Death Roll

801 164 3
                                    

Karena minggu ini tidak Up, jadi up nya sekarang yaa...

Kita lebih cenderung untuk mencapai kebenaran melalui kesalahan daripada melalui kebingungan

Francis Bacon
.
.
.
.
.

Claudius merasa percaya diri bahwa kali ini Lily tak akan lepas dari jangkauannya. 3 jam lagi pasukan miliknya dan squad elite milik Salvatore akan sampai ke ibukota Syrdinea. Lily dan ketiga temannya bukanlah masalah baginya.

Dengan sigap Lily mengeluarkan pistolnya. Lily memperhatikan gerak tangan Claudius. Ketika Claudius menggerakan tangan yang memegang pistol ke arah Sergei, Lily langsung menembak peluru yang keluar dari pistol Claudius.

Dor!

Suara tembakan Lily dan Claudius yang berbarengan. Lily berhasil membelokan peluru Claudius dengan tembakannya.

"Lumayan... " Claudius langsung mengarahkan semua pistolnya pada Lily. Melihat celah untuk Sergei, Lily memberi sinyal pada Dexter.

"Sekarang!" Seru Lily.

Selama seminggu terakhir, setelah pertemuannya dengan Sergei, Lily berlatih keras mengenakan pistol dan senapan bersama Count Raven.

Ia menghabiskan ribuan peluru selama seminggu, hingga kedua tangannya lecet. Tapi, tak masalah. Untuk menghadapi Claudius yang menguasai pertempuran jarak jauh, ia tak boleh kalah.

Dexter bergegas lari menuju Sergei. Lily menendang tangan Claudius hingga pistol di tangan kirinya terlepas. Claudius membalas serangan Lily.

Ia menembak dengan pistol di tangan kanannya. Namun, Lily berhasil menghindar. Akhirnya mereka saling mengarahkan pistol satu sama lain pada kepala mereka.

"Target mu adalah aku. Kenapa repot menculik orang lain?" Desis Lily.

Ia melirik Dexter yang sudah melepas borgol dan ikatan Sergei. Mereka keluar melalui jendela. Saat ini hanya ada Lily dan Claudius di dalam ruangan.

Claudius menyeringai. Ia hanya perlu menahan Lily selama mungkin agar tidak lari.

"By one?" Tawar Claudius.

By one adalah duel tanpa senjata yang sering dilakukan saat mereka masih di Cuorenero. Crow dan Wild wolf tak pernah kalah dalam By one. Hanya saja... mereka tak pernah dalam satu arena.

"Tidak masalah.. " dengus Lily.

Mereka menjauhkan badan satu sama lain. Membuang pistol di tangan mereka. Keduanya melepas pakaian mewahnya. Lily melepas jas nya. Menyisakan kemeja lengan pendek berwarna hitam.

Begitupun dengan Claudius, ia mengenakan kaos ketat dan celana pasukan militer berwarna hitam miliknya.

Kretek..

Keduanya merenggangkan tubuhnya. Memasang kuda-kuda. Pelahan Lily melangkah mendekati Claudius. Ia langsung meninju wajah Claudius.

Claudius berhasil menghindar, namun wajahnya berdarah karena tergores tinju cepat Lily. Ia langsung mencengkram tangan Lily, lalu melempar Lily kearah tembok.

Kekuatan fisiknya sama denganku, tapi tidak sampai sekuat Ash. Gumam Lily.

Tak ingin kalah, saat terlempar Lily menyeimbangkan badannya di udara, lalu menjadikan tembok pijakan. Ia melompat ke atas dan menjepit leher Claudius dengan kakinya.

Brug!

Claudius langsung melengkungkan badannya sehingga tubuh Lily terbentur dengan lantai dan melepas cekikannya. Pria itu mencengkram leher adiknya dengan satu tangan, lalu membenturkan kepalanya ke tembok.

Hades & PersefoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang