Halo readers....😁😁 Akhirnya aku kembali lagi setelah sekian purnama. Aku langsung kasih kalian asupan biar mantep ya. Mohon dukungannya, polow, vote dan komen biar rame..🤞😁
==========================================
Hubungan Karina dan Winter sudah memasuki tahun kedua. Hubungan mereka terbilang lancar karena kepandaian Winter dalam mengatur waktu dan kesabaran Karina menghadapi Winter. Sikap Winter terhadap Karina tidak berubah. Masih seperhatian itu namun diimbangi juga dengan temperamen dan nafsunya. Benar-benar semua sama besarnya.
Lama kelamaan Karina mulai berpikir, sepertinya ada yang salah dengan Winter dan juga dirinya.
Karina baru ingat, Winter pernah kuliah di jurusan Psikologi. Dia pernah bercerita bahwa selama kuliah dia belajar bagaimana mempengaruhi mental orang lain dengan metode tertentu. Bagaimana cara dia mengetahui pola pikir orang lain dan mengaturnya sesuai dengan keinginannya.
Ntah itu benar adanya atau hanya karangan dia saja. Saat itu Karina tidak terlalu menanggapi karena dia tidak mengerti.Tapi semakin hari justru perkataan itu terasa benar adanya. Karina merasa mental, otak dan perasaannya sedang disetting sesuai keinginan Winter.
Winter akan selalu playing victim jika sedang terjadi perdebatan. Dia juga sering kali membuat Karina terlihat konyol dan bodoh lalu memojokkannya hingga merasa bahwa Karina tak bisa hidup tanpa Winter. Mentalnya sedang dipermainkan.
Karina menjadi lebih pendiam setelah pikirannya sedikit terbuka. Dia mencoba untuk berpikir lebih keras dan menyadarkan dirinya bahwa ada yang tidak benar dalam hubungannya. Karina juga sudah memendam terlalu banyak rasa sakit hati akibat perlakuan Winter terhadapnya. Dia sedih, Winter sepertinya hanya menjadikannya pemuas nafsu dan pelampiasan amarahnya saja.
Setiap kali Winter bertengkar dengan Ibu atau suaminya, dia akan datang pada Karina dan melampiaskan semuanya. Karina yang tak tau menau tiba-tiba harus mendapatkan kata-kata kasar Winter. Karina selalu diam setiap kali Winter berulah. Dan setiap kali hal itu terjadi, Winter pasti akan memaksa Karina untuk melayaninya.
Karina lelah.
Winter menyadari perubahan sikap Karina. Tapi seolah itu hanya angin lalu saja. Winter masih sama seperti biasanya. Rasa penyesalan hanya terjadi beberapa saat saja. Winter juga sering kali meminta putus jika Karina tidak menuruti kemauannya. Tak segan-segan Winter menyebut Karina bodoh, goblok, gak berguna, nyusahin, gak tau diri, dll.
Karina yakin Winter mengatakan itu secara sadar.
Dan Karina hanya akan menumpuknya hingga tak terbendung lagi. Tunggu saja Win sampai saat itu tiba...Bukan kemauan Karina jika dia tidak bekerja. Dia sudah melamar pekerjaan di berbagai tempat dan diterima tetapi Winter selalu melarang dengan alasan macam-macam. "Gajinya dikit, mending kamu dikosan aja nunggu aku pulang kerja, nanti aku kasih uang bulanan" atau "jaraknya kejauhan, nanti kalo aku ke kosan kamu gak ada. Kita jarang ketemu. Aku gak mau"
Dan alhasil Karina tak bekerja. Dia tidak bisa menghidupi dirinya sendiri. Dia hanya bisa bergantung pada Winter selama tinggal di Kota itu.
Memang itu tujuan Winter. Karina dibuat tak berdaya.
----------------------------------------------------------------------------
Saat akan memasuki usia pacaran 2,5 tahun..... cobaan kembali datang.
Feeling Karina tiba-tiba saja ingin mengecek akun MukBuk milik Winter. Selama 2tahun lebih mereka pacaran, Karina tak pernah sedikitpun mau tau tentang sosmednya Winter. Sepercaya itu dia kepada Winter.
Namun hari itu terasa berbeda. Karina mengirim pesan kepada Winter dan menanyakan email dan password akun MukBuk milik Winter.
K : "tolong donk kirimin email & passwd MukBuk kamu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Roller Coaster (Winrina Gxg Story)
Rastgele- WinRina - baku/non baku -GxG story - 18+