KAWAN APA KAWIN
.
.
.
.
[MULAI]Sabtu pagi setelah pembagian rapot, Jungkook dibangunkan suara bising beberapa orang sedang berbicara di depan rumahnya.
Setelah berhasil mengumpulkan nyawanya, Jungkook baru sadar, hari ini sepeda motor yang dibelikan ayahnya datang. Janjinya dimajukan, kata ayah Jeon biar Jungkook punya semangat belajar naik motor.
Jungkook bergegas turun ke bawah, keluar rumah untuk melihat kendaraan barunya.
"Adikmu yang baik ini akan mengajarkan kepadamu, Kakak!" Shana menyenggol lengan Jungkook. Nadanya mengejek.
"Gak perlu, terima kasih!" tolak Jungkook. Mana mau ia diajarin naik motor sama adik perempuan. Malu bos!
"Terus belajar sama siapa?" Shana menolehkan kepalanya, melihat ke depan rumahnya, lalu berkata, "Tuh, minta ajar masmu,"
Jungkook melirik ke depan rumahnya, dan benar saja, ada Taehyung yang baru memandikan mobilnya. Mobil yang dibeli tiga bulan yang lalu.
Mulai, Jungkook berpikir ini saatnya, lalu berkata dengan suara lantang, "Amit-amit minta ajar dia! Kek gak ada orang lain aja!"
Shana, "..." Suaranya tiba-tiba ngalahin toa masjid.
Ayah Jeon, "..." Ada apa ini?
Bunda Jeon, "..." Ah, anakku ini belum sarapan!
Dua pegawai yang mengantar sepada motor, "..." Apa ada yang salah?
Jungkook tidak peduli pandangan lima orang yang ada di rumahnya, yang penting Taehyung mendengar teriakannya. Jungkook yakin, pasti Taehyung denger.
Shana berbisik, "Emang mas Tae nolak ngajarin naik motor?"
"Gak tau. Gue belum bilang. Lagian males banget minta ajarin sama kacang,"
"... terus apa gunanya teriak? mana paham sama teriakan tadi,"
Seketika Jungkook merasa teriakannya mubazir.
•
Setelah beberapa saat, kini keluarga Jeon sedang tenang duduk di meja makan untuk makan siang. Sang kepala keluarga membuka pembicaraan.
"Besok sore ayah berangkat ke kota D. Ayah udah kirim uang saku buat kalian berdua."
Jungkook mengangguk, sementara Sahan menjawab dengan senang, "Ayah, terima kasih! Ayah memang pria paling disayang keluarga dan bunda!"
Jungkook menimpal, "Intinya, kita sayang jika ada uang!"
"Pfft ..." Bunda Jeon tertawa ringan. Mengulurkan tangannya membelai kepala Jungkook.
"Ada-ada saja," gumam ayah. "Jungkook ada kelas tambahan, kan?" tanya ayah Jeon.
"Mmn..."
"Hm, waktu kosongnya bisa buat belajar naik motor,"
Bunda Jeon, "Sana bilang sama mas mu. Kemarin bunda cerita sama mama Kim, mama Kim bilang suruh minta ajar Taehyung,"
"Mmm..."
Shana berbisik ke Jungkook, "Eh, emang lu ada masalah apa sama mas Taehyung?"
Belum lama ini Shana menyadari keanehan Jungkook dan Taehyung.
"Kakak tampan ini mana mungkin ada masalah. Cinta damai tidak menimbulkan masalah," jawab Jungkook berbisik.
Niat Shana bertanya lagi didahului ayah Jeon, "Jadwal kelas hari apa?" tanyanya.
"Selasa, Kamis, Jumat. Ayah, Jungkook gak mau naik bus selama liburan sekolah," keluh Jungkook.
"Adik cantik ini siap sedia mengantar," Shana melirik, mengedipkan sebelah matanya. Jawabnya hanyalah ejekan semata. Bunda dan ayah Jeon tahu anak lakinya malu di boncengin adiknya.
"Padahal gak masalah. Lagian gak banyak siswa," Bunda Jeon mengacak-acak rambut Jungkook.
"Ada ojek online. Atau nebeng Taehyung. Oh, Jadwalnya sama atau tidak?" tanya ayah Jeon.
"Beda," Singkat, padat, jelas. Jelas berbohong.
Jungkook menyelesaikan makan siangnya. Wajahnya terlihat kacau mendengar nama Taehyung lagi-lagi disebut. Sudah jelas ia meminta berangkat bersama tapi ditolak. Jungkook bisa apa? lagi pula Jungkook sudah memulai mengibarkan bendera perang.
Jungkook membuka pintu balkon kamarnya, niat menghirup udara segar. Tapi naas, pandanganya langsung menuju depan rumahnya, tepat balkon kamar Taehyung, yang punya kamar sama-sama sedang berdiri dan bertukar pandang.
Kebiasaan menyapa, melambaikan tangannya ke arah Taehyung, kini Jungkook urungkan. Yang ada, Jungkook mengangkat tangan kanannya, mengulurkan jari tengahnya menunjuk ke arah Taehyung, lalu membalikkan badannya, menutup pintu hingga terdengar suara 'Blank'.
•
Di sebrang sana Taehyung yang melihat sejak awal Jungkook membuka pintu hingga mengacaukan jari tengah ke arahnya kini berdiri diam membisu. Kaget.
Untuk pertama kalinya Taehyung melihat Jungkook melakukan hal semacam itu. Bertahun-tahun dirinya tidak pernah melihat Jungkook berbuat hal begitu. Jungkook berubah.
Taehyung, "Gak. Gue yang berubah, tapi tidak seperti itu."
[BERSAMBUNG]
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] KAWAN APA KAWIN
FanfictionBL [BOY LOVE] hanya cerita pertemanan Jungkook dan Taehyung sebagai teman semasa popok hingga 18+ "eh..." hanya saja di masa 18+ MAS TAEHYUNG BERUBAH cuek. Jungkook gak suka (-_- )ノ⌒┫ ┻ ┣ ┳ Jungkook merasa berjuang sendiri sebagai teman dekat, tapi...