Hari H kepulangan Karina
Setelah melewati hambatan dan rintangan selama perjalanan di kota yang terkenal dengan kemacetannya itu.....Winter dan Karina sampai juga di stasiun. Hari sudah mulai gelap. Karina memang sengaja memilih waktu keberangkatan di malam hari agar dia bisa langsung beristirahat di dalam kereta dan suasana di kereta malam lebih tenang dibandingkan dengan kereta keberangkatan siang hari.
Sambil menunggu kereta datang, mereka berdua memilih menunggu di mini market di area stasiun. Sambil jajan mereka mengobrol ringan. Mungkin Winter sangat ingin membahas tentang keputusan Karina yang sangat mendadak ini, Winter tidak siap....tapi Karina sudah amat siap untuk pergi.
Winter tidak tau bahwa malam itu adalah malam terakhir Karina berada di hadapan dia. Hari itu adalah hari terakhir Karina menginjakkan kakinya di kota itu.
Winter masih memohon Karina untuk kembali, dia seperti seseorang yang hilang arah. Seperti orang linglung. Seperti anak kecil yang ditinggal ibunya di pasar 😐
Tapi Karina tetap kukuh dengan keputusannya. Karina yakin dia bisa menjalani hubungan LDR dan dia yakin Winter pun sama.Itu yang dia pikirkan...
Kereta malam tujuan kota asal Karina telah datang, mereka saling berpelukan untuk terakhir kalinya.
Dan Winter pulang dengan hati yang berat (seberat dosa-dosa kalian 🤣).....dan membawa pulang kenangan yang akan dia ingat untuk menemani hari-harinya nanti tanpa Karina. Winter pulang dan menjalani kehidupannya sebagai seorang istri lagi.Karina telah sampai di tanah kelahirannya sebelum matahari terbit, dia disambut oleh Ayahnya yang setia menunggu di stasiun. Dia sebenarnya tidak tega melihat Ayah tercintanya selalu dengan rela menunggunya. Tapi mungkin Ayah lebih tidak tega membiarkan anak perempuan satu-satunya pulang sendirian.
Sesampainya di rumah Karina banyak bercerita tentang pengalaman dia selama merantau. Dan setelah beberapa hari Karina mulai membantu usaha milik orang tuanya. Tidak sia-sia semua usahanya selama merantau, skill dan pengalaman dia sangat membantu dia dalam menjalankan usaha keluarganya. Bisnis mereka juga berjalan sangat baik, semua orang sangat bekerja keras.
Meskipun kehidupan Karina berjalan lancar tapi tidak dengan hatinya. Baru berapa hari Winter ditinggal, dia sudah berulah. Setiap hari tidak pernah absen marah-marah dan memaki Karina jika Karina tidak segera menjawab telpon atau membalas pesannya.
Sudah sering Karina menjelaskan situasinya tapi Winter tidak mau tau. Karina bekerja bagaikan kuda, tapi Winter terlalu egois. Dan lagi-lagi Winter berucap "putus" dan "amnesia" pada esok hari seperti tak terjadi apa-apa. Selalu seperti itu.Karina masih bertahan dengan hubungan yang sangat tidak sehat itu sampai beberapa bulan walaupun sudah tak terlalu memperdulikan lagi tentang gadis imut yang sangat kasar itu karena hatinya sudah mati untuk Winter. Karina tersiksa. Dia merasa lelah lahir dan batin. Dia hanya butuh orang untuk mendukung dan menyemangatinya agar dia tetap bisa berdiri tegak menghadapi siksaan batinnya. Tapi dia tak bisa bercerita pada siapapun, teman-temannya semua menghilang akibat perlakuan Winter yang terlalu posesif.
Dan puncaknya adalah ketika Winter mengirim pesan dan dengan sangat kasarnya menuduh Karina berselingkuh. Dia memaki dengan kata-kata yang tidak pantas, dia menuduh tanpa bukti, dia tak peduli apa yang selama ini Karina lakukan.
Dan tanpa setetes air mata Karina mengucapkan kata putus untuk pertama kalinya.
Dan bagaimana dengan Winter?
Tentu saja dia menolak 😅
Dia bahkan mencemooh Karina dan menganggap itu hanya omong kosong.
Dengan angkuhnya Winter berkata "Apa yang bisa kamu lakukan tanpa aku??!! Hahahaha"
Dia terus memaki Karina dan bahkan menghinanya.
Karina tidak bergeming. Dengan wajah tenang dan hati yang sudah sangat ikhlas melepaskan Winter, dia berkata sekali lagi... "Kita putus".
KAMU SEDANG MEMBACA
Roller Coaster (Winrina Gxg Story)
Sonstiges- WinRina - baku/non baku -GxG story - 18+