part 9

59 22 5
                                    

Luna yang telah diantar pulang oleh Vanya tepat pukul 8 malam ia tak mungkin membiarkan Luna Pulang sendiri yang membuat dirinya harus mengantar Luna pulang.

Luna yang tiba dirumah dikejutkan oleh kakaknya yang baru saja pulang.

"Siapa yang nganter.." ucap kakaknya.

"Itu kakel Luna namanya Vanya.." Luna yang merebahkan tubuhnya dikursi.

"Oh gitu terus gimana sekolahnya.." ucap Viera pada Luna.

Ya nama kakak Luna adalah Xaviera Kirei Iswara atau bisa dipanggil Viera yang sudah dari tadi menunggu sang adik.

"Lumayan.." Luna langsung meninggalkan Viera dari tempat tersebut.

Viera yang merasa Luna seperti menyembunyikan sesuatu tapi ia malah tak ambil pusing dengan itu lebih baik ia mengerjakan tugasnya sebagai seorang pelajar.

Viera gadis yang duduk dibangku kelas 3 sama seperti Kakak dari Yora memang Viera tidak ada yang menyadari bahwa Viera juga murid sekaligus orang yang mengetahui pesan tersebut tapi karena mereka terlalu fokus pada jawaban teka-teki itu maka mereka tak sadar jika Viera mengetahui pesan itu.

Malam yang indah banyak kunang-kunang dan bintang menyinari malam tersebut, hembusan angin yang menerpa wajar cantik milik Luna yang tengah bertengger didekat jendela karena ia merasa bosan dengan kehidupan saat ini entah mengapa ia bisa berkata begitu padahal ia terbilang sangat kaya dan mampu,namun walaupun begitu ia tetap kesepian karena ia dan kakaknya Viera adalah anak yatim-piatu lebih tepatnya tidak tau siapa orang tua mereka, tapi Karena kegigihan Viera semuanya ia bisa dapatkan dengan hasil kerja keras ia selama ini.

Ditempat yang berbeda orang sama juga melihat langit yang dikelilingi bintang dan kunang-kunang, lelaki itu tengah menatap dengan lekat kearah bulan seperti menyimpan kerinduan yang mendalam.

"Why?.." ucap lelaki itu.

"Saya hanya ingin bahagia kenapa tidak bisa.." lanjutnya lagi.

Banyak suara motor yang bersuara ditempat itu ya tempat itu adalah area jalan tol yang biasa dijadikan adu motor oleh sekumpulan anak-anak muda.

"Bos besok kita bakal masuk.." ucap salah-satu dari anggotanya.

"Ya gua tau.."

Area tersebut telah Terjadi balapan liar tanpa ada yang tahu jika ada seseorang orang memantau kondisi tersebut dengan santai.

Terkadang kebahagiaan itu tak mudah didapatkan tapi dirasakan itu mudah, jika memang mudah didapatkan mengapa orang malah mencari jalan yang susah pikir Xavier An jion laki-laki yang tadi menatap bulan dengan tatapan mata kosong.

Xavier selalu termenung jika ia sudah menatap langit-langit malam yang dimatanya sangat indah namun ia juga punya sifat yang begitu dingin dan cuek pada orang.

***

Pagi harinya banyak keributan dari siswa-siswi yang berteriak histeris karena kedatangan beberapa murid baru.

Mereka berjalan menuju ruang guru dalam perjalan menuju ruang guru banyak siswi yang berteriak layaknya melihat seorang artis.

"OMG...suami gua.."
"Apakah ini surga para cogan"
"Uh, calon mantu ibu gua datang"
"Fiks..suami gua.."

Dan masih banyak lagi teriakan-teriakan para siswi yang ada tak lupa Vona dan sahabatnya juga melihat kejadian tersebut.

"Eh emang ganteng?.." Ucap Hana dengan polos.

"Entah perasaan biasa aja.."ucap  Endrea

"Masih ganteng bapak gua.." ucap Vona menatap kearah kedua sahabatnya.

"Ya gak tau mending kita pergi aja kantin Mayan buat makan.." usul Hana pada keduanya.

"Endrea yang bayar.." Vona langsung berlari meninggalkan mereka.

"Lah ko-.."  Endrea yang melongo.

"Yey.." Hana yang langsung menyusul Vona.

"Gini amat nasib gua.."

***

Dilain sisi tepatnya ditempat Vanya dan anggotanya mereka sudah mendengar bahwa ada murid baru yang datang tapi malah membuat seisi sekolah menjadi kacau karena mereka tamvan jika Vanya bertanya pada murid yang sudah melihat mereka.

"Emang ganteng apanya sampe buat satu sekolah ribut.." Tanya Rea penasaran.

"Gak tau gak pernah lihat.." ucap Chelsea tak tahu.

"Mungkin karena mereka cool dan kayak geng gitu deh kak.." Ucap Luna ya Luna sepertinya sudah bergabung pada mereka bukan menjadi geng tapi hanya teman saja.

"Hmm bisa jadi.." Aurel yang menyetujui karena memang sekolah ini rata-rata muridnya lebih suka pada Siswa yang bergeng ketimbang yang pintar tapi tidak punya geng.

"Sungguh nikmat mana yang kau dustakan.." Suara Vona yang muncul membuat mereka menatap.

"Nah bener Nikmat mana yang harus ditolak pasti ada roti sobek.." Laura dengan nada genitnya.

"Genit ya Bun.."ucap Endrea

"Iya Bun gegara jomblo jadi gini.."ucap  Alenna

"Tapi emang bener.." Kata Hana.

"Hahahah.." seketika semuanya malah tertawa karena mereka telah membahas hal semacam itu

Xavier yang tengah berjalan menuju kantin sekolah ia tak sengaja bertemu dengan Luna yang tengah mengoceh tidak jelas.

"Eh kamu.." ucap Luna pada Xavier yang membuat Xavier bertanya ada apa dengan gadis ini apa dia sinting.

"ih ngeselin banget tau gak.." Luna yang mulai mendekati Xavier.

Bugh..
Bugh..
Plak..

Yaps, Luna melepaskan emosinya dengan memukul Xavier walau ia tau jika ia tak kenal dengan Xavier sedangkan teman-teman Xavier yang melihat bosnya dipukul oleh seorang gadis tanpa sebab itu hanya bisa berdoa semoga gadis itu tidak mati oleh Xavier yang paling anti wanita apa lagi jika melihat ulah gadis yang tak lain dan tak bukan Luna yang ia pikir mungkin Luna salah orang.

"Ahhh..kesel banget.."Luna  dengan wajar yang emosi tapi terlihat imut.

"Eh maaf ya kak Luna tadi emosi karena susu strawberry yang dikantin udah abis.." Luna yang sadar jika ia salah.

"Dasar gadis aneh.." Xavier yang langsung meninggalkan Luna yang masih heran pasalnya Luna sudah meminta maaf tapi ia malah dingin saja.

Anggota geng tersebut hanya bisa diam karena ia tak mungkin ikut campur urusan bosnya walau ia tau jika gadis itu memang lagi emosi perihal susu bagi mereka itu lucu.

"Dek, lain kali hati-hati untung gak diamuk balik.." ucap Dean pada Luna , Dean adalah sahabat sekaligus murid salah-satu murid baru yang dibicarakan tadi pagi.

"Ah iya Kak maafin Luna , tadi Luna lagi emosi.." dengan nada polosnya Luna berucap.

"Iya gapapa kok kita duluan ya lain kali jangan diulangi lagi.." jelas Azwan pada Luna yang diangguki oleh Luna memang ia merasa bersalah karena malah memukuli orang yang tak ia kenali.

Saat sahabat Xavier meninggalkan Luna tentu Luna yang memiliki pikiran layaknya gadis yang tak tahu apa-apa langsung berfikir harus memberikan sesuatu sebagai permintaan maaf dia.

"Kak itu ganteng gak salah kalo Luna mukul tadi.." ucap Luna yang girang langsung berjalan menuju kelas.

***

Sore ini hujan begitu deras bahkan jalan yang awalnya padat kendaraan sekarang sepi hanya ada beberapa kendaraan umum yang belaju dijalan yang dibasahi oleh air hujan, walau begitu Keyzia yang tengah berada dirumahnya ia menatap kearah jendela dengan tatapan yang penuh ambisi seperti merencanakan sesuatu pada keesokan harinya.

Entah mengapa ia tiba-tiba berubah tanpa sebab mengapa gadis tersebut malah berubah seratus sembilan puluh derajat Celcius dari sifat yang polos dan lugu malah menjadi seorang gadis yang penuh dengan dendam dan penuh ambisi untuk menjatuhkan seseorang.

Bersambung....

Next?
Vote dan komen 🗿🤏

ANTAGONIS X PROTAGONIS [ Hiatus ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang