Eps. 13

415 35 6
                                    

"Nape si? Cemberut aje." Sapaan Tarakan mengaburkan lamunan Janitra. Semenjak kepergian Yatha, Janitra seperti tidak menikmati waktunya di sana. Padahal, kapan lagi dia bisa berada di Vegas secara gratis seperti ini? Kakaknya tak menikah dua kali, tentu saja.

"Gak cemberut." Sahut Janitra dengan nada protes.

"Mas Yatha gak usah di pikirin mulu lah, gak akan kemana-mana juga sih." Tarakan terkekeh setelah mengatakannya, temannya yang tengah jatuh cinta ternyata sangat lucu.

"Diem." Janitra memilih mengalihkan pandangannya kembali pada hamparan air kolam renang di hadapannya.

"Mau ikut gw sama mas Saka gak nanti malem?"

"Ke?"

"Katanya sih main ke club deket sini."

"Hh.. Gak deh. Lagian mana boleh sama mami?"

"Kan mas Saka yang ajak? Ada mas Jo juga. Adek lo aja ikut."

"Huh? Si Janu ikut? Gila kali?"

"Gak gila, cuma mau menikmati waktu. Besok kan kita udah balik."

Janitra agaknya ikut berpikir. Benar, besok mereka sudah harus kembali ke Indonesia. Dan lagi, daripada terus mencemaskan Yatha yang nyatanya baik-baik saja, lebih baik Janitra menikmati sisa waktunya disini, bukan?


















"Gimana mas? Nikahannya mas Saka lancar?" Tanya Haikal di tengah kesibukan Yatha menyiapkan beberapa pakaian yang akan dibawanya pergi dinas.

"Lancar kok." Sahut Yatha yang tak menatap si lawan bicara, namun sesekali terlihat sibuk dengan ponselnya.

Haikal berdecih, "orang ngomong gak diliat, malah sibuk sama handphone." Protesnya.

"Apa toh? Ini mas lagi bales chatnya Tirta. Ngabarin kalo nanti malem mas berangkat dinas."

Haikal mendelik, tentu saja dia tahu siapa satu-satunya orang yang bisa membuat Yatha begitu lengket dengan ponsel di luar jam kerjanya. "Cinta mati banget nih kayaknya?"

Yatha terkekeh, "memangnya kamu tau cinta mati itu apaan?"

"Ya, gak tau sih.. Belum pernah." Sahut Haikal, mengedikkan bahu. Dia mendudukkan diri di ranjang Yatha, menatap punggung pria yang tengah sibuk itu.

Haikal memang sudah berada di kediaman Atmajaya, bahkan sebelum Yatha sampai di rumah setelah kepulangannya dari Las Vegas. Berdalih agar tak repot jemput-menjemput saat akan berangkat ke bandara nanti, sebab kali ini Haikal lah yang menemani Yatha pergi dinas, alih-alih asistennya yang lain. Maka dari itu, Haikal memilih menunggu Yatha di rumahnya saja. Bagi keluarga Atmajaya, melihat Haikal di rumah mereka adalah hal yang sudah sangat biasa, sekalipun dengan Haikal yang tanpa sungkan mengekori Yatha ke kamar tidur pribadinya.

"Mas Yatha udah yakin banget tah, mau nikah sama anak itu?" Buka Haikal lagi.

"Kalau gak yakin, mas gak akan mulai ini dari awal." Sahut Yatha santai. Masih sibuk dengan kegiatannya memacking pakaian kedalam koper kecil.

Haikal di buat bungkam oleh jawaban pria yang lebih tua. Jujur saja, kesan pertama Haikal dengan calon suami Yatha masih membuat hati Haikal sedikit terasa mengganjal. Ada rasa tak suka, namun Haikal sadar diri bahwa dirinya tak punya hak untuk tak suka pada pria pilihan keluarga Atmajaya itu.

Setelahnya Haikal tak banyak bicara, dia hanya memperhatikan Yatha dalam diam. Mungkin kedepannya dia akan lebih jarang mendapatkan kesempatan seperti ini, kan?





















Janitra sedikit menyesal menerima ajakan menyesatkan Tarakan. Untuk sebentar Janitra lupa bahwa dirinya tak suka berada di tempat ramai dan berisik seperti ini. Pandangannya menelusur ke sekitar, mencari orang-orang yang tadi datang bersamanya, namun nihil. Janitra justru dibuat pusing sebab melihat begitu banyaknya orang asing di sana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tradisi [Yoonmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang