Hari ini tepatnya tanggal 15 Mei yaitu hari Minggu dimana rutinitas mungkin ada yang sedang libur.
Luna yang tengah bersama dengan Vanya kini telah tiba di minimarket karena janji Vanya yang akan membeli keinginan dari Luna.
"Kak Luna Mau itu.." tunjuk Luna pada dus susu yang masih tersusun rapi.
"Ambil aja.." Ucap Vanya.
Dengan girangnya Luna bergegas mengambil 3 dus susu stroberi yang masih rapi lalu dia mengambil permen dan coklat yang masih belum terbuka dari bungkus.
Vanya yang melihat itu hanya bisa melihat saja ia pasrah jika Luna berbelanja banyak.
Sudah beberapa jam Luna berbelanja saat di bagian kasir untuk membayar.
Penjaga kasir memberikan nota pembelian, saat dilhat total semua yang Luna ambil sudah mencapai tiga juta walaupun begitu Luna seperti tidak terbebani.
Sedangkan Vanya hanya bisa melihat Luna dengan tatapan mata pasrah karena ia tahu jika ini akan terjadi.
Disisi Lain lebih tepatnya Vona yang kini tengah berada dirumahnya Namun tubuhnya berlumuran darah segar yang mengalir.
Suara nafas yang terlihat sudah kelelahan karena terlalu banyak darah dan juga perkelahian.
"Mau Lo apa.." suara yang nampak melemah.
"Orang tua kamu sudah tewas ingat dua hari lagi nona cantik pembantaian massal disekolah yang akan melibatkan banyak orang termasuk sahabat kamu kali ini hanya peringatan jika masih belum mampu mengetahui siapa pemeran utama wanita kalian akan mati.." ucap orang tersebut meninggalkan rumah milik Vona.
"Hiks...a-ayah, i-ibu hi-hiks ke-kenapa!!!...." Teriakan Vona yang bercampur dengan tangisan.
***
Keesokan paginya Vona tidak masuk sekolah bahkan tidak ada yang tahu kejadian tersebut kecuali Vona sendiri karena ia tak mau semuanya tahu jika keluarga Vona telah tiada.
"Hana.." Endrea yang tiba-tiba muncul.
"Kenapa?.." tanya Hana.
"Vona mana.."
"Gak tau mungkin telat.."
"Tumben.."
"Mungkin gegara begadang kan kita juga gak tau dia aja gak kasih kabar.." jelas Hana.
"Oh y.."
"Acwuu.." sinis Hana.
Sudah beberapa jam setelah percakapan mereka tapi Vona tak datang yang membuat Endrea dan Hana takut jika terjadi sesuatu pada akhirnya mereka memutuskan untuk pulang sekolah nanti menuju kerumahnya.
"Tumben berdua.."ucap Livia.
"Vona gak masuk.." Endrea duduk didepan Livia.
"Hooh.." Hana duduk.
"Mungkin sibuk.." ucap Laura.
"Tapi jarang dia kayak gini.." Endrea khawatir.
"Nanti aja kalo dah pulang kita kerumahnya.." ajak Vanya.
"Ayo gua juga kepo.." Yora yang ikut-ikutan.
Sisi lain Luna yang tengah dibawa oleh geng milik Xavier.
"Apa Luna gak punya salah sama kakak.." Luna yang mencoba kabur.
"Jangan nyoba kabur lagi dari gua NONA LUNA..." Ucap Xavier menekan kata nona Luna.
"Emang Luna kenal kamu.." sinis Luna.
"Ingat baik-baik siapa gua.." Ucap Xavier sambil mencengkram rahang Luna dengan kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTAGONIS X PROTAGONIS [ Hiatus ]
Teen FictionVona adalah gadis yang memiliki kelebihan yaitu melihat masa depan saat ia mencoba melihat masa depannya sebelum bersekolah disekolah SMA tersebut. Vona tak sengaja melihat kejadian-kejadian gajal yaitu kemunculan gadis yang bernama Keyzia dan Liona...