akan tinggal di rumah mewah berlantai dua yang di ketahui adalah milik Jonathan. Rumah yang sengaja di belinya untuk acara ini.

"Welcome-welcome." Sapa si tuan rumah yang telah lebih dulu sampai disana, mungkin beberapa hari yang lalu.
"Koper nya ditinggal aja disini, nanti dibawain sama pelayan ke kamar masing-masing. Btw, kita langsung ke ruang makan, yuk. Kalian pasti belum makan malam, kan?" Ajak Jonathan dengan begitu ramah, senyum berdimple menghiasi wajahnya yang tampan.

"Mas, aku mau ke toilet." Ucap Saka.

"Oh, yaudah. Aku anter ya?"

Saka mengangguk saja, Jonathan bahkan tersenyum pada kekasihnya yang sudah terlihat sangat lelah, wajar saja, perjalanan dari Jakarta ke Las Vegas itu memakan banyak waktu.

"Mami, Tante, kenalin, ini nyonya Hana, dia kepala pelayan dirumah ini, kalau butuh apa-apa bisa ke aku atau ke nyonya Hana, ya." Ucap Jonathan, Donna dan Maia tersenyum pada pria jangkung yang penuh tata krama itu. "Nyonya Hana, kenalin, yang itu calon ibu mertua saya, yang satunya kerabat dekat, sudah seperti saudara."

Si pelayan menunduk memberi salam, yang di balas oleh para tamu.

"Tolong antar mereka ke ruang makan, ya? Saya mau antar Saka ke toilet dulu."

"Baik, tuan Kim." Wanita paruh baya yang jauh-jauh di bawa Jonathan dari tanah kelahirannya itu menunduk sopan pada tuannya.

"Mi, tante, aku anter Saka dulu ya." Pamit Jonathan pada Donna dan ibu Tarakan.

"Yes, honey." Donna menyahut santai.

Hana mengantar keluarga Kusuma dan Renandra ke ruang makan. Tidak banyak dari mereka yang bersuara karena lelah dengan perjalanan yang jauh.

Sementara Jonathan merangkul pinggul Saka erat dalam perjalanan mereka menuju ke toilet.

"Keluarga kamu kapan dateng, sayang?" Tanya Saka setelah kekasihnya itu merapalkan kalimat rindu seraya mengecupi pelipisnya.

"Mungkin besok baru berangkat dari Ilsan. Abeoji masih ngurus beberapa pekerjaan."

"Adik kamu ikut kah?"

"Ikut dong sayang, masa hyung nya nikah dia gak dateng." Lagi, Jonathan mengecup Saka, kini di keningnya. Saka hanya tersenyum lembut, memberikan anggukan tipis sebagai respon. "Kamu capek banget ya?" Tanya Jonathan khawatir.

"Hum, perjalanannya jauh. Aku gak bisa tidur pula di pesawat, deg-deg an." Aku Saka, membuat kekasihnya terkekeh.

"Deg-deg an kenapa, mas Saka?"

"Terlalu excited, mungkin? gerogi juga. Huff."

Jonathan kembali terkekeh, "gemes banget si kamu. Umur berapa sih? Hm? Yaudah sana ke toilet dulu, aku tunggu disini." Ucapnya saat mereka sudah berada di depan pintu toilet.

Tradisi [Yoonmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang