Tittle : Hunter
Main character : Lee Jeno as Lee Jeno, Huang Renjun as Renja
Other characters : Lee Donghae as Lee Donghae, Leetuk as Paman Leetuk
Length : 4071 words
Content : One shoot, Boys Love, Mature/Sex, Sex in the wild-Hunter-
Lee Jeno, anak dari Lee Donghae si pemburu handal. Lee Donghae menginginkan putra bungsunya itu mengikuti jejaknya sebagai pemburu. Bukan tanpa alasan. Lee Donghae yang sangat mengerti tentang kedua anaknya tentu tak akan salah dalam memberi keputusan ini. Donghae tau, anak bungsunya itu tidak jauh berbeda dengan dirinya. Kuat, cepat, dan smart. Oh jangan lupakan, tampan.
Lee Jeno, anak kedua dari Lee Donghae sekaligus adik dari Lee Mark itu tentu menolaknya. Hobi atau bisa dikatakan pekerjaan dari ayahnya itu terbilang bukan kegiatan yang baik. Jeno tak menyukai kebiasaan ayahnya sejak lama. Dan sekarang, ia justru disuruh meneruskan pekerjaan itu.
"Pergilah ke hutan. Ayah ingin kau menangkap setidaknya satu hewan buruan."
"Aku tidak mau. Apa untungnya jika aku mendapat hewan buruan itu? Itu perbuatan yang salah, Ayah!"
"Kita bisa menjualnya Jeno! Persetan."
Jeno menetralkan nafas emosinya. Ia ingin sekali berteriak marah pada pria yang selama ini merawatnya itu. Tapi, semua pasti tidak ada gunanya. Ayahnya itu sangat keras kepala. Sama seperti dirinya.
Jeno tau. Ia hidup di keluarga yang kurang mampu. Tidak miskin, hanya saja tidak kaya. Ayahnya yang bekerja sebagai PNS dan juga ibunya pun sama. Hanya saja Ayahnya sering berburu untuk menambah penghasilan.
Penghasilan dari seorang PNS tidak lebih dari cukup jika hidup di kota ini.
"Kenapa Ayah tidak menyuruh kak Mark saja?"
"Mark tidak pandai dalam hal seperti itu, Jeno."
"Lalu, apa aku juga pandai dalam hal itu?"
"Iya. Ayah yakin. Kau tak jauh beda dariku. Kau kuat, pintar, dan juga cekatan. Meskipun tidak pintar dalam hal pendidikan." Donghae mendengus di akhir kalimatnya.
Ya. Jeno tau. Ia dan Mark, kakaknya sama-sama pintar. Hanya saja dalam bidang yang berbeda. Mark pintar dan jenius. Sedangkan Jeno lebih menguasai ilmu nyata. Terbukti ketika sekolah dulu nilai tertinggi Jeno adalah nilai olahraga. Yang lain, tidak usah ditanyakan. Dia saja peringkat kedua terakhir saat Mark mendapat peringkat pertama di angkatannya.
"Aku tetap tidak mau," kekeuh Jeno. Sudah dibilang, Jeno itu keras kepala.
Donghae memijat pangkal hidungnya. Kepalanya pusing melihat anaknya yang sama keras kepalanya dengan dirinya. Usianya yang sudah tidak muda lagi. Ia hanya ingin Jeno meneruskan hobinya. Itu tidak sulit.
"Ayolah nak, Ayah akan bangga padamu. Selama ini, kau tidak pernah membuat Ayah bangga bukan?"
Hati Jeno sedikit tercubit. Meski seperti itu, ia menyadarinya. Menyadari jika selama ini tidak ada yang membanggakan dari dirinya. Orang tuanya pun selalu membanggakan Mark yang selalu mendapat juara di sekolah maupun di fakultasnya sekarang.
"Baiklah. Aku akan mencobanya besok." Setelah itu Jeno berlalu dari hadapan Ayahnya yang tengah bersenyum senang.
-Hunter-
Seperti yang sudah Jeno janjikan pada Ayahnya kemarin, kini Jeno sudah bersiap dengan setelan berburu dan ransel yang entah apa isinya. Yang jelas, itu milik sang Ayah. Jeno menaiki mobil Offroad milik sang Ayah, salah satu harta berharga yang keluarganya miliki.
KAMU SEDANG MEMBACA
DON'T OPEN!🔞
FantasíaOne/two shoot ( NOREN⚠️ ) short story. ⚠️BxB ⚠️Mature ⚠️Fiction ⚠️Wild fantasy ⚠️Book Fujoshi ⚠️⚠️⚠️ SAYA DISINI SELAKU BXB SHIPPER INGIN MENGHIMBAU, BAHWA KALIAN PARA BXB SHIPPER SEPERTI SAYA UNTUK LEBIH BIJAK LAGI DALAM BERKONTEN. JANGAN SAMPAI BE...