away

356 19 2
                                    

-; ༉‧₊˚✧
sick and tired of hearing all about my life

"chanwoo!" pria dengan rupa tampan memeluk chanwoo erat saat pintu terbuka.

chanwoo terdiam, pelukan hangat yang baru ia dapatkan saat masa jatuhnya.

"hyu-" kalimat itu terpotong dengan pertanyaan sang manager yang membuat chanwoo menatapnya dalam.

aku sungguh bersyukur kau kembali, jantungku seakan berhenti berdetak saat mendengar beritamu yang tak kunjung padam. bagaimana kau bisa mengurusnya sendirian?. — katanya, chanwoo terdiam untuk sekian kalinya.

"bukankah pria itu yang membantu agensi untuk membersihkan namaku?"

"huh? presdir jeon? tidak, agensi tidak mendapat kabar apapun darinya. aku bahkan takut karena agensi terlihat akan melepasmu. syukurlah itu tidak terjadi" chanwoo terdiam, bukankah kakaknya meminta bantuan pria itu? jika bukan, lalu siapa?.

chanwoo

hyung

hyung

jawab aku kumohon

tidak dibalas, apa yang harus ku lakukan?

"hei chanwoo, berhenti menatap ponsel mu. lihat ini, kau mendapatkan tawaran drama dari penulis populer baru-baru ini" manager chanwoo memberikan naskah drama yang membuat senyum chanwoo mengembang. setidaknya karirnya tidak hancur.

sial

baru beberapa saat ia bersyukur, kini nama yang berada pada lembar kedua sudah membuatnya muak. bagaimana tidak? nama musuh terbesarnya, kim mingyu tertera sangat jelas akan berperan bersama.

chanwoo membanting naskah itu ke meja ruangannya. bahkan jika langit runtuh, chanwoo pikir ia tidak akan sudi bertemu wajah kim mingyu yang merebut semua popularitasnya.

ternyata langit benar-benar runtuh, tepatnya langit dunia chanwoo. manager mengatakan hanya itu kesempatannya untuk bangkit dari situasi ini. mengalihkan pandangan publik akan skandal lamanya.

dunia yang rumit, mengapa chanwoo memilih untuk meneruskan langkah sang ibu?.

chanwoo membanting ponselnya ke kasur sesaat setelah membaca berita yang terbit berselang beberapa menit.

"sudah gila! bagaimana bisa mereka membuat ku seolah-olah tak penting jikalau pria bodoh itu tidak bermain di drama itu?? dan apa-apaan foto jelek ini? damn it. akan ku balas penulis berita ini!!"

"That jackass selalu merusak hari-hari ku" sumpah serampah chanwoo terus dilayangkan guna meluap semua emosi yang membuat seluruh tubuhnya panas akibat kesal.

di sisi lain sang kakak tengah tertunduk mendengar keluhan yang diberi oleh pelatih dan ceo agensinya. wonwoo rasanya dapat menghapal keluhan mereka. perihal ekspresinya yang tidak memuaskan ketika menari dan bernyanyi, tak lupa perihal suara juga gerakan tari yang tidak mendekati kata sempurna bagi mereka.

"kau tidak berfikir kami akan melunak akibat kejadian sebelumnya bukan? tak peduli apa yang terjadi pada keluargamu. kau harus professional! aku kecewa melihat evaluasi tadi, membuatku berfikir dua kali untuk memasukkanmu ke dalam debut line" deretan kalimat itu masih terngiang, wonwoo diam mencerna semua ucapannya. rasanya seperti kosong, ia harusnya takut dan cemas. namun kali ini ia bahkan tidak berminat untuk memahami kalimat itu.

is it worth it mom?

"wow wonwoo, adikmu sungguh keren! aku tau karirnya akan tetap berlanjut tapi aku tidak menyangka ia akan bermain drama dalam waktu cepat setelah skandalnya" kagum minghao kala mendengar radio di dalam ruangan latihan mereka.

"mana? aku tidak mendengarnya" keluh leechan saat melihat antusias para hyungnya. 

terlambat, hanya minghao yang mendengarnya dan tak acuh adalah balasan wonwoo saat ini. rasanya ia ingin mengeluarkan paksa isi perutnya saat ini juga.

"apa yang kalian bicarakan sebelumnya?" tanya jisoo sembari terengah. wonwoo menatap jisoo sesaat setelah itu ia bergeleng kepala menolak menjawab.

jisoo menghela nafas berat, seolah sedikit kecewa meski ia tahu wonwoo memang tidak dapat berbagi bebannya.

"hyung" saut pelan wonwoo yang langsung mendapat atensi jisoo, jisoo menaikkan alis guna bertanya atas panggilan wonwoo.

"semangat" ucap pelan wonwoo yang terlihat binggung.

apakah aku dapat debut bersamamu dan yang lain, hyung?

sex & friend • minwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang