Pandangan

343 40 15
                                    

Mau tanya, ini ga masuk rank kok kalian bisa nemu?

...

Besoknya, mereka ga sekolah, ya ga mungkin lah sekolah, wong Wiley keadaannya juga ga memungkinkan. Oh iya, Onyx tahu kok, cuma dia janji bakal jaga privasi, walau Wiley juga agak was - was, karena Onyx tuh tipikal orang yang terlalu jujur dan... Jujur aja, dia tuh orangnya polos banget, kan bahaya kalau tiba tiba keceplosan.

Cleo sih percaya aja sama Onyx, karena dia tahu Onyx orangnya kaya apa. Dia sering berbagi cerita dan rahasia ke Onyx, ya syukurlah Onyx jaga banget rahasia Cleo, sampai - sampai Onyx juga nge crush in Cleo pun diem - diem, kasihan Onyx. Bahkan, Onyx suka Cleo, dari pertama ketemu Cleo.

Kalau ada yang nuduh dia belok, kasarnya, nuduh dia gay, pasti dia bakal ngelak habis - habisan dan bilang kalau dia normal. Sejujurnya, dia bahkan udah sadar kalau dia suka sama yang segender semenjak suka sama Cleo, tapi dia juga gamau ngaku, dan lebih baik dipendem aja.

Ada rasa senang di benak Onyx waktu Cleo bilang dia jomblo, dan waktu tahu Cleo ada hubungan sama Wiley, Onyx agak sedikit cemburu sebenarnya, tapi dia tahan, dan bertingkah seolah dia ga suka sama Cleo, padahal Cleo peka.

Mereka seiman, sama - sama keturunan Japan, dan punya perasaan yang sama, tapi, mereka sama - sama gamau hancurin Wiley, dan berakhir mereka bertingkah seolah perasaan mereka udah hilang.

Skip, sebenarnya, gamau bahas ini, di lain book aja, San x Yoshi, mau baca?

Setelah nganterin Wiley dengan baik dan kembali ke rumah, dia kaget banget lihat Papa nya lagi ngobrol sama mama nya di teras rumah, dan udah ngeliatin dia dari dia ada di depan rumah Wiley. Fyi, keliatan kalau di teras tuh, dan dia bisa liat, tatapan curiga dari ayahnya.

"Siapa tadi?" Serius, ini Cleo mau ga jawab takut, mau jawab gimana.

"A-anu, temen, pa." Cleo jawab seadanya, bener, kan?

Papa masih natap curiga, micingin mata, seolah tahu kalau anaknya ini lagi bohong. 

"Temen? Romantis banget pakai saling senyum." Mama cuma diam, mau ngejawab, tapi atmosfer nya lagi ga tepat, sedang Cleo nelen ludahnya kasar.

Secara, papa tuh Homophobic parah. Bahkan, Ghiyats aja sampai pernah dicurigain sama papa dan disangka yang ngga ngga, padahal ga ada apa - apa Ghiyats sama Cleo.

"Daripada dia, papa punya kenalan cewe yang cantik banget, lebih cantik dari dia."

"Papa apa sih? Cleo masih sekolah, jangan macam macam!" Bukan Cleo yang jawab, tapi mama, karena ekspresi mama sendiri udah pengen nyekik papa.

"Daripada dia nge homo, ck, lagian, emang laki - laki bisa ngasih keturunan?"

"Mas Angga!"

"Lindungin aja terus itu anak kamu, kelakuannya udah menyimpang!"

Papa masuk ke dalam rumah, ekspresinya keliatan kesel banget. Cleo sama mama cuma natap dari jauh, ga berani mendekat, sebab kadang papa kalau udah marah suka ga main - main. Cleo hampirin mama, terus nundukin kepalanya, merasa bersalah.

"Mama... Cleo minta maaf." Mama gelengin kepalanya, lantas meluk Cleo yang masih nundukin kepalanya.

"Ngga, Cleo ngga salah, mama dukung apapun yang bikin Cleo bahagia, kalau Cleo bahagia nya sama Wiley, mama bisa apa?" Sakit, banget, lebih sakit daripada dengerin kata - kata papa yang nyelekit.

Jujur, waktu Cleo menunjukkan kalau orientasi sexualnya beda, dia bisa lihat kalau ekspresi mama nya kecewa, tapi mama nya menunjukkan kalau beliau mendukung Cleo walau Cleo seorang homosexual. Cuma mama yang tahu, entah papa bisa tahu darimana, tapi Cleo yakin kalau mama nya ga mungkin ember.

Mama tau perihal Onyx? Tau, bahkan dulu Cleo pernah bawa Onyx ke rumah, dikenalin ke mama, karena waktu itu papa lagi ga ada, dan setiap papa pulang, Cleo ga berani bawa Onyx, karena papa nya selalu curiga kalau Cleo bawa orang ke rumahnya, laki - laki sekalipun.

________________ 

Plak!

"Ibu!"

Ga usah nebak lagi, itu pasti suara tamparan. Dan ya, kita beralih setting ke suasana rumah Wiley, yang dimana juga ada Yushar disana. Yushar bolos sekolah, karena tau Wiley ga masuk karena Cleo, Yushar was - was karena tau konteks yang dimaksud Wiley.

Dan ya, disinilah kita, Wiley yang ditampar, dan Yushar yang lagi berusaha ngelindungin Wiley dari ibu nya. Oh iya jangan lupa, mereka saudara sepupu.

"Angkat kaki kamu dari sini! Minta tanggung jawab sana sama orang yang nanam sperma ke kamu! Murahan banget toh kamu mau aja ngangkang buat dom lain!"

Yushar tentu kaget, "Ibu, maksudnya?"

Ibu nunjuk testpack bergaris dua yang jatuh di lantai kamar mandi, dan bikin Yushar tambah kaget lagi, terus natap ke Wiley yang ada di pelukannya. Wiley ga nangis, tepatnya lagi nahan nangis, ayolah, dia tuh bukan sub lemah yang menye - menye, jadi dia juga ga bakal nangis walau lagi diginiin.

"Nang ndi le harga dirimu, hah?! Lanang ra nduwe harga diri blas! Anjlok harga dirimu nek ngene le! Opo jare tonggo ngko? Jek sekolah awakmu iku! (Dimana nak harga dirimu, hah?! Laki laki ga punya harga diri sama sekali! Anjlok harga dirimu kalau begini nak! Apa kata tetangga nanti? Masih sekolah kamu itu!)"

Wiley nundukin kepalanya, "Budhe, kulo nyuwun pangapura (Budhe, saya minta maaf)."

"Wis, aku ra butuh pangapura mu, tak telpono ibumu sing ing Jombang, bali o awakmu ra usah sekolah maning! (Udah, aku ga butuh maafmu, aku hubungi ibumu yang di Jombang, kembali kamu ga usah sekolah lagi!)"

Ibu jalan ninggalin Wiley sama Yushar di depan kamar mandi. Wiley yang masih shock, cuma natap kosong ke depan, sedang Yushar lagi cari cara buat bujuk ibu nya, biar Wiley bisa sekolah lagi. Bukan, ini bukan masalah kecil lagi, kalau ibu nya udah ngeluarin Jawa nya dan ga mau memaafkan, tandanya kesalahannya udah masuk kesalahan fatal.

Yushar bingung mau nyalahin siapa, kalau nyalahin Cleo, dia bisa ngehancurin band, kalau dia nyalahin Wiley, waktunya ga tepat sama sekali. 

"Loh wil-EH LOH." Yushar nahan tubuh Wiley yang hampir ambruk ke bawah, mungkin karena saking shock nya Wiley.

Yushar noleh ke sekitarnya, pokoknya dia harus bawa Wiley ke kost nya, karena bahaya kalau Wiley tetap di rumahnya. Yushar gendong tubuh Wiley buat dibawa keluar, dan kebetulan ketemu Cleo yang lewat disana.

Cleo langsung turun dari motor supranya kesayangannya, terus nyamperin Yushar sama Wiley, "Kenapa si ayang?"

"Semaput! (Pingsan!)"

"YO SEMAPUT E KENA APA SU? (Ya pingsangnnya kenapa su?)"

"DITAMPAR KARO IBUKU, WES AYO GOWO EN NANG KOS MU, BAHAYA NEK DI DELEH ING OMAH, KARO IKI, NYOH TESPEK! (Ditampar sama ibuku, udah ayo bawa ke kos mu, bahaya kalau ditaruh di rumah, sama ini, tuh tespek!)"

Cleo terkejut setengah mati, woylah, se tokcer itu kecebong dia?

"AYO AYO, AKU SING GONCENG NGGAWE GL MU! (Ayo ayo, aku yang gonceng pakai GL mu)"

Yushar iya iya aja, dia bagian yang megangin Wiley di belakang, Cleo yang nyetir motornya. Selama di perjalanan, Yushar bener - bener ngerasa kalau perjalanan nya lama banget, jadi dia sekarang natap Wiley yang masih pingsan di pelukannya.

Semoga aja, nanti di kost Cleo, Wiley bisa aman, karena kalau di kost dia, bakal sedikit bahaya.









To Be Continued

Tampak sedikit drama, berdasarkan kisah nyata waktu kawanku cerita kalau dia habis nganterin kawannya yang hamil ke kost dia, padahal masih sekolah, itu juga karena si yang hamil disuruh angkat kaki dari rumahnya, dan kawanku yang harus jaga dia.

Uhuhu, kawanku hero betul, ini kayanya terlalu kasar tidak sih kata katanya?

Sudah ya kawan, see you

Bebas | Sanwoo/Woosan ft. Ateez [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang