5. Taehyung POV

103 9 3
                                    

KAWAN APA KAWIN
.
.
.
.
[SWEET SEVENTEEN]

sedikit nsfw

Gue ingat, malam setelah perayaan ulang tahun gue yang ke tujuh belas, satu tahun yang lalu.

"Mas." Jungkook mengetuk pintu kamar.

Gue heran, sejak kapan Jungkook mengetuk pintu dulu? biasanya langsung masuk. Tadi bilang apa? Mas? udah lama banget Jungkook gak memanggil dengan sebutan 'Mas'. Karena dengan sopan Jungkook mengetuk pintu, gue pun, membukakan pintunya untuknya.

Sontak mata gue terbuka lebar. Jungkook hanya berpakaian kaos oversize panjang se paha, tanpa celana.

Normal bukan? mata gue menatap dari atas sampai bawah. Kulit bersih, leher terbuka melihatkan tulang selangkanya. Semakin kebawah, suhu tubuh gue meningkat, kepanasan. Paha ramping, kaki jenjang, kulit mulus.

Wtf! apa ini?

"Koo," lirih gue.

Jungkook hanya tersenyum memperlihatkan gigi kelincinya tanpa berbicara.

"Kenapa?" tanya gue lagi.

Bukannya menjawab, Jungkook jalan beberapa langkah, tepat di depan gue. Tangannya mengusap kening gue, mendekatkan wajahnya ke sisi wajah, lalu berbisik, "Selamat ulang tahun ke tujuh belas, Mas."

Sejak tengah malam tadi gue udah menerima ucapan selamat ulang tahun. Termasuk Jungkook sendiri. Tapi saat ini mengucapkan kembali. Sial, kali ini berbeda. Tubuh gue menegang.

Jungkook kembali bersuara, "Uh, keringatan." Tangannya mengusap keringat gue.

Niat ingin menyambar pergelangan tangannya, tapi keburu Jungkook menekan pahanya ke selangkangan gue! Oh shit!

"Selamat, udah keras!" lirihnya.

Oh, benar saja. Sejak kapan gue jadi keras?

"Koo ... k ...." Sesaat bibir gue membeku. Dingin, panas hawa bertempur layaknya perang dunia ke-3.

Gue ingin melarikan diri, tapi tidak bisa. Ingin melangkah ke belakang, tapi kaki seperti terpaku di tempat.

Jungkook kembali memberikan senyum 'cabul' kan?! kenapa? tiba-tiba junior gue ada yang meremas. Oh! Jeon Jungkook!

"... Ja... ngan...." Lagi-lagi mulut ini terbata-bata tidak bisa terucap jelas.

Sialan! kenapa gue gak bisa berontak! ini tidak benar, tapi bagaimana ini?

.
.
.
.

Pagi harinya gue terbangun dari mimpi. Mimpi basah untuk pertama kalinya! Bermimpi junior gue mendapat perlakuan dari tangan dan mulut Jungkook.

Setelah saat itu gue memang menjaga jarak dengan Jungkook. Hei, gue marah dengan diri sendiri. Mimpi yang gue nanti-nantikan malah bermimpi dengan tangan, mulut seorang pria. Apalagi itu Jungkook. Teman, sahabat gue sendiri. Ini tidak normal.

Sejak umur 15tahun beberapa teman gue sudah ada yang mimpi basah. Yang gue tau ada Namjoon dan Yoongi. Mereka berdua merayakan setelah malamnya mendapatkan mimpi itu.

Bahkan Jungkook. Ia dengan percaya dirinya mengolok-olok gue. Gue pikir saat itu Jungkook berumur mendekati umur 16tahun. Pagi hari ia mendobrak kamar gue sambil tertawa puas dan berkata, "Teman, malam ini pertama kalinya gue mimpi indah. Temanmu ini sudah siap dewasa. Lo belum, kan? hahaha. Tenang-tenang, pasti belum waktunya. Oh, gue bermimpi meniduri wanita cantik, tapi gak kelihatan wajahnya. Ah, sayang sekali. Tidak apa-apa, yang penting gue sudah mimpi basah, hahah. Ah, tenang-tenang, gue bakal traktir lo makan."

Tapi pada akhirnya  malah gue yang traktir makan!

Yah, sejak saat itu gue menjaga jarak. Jungkook memang tidak salah. Dia menikmati mimpinya dengan wanita, dia normal, suka wanita. Begitu juga gue, gue normal suka wanita, hanya mimpi gue yang gak normal.

Gue gak mau terbangnya mimpi gue kalau masih nempel Jungkook. Iya, kan? beberapa orang pernah berkata; '25 persen mimpi menjadi kenyataan.' Gue harus menghindari mimpi gue. Sebelum kembali dekat dengan Jungkook, gue harus punya pacar wanita. Yah, itu harus.

Tapi barusan, Jungkook menunjuk jari tengahnya ke gue.

Lagi, kemarin mama bilang suruh ngajarin Jungkook naik motor, dan tadi pagi gue mendengar teriakan Jungkook. Gue yakin itu buat gue.

Jungkook kesel juga sama gue?

Ya, itu terserah dia. Gue gak bakal ganggu dia kok.

[BERSAMBUNG]

[BL] KAWAN APA KAWINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang