Surat?

427 48 4
                                    

Maunya cerita ringan, tapi di otak tersimpan ratusan konflik berat

...

"CLEO, FOKUS!"

Cleo tentu kaget waktu Yushar teriak ke dia, yaiyalah orang lagi ngelamun di teriakin, siapa yang ga kaget?

"So-sorry, ayo lanjut." 

Starla sebenarnya ga tega ngeliat Cleo kaya nyimpen beban gitu, iya, jadi Starla emang suka banget ikut nimbrung bareng anak Siji Arah Band karena diajak Yushar, berhubung dia gabut. Dan, jatuhnya Starla jadi kaya manager kang bersih - bersih di sana, karena ya namanya anak cowo pasti bikin bala dan kurang rapi.

Starla daritadi selain merhatiin Yushar, dia juga merhatiin Cleo yang keliatan ga fokus. Cleo daritadi ngelamun, kaya mikirin 'besok gue kudu makan pakai apa?' tiap akhir bulan.

Anak Siji Arah Band balik latihan, dan lagi - lagi latihannya ancur karena Cleo ga fokus dan salah nada, juga Henrik yang nge crack suaranya karena kaget denger melodi Cleo yang rusak banget.

"Heh, kowe wi mikir opo su? (Heh, kamu ini mikir apa su?)." Ujar Ghiyats yang keliatan dari wajahnya kalau dia udah ngebet pengen pulang dan pengen mukul Cleo pakai bass yang dia pegang.

"Iyo njir, ra fokus e, mikir opo toh mas bro?" Sekarang Henrik yang nyaut, soalnya dia juga udah pegel metik gitar sambil nyanyi.

Cleo ragu mau jawab, soalnya daritadi dia sendiri gatau apa yang dia pikirin. Pikirannya kosong melompong, itu kalau seandainya ada setan lewat, bisa langsung dirasukin dia. 

Apa... Cleo kepikiran sama surat yang tiba -  tiba ada di mejanya waktu di sekolah tadi? Karena menurut Cleo, isinya tuh membagongkan.

Isinya tuh, 'Kamu percaya ga kalau Wiley itu spesial? Iya, spesial, dan suatu saat nanti bakal tumbuh segumpal daging yang bisa merubah hidupmu 180- ga, 360 derajat, karena ratusan benih yang kamu tanam bakal jadi segumpal daging, dan segumpal daging itu akan hidup diantara kalian dan membutuhkan kalian.'

Dan, Cleo yang memang agak suka ngelag otaknya, ga ngerti sama maksud spesial di sana. Cleo ngerasa kalau kata - kata yang ada di sana tersirat semua, kaya cuma kiasan kata dia. Nah, nilai Bahasa Indonesia Cleo aja di bawah kkm, gimana dia bisa ngerti kata kiasan?

Dan dia juga merasa kata katanya agak ga logis, tanam benih kok bisa jadi gumpalan daging? Mana katanya gumpalan daging itu bakal hidup, lah emang daging bisa hidup? Cleo beneran lag.

Cleo bener bener cuma ngelamun, bahkan daritadi Ghiyats ngibasin tangannya di depan muka Cleo dan manggilin Cleo, tapi Cleo masih belum sadar. Bener, ini ampe pada takut, soalnya kata anak indigo yang pernah lewat studio mereka bilang kalau studio mereka ada penunggu nya, cewe lagi, kan mereka takut Cleo dirasukin.

"Ghi, terno mulih ae, sakno kaya e kecapekan cah iku, pucet wajah e (Ghi, anterin pulang aja, kasihan kayanya kecapekan anak itu, pucat wajahnya)." Titah Starla yang tentu peka sama keadaan Cleo, soalnya dia liat, dari pas masuk ke studio, muka Cleo udah pucet banget kaya nyimpen beban pemerintah.

"Cle." Cleo langsung sadar lagi, dia natap Ghiyats yang lagi naruh bass nya terus ambil kunci motor sama jaketnya.

"Mulih ae awakmu, wajahmu pucet kae, ayo tak terno, pedah montormu ben ngko di terno cah cah (Pulang aja kamu, wajahmu pucat itu, ayo ku antar, sepeda motormu biar nanti dianter anak anak)." Cleo cuma ngangguk aja, dia juga ngerasa agak kurang sehat waktu pulang sekolah.

Karena ngeliat wajah Cleo yang pucet, ya Ghiyats bawa motornya agak cepet, walau motornya modelan Astrea. Walau gitu, Astrea nya mantep kalau dipakai ngebut bray, ga kalah ama motor yang suka berisik kalau lewat komplek.

Sampai di komplek perumahan Cleo, Ghiyats kaget soalnya Cleo hampir jatuh dan refleks aja dia berhenti sama megangin badan Cleo yang lebih kecil sama pendek dari dia, untung mereka udah sampai di depan rumah Cleo. Ghiyats nengok ke belakang, serius, ini muka Cleo udah pucet banget kaya setan yang dia temuin di rumahnya, terus suhu tubuhnya juga tinggi banget, Ghiyats mau aja bopong Cleo ke dalem, cuma dia takut dicurigain sama bapaknya Cleo.

Secara, bapaknya Cleo tuh curigaan banget orangnya, Ghiyats nih korbannya. Ghiyats mah istighfar aja tiap disangka partner per-homo-annya Cleo, soalnya selain Henrik, Cleo juga orang yang nempel banget sama Ghiyats, ofc karena mereka temenan dari jaman Cleo masih jamet di masa SMP, masih suka main pesbuk pakai emot lope lope sama foto ala jamet.

Tapi walau gitu, berkat kegantengannya, Cleo mayan famous di pesbuk, cuma sekarang Cleo gamau buka pesbuknya soalnya malu liat kejametannya.

Oke, lanjut ke cerita.

Ghiyats akhirnya bopong Cleo ke dalam rumah Cleo yang lebih mirip dibilang rumah gede yang ada di film horror karena dihuni satu orang, soalnya orang tua Cleo tipe orang yang jarang pulang, apalagi bapaknya. Cleo juga punya kakak yang kuliah di luar negeri, sedang adek yang kurang ajarnya malah minta tetep ada di Surabaya dan tinggal bareng pengasuhnya sejak kecil.

Ghiyats hafal denah rumah Cleo, ini bukan pertama kalinya dia ke rumah Cleo. Dia bahkan sering diajak mama nya Cleo buat makan bareng, walau bapaknya Cleo kadang suka nanyain dia aneh aneh. 

Waktu jalan ke kamar Cleo dan rebahin Cleo di kasurnya, Ghiyats nemu kertas yang keselip di celana seragamnya Cleo. Iya, soalnya mereka langsung ke studio pulang sekolah tanpa ganti baju, paling cuma lepas atasan dan nyisain kaos sama celana sekolah.

Itu surat, dan Ghiyats kenal betul sama tulisan dari si penulis surat. Ghiyats akhirnya tau, kenapa Cleo bisa sakit dan tumbang, rupanya karena dia mikirin isi surat yang isinya kata - kata kiasan ini.

"Pancen wong nek wes goblok yo sampe jerapah gorok an e pendek yo bakal tetep goblok (Memang orang kalau udah bodoh ya sampai jerapah lehernya pendek ya bakal tetep bodoh)."






To Be Continued

Yang ngerti arti kata kata dalam suratnya, kalian hebat.




Bebas | Sanwoo/Woosan ft. Ateez [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang