Roller Coaster (Winrina Gxg Story)

Damaged! -6

Kejadian kemarin seperti angin lalu saja bagi Winter.  Setelah mereka keluar untuk jalan-jalan Winter sebenarnya ingin mengajak Karina ke Bioskop karena Karina sangat suka menonton film. Tapi Karina menolaknya dengan alasan lelah, padahal yang sebenarnya adalah dia terlalu malas dengan Winter. 

Winter tau bahwa Karina sedang badmood karena kejadian kemarin tapi dia pura-pura tak tau. Dia juga tak mau mengakui bahwa dia sedang bermain hati dengan gadis X itu. Dan hari ini Karina memutuskan untuk tidak mengantar Winter ke tempat kerja.

Sejujurnya Karina mulai tidak betah berada di dekat Winter. Dia merasa kalau ada hal lain yang Winter sembunyikan. Dan bukan hanya itu, keluarga Winter semakin hari semakin mengganggu ketentraman Karina. 

KARINA POV

Pernah suatu hari Winter datang dengan memberi kabar bahwa orang tuanya akan mencari Kyai untuk me-Ruqiah Winter. Aku yang mendengarnya hanya bisa merespon..

"Hah?maksudnya gimana?"

Winter gak kesurupan kok. Eh tapi dia seperti kesurupan jika soal sex..;p Lalu Ruqiah untuk apa?

Winter menjawab pertanyaan yang ada di kepalaku. 

"Ibu curiga aku selingkuh. Jadi selama ini suamiku curhat ke Ibu sama sepupunya soal aku yang gak pernah ngurusin dia. Terus sepupunya itu kasih saran buat cari Kyai. Kata dia si Kyai itu bisa nemuin siapa selingkuhanku.. Dan sekarang aku takut mereka bisa nemuin kamu disini". ungkap Winter dengan nada lemah.

Aku tak ingin terlihat panik walaupun sebenarnya jantungku detaknya gak nyantai banget.

Winter memutuskan untuk membawaku pergi dari kost dan mengungsi ke rumah milik teman kantornya yang mengetahui tentang hubungan kami. Dia juga sudah menceritakan tentang semua masalah keluarganya kepada temannya itu. Aku memanggilnya Kak Seulgi. Dan aku yakin Kak Seulgi tau semua rahasia Winter yang lain karena aku pernah mendengar dia menasehati Winter untuk selalu menjagaku, jangan aneh-aneh, jangan nyakitin aku yang udah segini sabarnya sama dia. Dia gak akan nemuin gadis yang sepertiku kalau dia sia-siakan aku. Kurang lebih seperti itu yang kudengar.

Aku iri melihat mereka. Mereka sangat dekat, Winter punya seseorang yang bisa diandalkan. Yang tau tentang kami dengan segala permasalahan didalamnya. Tapi bagaimana denganku? Aku harus tetap menyimpannya sendiri. Curang..

Selama 2 hari 2 malam aku menginap di rumah Kak Seulgi dan setelah itu Winter memindahkanku ke hotel. Dan aku harus menurut apapun yang dia minta atau katakan jika tidak..sudah dipastikan aku akan mendengar kalimat-kalimat yang menyakitkan. Selama aku di rumah Kak Seulgi, Winter hanya sebentar saja berkunjung. Dia beralasan kalau dia harus di rumah selama keadaan belum membaik agar mereka semua tak curiga.

Setelah hampir 2 minggu aku berpindah-pindah tempat akhirnya aku kembali ke kost. Keadaan belum membaik tapi karena keuangan kami sudah menipis jadi terpaksa harus kembali. Winter mengurangi waktu berkunjungnya. Dia harus sangat berhati-hati, apalagi suaminya adalah seorang Polisi..sangat mudah baginya untuk mencari lokasi seseorang.

Selama aku sendirian, aku banyak berpikir tentang nasibku. Kak Seulgi juga selalu menguatkanku untuk terus bertahan. Dan sangat bodoh jika Winter sampai melakukan hal yang aneh-aneh di luar sana, karena menurut Kak Seulgi aku sudah sangat menderita karena sikap Winter dan segala masalah dari keluarganya. Ibu Winter terlilit hutang dengan rentenir. Dan sudah berjalan hampir 5 tahun. Beliau hobi sekali buka tutup lobang. Hutang ke satu rentenir ke rentenir lainnya.