Sweat Merman - Part 1

2.1K 71 4
                                    

Tittle : Sweat Merman
Main character : Huang Renjun as Reren, Lee Jeno as Jeno
Other Character : Mark Lee as Mark, Lee Haecan as Chacan
Length : ???? words
Content : Two shoot, Boys love, Mature/sex.

Sweet Merman

"Udah lah Mark, ngga usah digalauin mulu. Masih banyak uke sama cewek cantik di luar sana yang lebih baik dari pacar lo. Eh, maksud gua mantan lo." Ucap seorang pemuda sembari menepuk pelan bahu pemuda bernama Mark tersebut. Bermaksud untuk menyemangati kawannya yang habis putus cinta.

"Ngga bisa Jen, ngga segampang itu." Mark membenamkan wajahnya di antara kedua lengannya yang bertumpu pada lututnya yang tertekuk.

Bukannya senang berkencan ke pantai dengan sang kekasih, Mark malah mendapatkan hal yang tak terduga. Yakni sang kekasih yang kini sudah menjadi mantan, meminta kepada Mark untuk mengakhiri hubungan mereka yang sudah terjalin satu tahun lebih tanpa alasan yang jelas.

Mark jelas merasa sedih. Jeno sebagai sahabat yang baik langsung menyusul Mark ke pantai setelah mendapat kabar dari pemuda itu.

"Hiks, hiks"

"Mark, lo nangis?"

"Gila lo!" Jawab Mark yang masih tertunduk.

"Huks, hweee..."

"Banci banget sih lo! Seme bukan lo? Masa nangis? Mana suaranya cempreng banget lagi." Jeno bergidik ngeri.

"Siapa yang nangis bangsat!" Mark mengangkat wajahnya dan menatap Jeno kesal.

"Hwee.. Cachan... hiks!"

"Kalo bukan lo siapa lagi? Di sini gak ada orang!"

Mark yang pada dasarnya takut dengan hal-hal yang berbau mistis langsung memeluk lengan Jeno ketakutan. "Jen! Demi Tuhan! Dedemit itu mah. Mending kita cabut aja yok."

"Sialan lo! Minggir! Siang gini mana ada dedemit!" Kata Jeno sambil menyingkirkan Mark yang memeluk lengannya.

"Hiks, huks"

Karena penasaran, Jeno mendekati asal suara tangisan itu. Diikuti oleh Mark yang berjalan di belakangnya.

"Kayanya suaranya dari balik batu karang itu dah Jen!" Mark menunjuk batu karang di depannya.

Jeno mengangguk lalu sedikit menaiki bebatuan yang tak terlalu tinggi itu.

"Mark! Sini!"

Mark yang tak ikut naik pun mendongak dengan sedikit menyipitkan matanya karena sinar mataharinya begitu silau. "Apa?"

"Sini liat!"

Ya, Mark pun jadi penasaran dan akhirnya ikut menaiki bebatuan itu dan betapa terkejutnya ia ketika melihat ke bawah. Di balik batu karang itu ada dua makhluk yang mirip seperti duyung sedang saling bergandengan tangan sambil menangis dan berbicara dengan bahasa yang entahlah, Mark dan Jeno tak tau.

"Jen, ikan Jen! Ada tangan, ada rambutnya!"

"Duyung, bego!" Kesal Jeno sembari memukul kepala Mark hingga...

KEDEBUGH!

"AKKHHH!"

Mark dan Jeno jatuh di depan dua makhluk itu sehingga membuat dua makhluk manis itu menjerit.

"Lo kalo mau jatoh ya jatoh aja gak usah bawa-bawa gua!"

"Ya elu duluan nempeleng pala gua!"

"Rerenn..." rengek salah satu duyung berkulit cokelat manis dengan ekor berwarna hijau laut yang cerah.

DON'T OPEN!🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang