Tahun pertama mereka lalui dengan berbagai cobaan. Lebih banyak cobaan datang dari keluarga Winter. Ibu Winter lama-lama mulai curiga dengan sikap dan kebiasaan baru Winter yang sering keluar rumah. Maklum saja, Winter masih tinggal dengan Ibunya karena sang suami sering ditugaskan keluar kota. Jadi setiap gerak-gerik Winter selalu dilihat oleh sang Ibu.
Setiap kali Winter ingin menemui Karina, dia selalu mencari alasan-alasan yang terkadang bikin geleng-geleng kepala.
Winter : "Buk, aku mau ke IndoMei dulu"
Ibu : "Beli apaan Kak?"
Winter : "Mie instan"
Ibu : "Warung depan kan ada"
Winter : "Gak lengkap disitu, mahal juga"
Ibu : "Beliin martabak ya"
Winter : "Wokeee!"
Dan Winter pun pergi dengan semangat. Niatnya sih sekedar ketemu sebentar saja dengan Karina, hatinya sudah senang. Tapi memang dasar Winter yadong, gak tahan kalo gak secelup - dua celup dulu sama Karina di kosan. Akhirnya yang tadinya cuma ijin sebentar jadinya kebablasan. Gak sadar kalo martabaknya udah ditungguin.
Sampai di rumah
Winter : "Nih martabaknya (nyodorin kresek polkadot"
Ibu : "Lama banget sih Kak beli emi doank"
Winter : "Di IndoMei situ gak ada, jadinya nyari di tempat laen, ternyata gak ada juga"
Ibu : "Emang nyari yang rasa apa?"
Winter : "Rasa Gudeg"
Ibu : "Rasa baru ya? Kok baru denger"
Winter : "Hu'um, makanya susah nyarinya"
Si Ibu hanya ber- ooohh ria saja.
Dasar Winter anak setan. Eh maap, canda setan.------------------------------------------------------------------------
Semakin hari sikap Winter semakin menjadi. Dia semakin posesif. Sejujurnya Karina merasa tertekan karenanya tapi dia tak berani mengungkapkan. Dia tau itu akan percuma. Winter akan sangat pandai membolak-balikkan perasaan Karina. Apapun kesalahan Winter, pasti Karina juga yang akan dibuat merasa bersalah dan pada akhirnya Karina juga yang minta maaf. Karina tidak sadar jika sebenarnya hubungan mereka tidak sehat. Dia tidak mengerti apa yang terjadi, kenapa bisa jadi berbalik kepadanya.
Karina ingin sekali bercerita tentang hubungannya kepada teman terdekatnya. Tapi jika diingat lagi, Siapa teman Karina? Dimana mereka?
Karina hanya bisa menghela nafas.
Sejak berpacaran dengan Winter, Karina dilarang untuk terlalu dekat dengan teman-temannya di MukBuk. Dia dilarang membagikan nomer pribadinya kepada siapapun. Dia juga dilarang untuk menceritakan apapun tentang hubungan mereka berdua kepada siapapun.
Winter harus tau semua email dan password akun sosmed Karina. Dia secara rutin akan mengecek Inbox MukBuk dan komentar-komentar di postingan Karina. Karina juga dilarang membuat postingan curhat di MukBuk. Winter ingin semua penghuni MukBuk melihat bahwa Karina bahagia bersama Winter.
Dia juga akan mengecek isi hp Karina, dengan siapa dia berkirim pesan saat tidak bersama Winter. Winter juga sering tiba-tiba mencurigai Karina tanpa alasan. Menuduh Karina selingkuh tanpa bukti.
Karina benar-benar stres dengan hubungan yang seperti ini.
Tidak hanya soal kehidupan maya saja yang diatur oleh Winter.
Winter juga mengatur gaya berpakaian Karina. Gaya rambut Karina. Make up Karina bahkan sampai kebiasaan Karina pun semua dia yang mengatur. Winter berencana untuk membuat Karina menjadi seperti yang dia inginkan dan akan selalu bergantung padanya. Dia ingin mengikat Karina sangat erat. Karina hanya milik Winter. Hidup, hati, pikiran, perasaan bahkan tubuh Karina hanya akan menjadi milik Winter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roller Coaster (Winrina Gxg Story)
Random- WinRina - baku/non baku -GxG story - 18+