Damaged - 2

1.5K 27 0
                                    

Winter tidak menerima keputusan Karina yang ingin meninggalkannya. Winter berusaha menjelaskan semuanya secara detail, apa yang sebenarnya terjadi.
Winter pun datang menemui Karina.

Winter POV

Aku memang udah nikah, cuma selang beberapa hari setelah kamu datang. Aku kenal dia (suamiku) sudah lama. Dia seorang Polisi. Kami pacaran beberapa tahun dan memang ada rencana menikah. Tapi dia ketahuan selingkuh beberapa kali. Dan setiap kali aku pengen mutusin hubungan, dia pergi nemuin orang tuaku terus ngomong macem-macem. Sampai Ibu percaya banget sama dia. Ibu gak percaya kalau laki-laki itu selingkuh.

"Tak mungkin anak baik jebolan pesantren seperti dia bisa melakukan itu, pasti kamu yang selama ini gak pernah bersikap baik padanya!"

Selalu kalimat itu yang keluar dari mulut Ibu. Aku ngerasa gak dapet dukungan apapun dari keluarga. Anaknya sendiri bahkan tak dipercaya.

Keadaan keluargaku cukup rumit. Ibu dan Ayah pisah ranjang tapi gak cerai. Tapi setiap minggu Ibu selalu rutin nengokin Ayah. Ayah tuh dikenal berwibawa dimata orang- orang sekitar tapi kurang bertanggung jawab untuk keluarga sendiri. Dia gunakan cara apapun cuma biar bisa berkumpul dengan teman-temannya, mentraktir bapak-bapak di kampung dan melakukan hal unfaedah lainnya. Segala macam usaha keluarga gak pernah berjalan lancar karena uang hasil usaha gak pernah terkumpul. Bukannya dia berikan untuk anak istrinya tapi dia pakai untuk menjilat orang-orang. Hanya agar dia terlihat baik dimata orang lain. Parah lah.

Ibu orang yang sangat keras. Benar-benar keras. Malahan kayak ketua geng Mafia kata temen-temenku 🤭🤭
Aku gak bisa bilang "Enggak" kalau Ibu udah minta sesuatu. Daripada aku sakit hati sendiri nanti. Ibu juga sering minta uang buat dikasih ke Ayah. Padahal Ibu tau uang itu bakalan dipake buat hal-hal gak guna. Sekarang aku udah nikah pun, Ibu tetap minta, malah dia bujuk aku buat ambil uang kiriman suamiku buat Ayah.

Dan gimana akhirnya aku tetap nikah sama laki-laki itu?

Dengan segala bujuk rayu, dia berhasil mendoktrin pikiran orang tuaku. Aku dipaksa menikah. Padahal aku sudah mati rasa dengannya.

Kata Ibuku... "Kamu mau cari yang seperti apalagi? Dia sudah mapan, pekerjaan dia bagus, anak yang soleh, sopan. Kurang apa?"

"Kurang ajar"

Aku pengen banget jawab begitu, tapi yang ada aku bisa kena sambit nanti.


END POV



Karina sama sekali tak ada rasa cemburu saat mendengarnya, sedikitpun tak ada. Yang Karina rasakan hanya perasaan iba.

Winter bahkan cerita soal kehidupan sex-nya dengan suaminya. Bagaimana dia akan selalu menangis disetiap sesi hot mereka. Dia bilang kalau dia itu gak normal. Dia gak bisa "basah". Dia juga akan pura-pura orgasme agar suaminya merasa puas dan berhenti. Dia juga benci tiap kali mendengar laki-laki itu mendesah nikmat. Menjijikkan katanya.

Setelah mendengar itu Karina tak tega untuk meninggalkan Winter, dia akan mencoba bertahan dengan status sebagai "selingkuhan".

Setiap hari Winter datang ke Butik dan kosan Karina. Ntah bagaimana bisa dia mempunyai waktu sebanyak itu untuk Karina padahal dia sudah bersuami. Bagaimana dengan Ibunya, apa tidak merasa heran kalau Winter terus-terusan keluar rumah.

---------------------------------------------------------------------------

Memasuki tahun pertama mereka pacaran, banyak sekali hal-hal yang mengusik Karina dari sikap Winter. Disaat perasaan Karina sudah bertambah banyak untuk Winter.

Roller Coaster (Winrina Gxg Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang