Broke the Leg

847 161 3
                                    

Suku Germanik adalah suku bar-bar yang pernah menguasai lautan dan darat Romawi. Baik di perdagangan, maupun persenjataan.

Ras kuno yang terdengar seperti mitos belaka. Ras yang memiliki genetik manusia unggulan dengan ciri khas tertentu. Mata kuning, rambut hitam, perawakan tinggi, kekuatan diatas rata-rata dan panca indra yang melebihi manusia lainnya.

Para penganut suku jaman dahulu percaya, bahwa Ras Germanik adalah pembasmi iblis. Seiring berjalannya waktu, kepercayaan tersebut perlahan berkurang. Peperangan dan pergantian era pemimpin membuat ras tersebut terdengar seperti legenda yang tak diketahui kebenarannya. 

Statusku bukan lagi Duchess Lily. Melainkan Jendral Lily. Sebelum pergi menemui Claudius, aku membawa surat perceraian dengan Ash. Dari awal aku memang berniat membelot darinya. Lalu membuat kesepakatan dengan Argus.

Beberapa hari sebelum penyelamatan Sergei.....

"Sir... jika aku jadi musuhmu, itu tak ada hubungannya dengan Sergei. Bisakah kau melindunginya? Ia akan sangat berguna untukmu kelak". Ucapku pada pria berambut putih di depanku.

Argus mengerutkan dahinya.

"Lily, kau... tak benar-benar akan melakukannya kan?"

Aku menaikan ujung bibirku sedikit.

"Menurutmu?" Ujarku membalikan pertanyaanya.

Argus menatapku datar. Ia berdiri dari kursinya, menatap tajam mataku. Seolah menggali semua pikiranku.

" keuntungan apa yang kudapat?" Tanya Argus penuh kecurigaan.

Langkah kaki yang semakin mendekatiku bergema di ruangan. Untungnya, kami berbicara berdua di ruang kedap suara.

"Ibukota Syrdinea, aku akan memberikannya pada Putri Louisa
Tentu saja tanpa 'Taaring putih' " tegasku.

Artinya, aku akan menyingkirkan Salvator di tahta untuk menaikan Louisa.

Argus tertawa menyeringai. Ia menarik kursiku, lalu kedua tangannya bertumpu pada kedua sisi kursi. Mengurungku dan mendekatkan wajahnya padaku.

Wajah yang biasa tenang dan penuh perhatian itu kini berubah. Kilat matanya bersemangat dan penuh aura berbahaya.

"Haha... kau bahkan bisa tahu panggilan Taaring putih untuk siapa? Menarik juga.. "

Aku melemaskan punggungku. Menyandar pada kursi, lalu melipat kedua tanganku.

Bukan hal sulit bagiku. Aku hanya menyruh orang untuk merekam semua perbincangan Argus dan Putri Louisa. Ada perbedaan saat Argus mengucap kalimat Taring Putih. Intonasi panjang dan pendek.

Jika intonasi pendek, perbincangannya mengarah pada hewan. Sedangkan jika intonasinya pendek, pembicaraannya mulai penuh random dan aneh.

Benar aja, berdasarkan informanku... Taring putih adalah panggilan Louisa pada Salvatore saat mereka kecil.

"Kau akan lebih terkejut jika tahu aku siapa, lebih baik kau tak tahu. "

Siapa yang tahu aku ternyata kembaran Crow, sekaligus Ras Germanik

"Lucu juga. Aku cukup penasaran bagaimana akhir dari anjing yang menggigit tuannya sendiri.." kekehnya sambil meremehkanku.

Aku tak tahan lagi. Langsung ku tarik kerah bajunya, lalu ku putar posisinya, sehingga ia yang duduk dan aku yang berdiri.

Tak peduli dengan gaunku yang tersingkap, aku menekan dadanya dengan satu kakiku supaya ia tetap duduk. Kaki dengan sepatu pantopel hak pendek. Sekali hantam saja, aku bisa membuat lubang di dadanya.

Hades & PersefoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang