Masa Depan

260 41 4
                                    

Kenapa otak selalu lancar saat sedang rest? Tell me

...

Pagi yang cerah atau tepatnya suram buat seorang Wiley Clearesta Danantya, ya walau dia ditemenin Cleo di ruang kepala sekolah hari ini. Mama nya masih ada jadwal flight dan lagi di Singapura, yakali disuruh ke Indonesia lagi secara dadakan. 

Wiley pakai baju biasa, sama kaya Cleo, bahkan waktu mereka baru di parkiran, udah pada nengok ke mereka. Cleo yang pakai kemeja putih sama levis, sedang Wiley yang cuma pakai hoodie sama celana bahan, kebayang?

"Kejadian e gimana toh nak sampai bisa begini? Masa depan kalian tuh ya masih cerah, kok bisa sampai hancur begini." Ibu kepala sekolah buka percakapan, yang bikin Cleo sama Wiley seketika nundukin kepalanya.

Ey, ruang kepala sekolah itu privat, jadi ga bakal ada yang tahu percakapan mereka, lagi, kedap suara. Cuma, disini ada mama sama papa nya Cleo, duh ya tambah tegang Cleo tuh.

Papa Angga bingung dong, "Memangnya mereka kenapa bu?"

"Begini pak, wali kelas dari nak Wiley ini mengatakan kalau nak Wiley sedang mengandung anak dari nak Cleo, dan juga nak Wiley sendiri yang bilang kalau sudah melakukan pemeriksaan." 

Papa Angga sama mama Widya tentu kaget, mereka seketika natap Wiley sama Cleo yang masih nundukin kepala, ya gimana ga nunduk, mereka lagi bener - bener takut.

"Kayanya yang ini bukan anak saya deh bu, orang lain ini." Cleo langsung ngangkat kepalanya, kaget sama perkataan papa Angga.

"Ini memang putra and-"

"Bukan, anak saya ga bakal sebajingan ini bu, dan anak saya bukan seorang homoseksual."

"Mas Angga!"

Bu kepala sekolah langsung berdiri dari duduknya, "Dimohon untuk tidak membuat keributan."

"Nak Wiley, mau lanjut sekolah atau keluar?" Wiley yang semula nunduk sekarang natap wajah tegas kepala sekolahnya itu.

Wiley bingung, kalau dia lanjut sekolah, yang ada dia stress, karena dia tahu, semakin bertambah bulan maka semakin bertambah besar perutnya, dan pasti namanya bakal tercemar juga teman - temannya bakal bully dia, secara dia cuma manusia dan dia ga bakal sekuat itu. Kalau dia keluar, ya memang dia bakal bebas dari apa yang dia bayangkan, tapi dia khawatir karena sayang banget ilmu pendidikan sebanyak itu kebuang sia - sia.

Ga, Wiley nepis itu semua, ini demi anaknya, demi bayi kecil suci yang merupakan kesalahan mereka sendiri, bukan salah Tuhan. Dia mau lebih fokus mikirin bayinya, ngurus anak, ngurus rumah tangga (mungkin), tapi dia bakal tetap melanjutkan ilmu pendidikannya dengan cara lain.

"Saya memilih keluar dari sekolah, bu." Ucap Wiley dengan nada tegas, seolah dia lagi ga bercanda sama ucapannya.

Cleo yang kaget langsung noleh ke arah Wiley, yang mukanya masih keliatan santai. Heol ayolah, habis ini mereka penilaian akhir tahun dan satu tahun lagi mereka lulus, ini Wiley udah gila apa gimana dah?

"Baik, akan saya buatkan surat pengeluaran dari sekolah, silahkan bapak ibu juga nak Cleo dan nak Wiley untuk keluar dari ruangan saya karena permasalahan sudah selesai."

Singkat, padat, dan jelas, cuma bahas itu doang. Padahal, bisa aja bu kepala sekolah bahas panjang lebar kali tinggi, tapi kayanya bu kepala sekolahnya lagi ga mood.

Waktu keluar, orang tuanya Cleo langsung ngelewatin mereka gitu aja, seolah ga peduli sama mereka, begitu pula dengan temen - temennya Cleo sama Wiley, yang nampak ga peduli sama mereka. Bentar, ini rumornya Wiley udah kesebar apa gimana? Kok cepet banget?

Bebas | Sanwoo/Woosan ft. Ateez [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang