Halo gaiss🖤 berjumpa lagii sama akuu yagessya.
Yuu! Selamat membaca🌹
🌼
Sudah tiga minggu Aidan serta Liora menempati rumah baru mereka, dalam waktu singkat ini, mereka mulai memahami sisi buruk dan baik dari keduanya, walaupun mereka sering bertengkar karena Liora yang memancing emosi Aidan. Pada akhirnya Aidan yang harus bersabar menghadapi Liora.
"Mau kemana malem-malem gini?" tanya Liora saat mendapati Aidan sudah rapi dengan outfitnya.
"Markas. Mau ikut?" Dapat Liora akui jika berhadapan dengannya Aidan tak sedingin ketika Aidan berhadapan dengan orang asing atau bahkan anggota halcyon.
"Nggak."
Aidan mengangguk. "Oke. Kalau gue lama langsung tidur aja!"
"Nggak gue izinin maksudnya," tambah Liora berteriak. Tak lama Aidan kembali membuka pintu kamar. Menghampiri Liora di atas ranjang.
"Kenapa?" tanya Aidan menaikan sebelah alisnya
"Pertama, karena udah malem. Kedua, lo terlalu sering ninggalin gue sendirian. Ketiga, gue gak izinin. Keem__"
"Bilang aja mau ikut," potong Aidan cepat. Liora cengengesan di tempat membuat Aidan mendelik sinis. Mendudukkan diri di pinggir ranjang.
Tanpa diperintah Liora berjalan ke arah lemari. mengambil bomber lalu memakainya. Bomber hitam dengan lambang kebanggaan halcyon yang terletak di bagian punggung itu milik Aidan. tak apa, Milik Aidan milik Liora juga kan?.
🌼
"Hei, bang." Razor melalukan high five menyambut kedatangan Aidan dan Liora. Diikuti anggota yang lainnya.
Walaupun bukan lagi ketua tapi Aidan begitu dihormati di sini, bukan hanya Aidan, ketiga temannya yang ber notabene mantan anggota inti halcyon pun diperlakukan sama seperti Aidan. Pintu markas terbuka lebar untuk mereka.
"Suaminya dibuntuti terus, nih," goda Orland menaik turunkan alisnya.
"Iya dong, takut kecantol bencong di pangkalan depan, ya, Ra?" Rozan mengompori. Mereka tergelak dengan guyonan Rozan.
"Posesif ya, bund."
"Jangan lupa, Ra pasang GPS."
Liora berkacak pinggang. "Posesif bapakmu, gue cuma gak mau sendiri di rumah."
"Halah. Itu mulu alasan lo." Ucap Rozan menimpali.
"Halah. Iri mulu lo,"
"Gue gak iri, Ra, gue__"
"Gak apa-apa posesif namanya juga istri." Perempuan berambut ungu itu menghampiri Liora. Cepaka-cepiki seperti perempuan pada umumnya, Dia Berlin, kekasih Razor sang ketua halcyon. Berlin sudah tak asing lagi bagi Liora, mereka sudah saling mengenal karena sering bertemu disini.
"Ikut yuk, Teh, ke belakang," ajak Berlin memboyong Liora menuju taman belakang.
Laki laki berbadan atletis dibalut kemeja hitam itu menatap kepergian Berlin dan istrinya. "Dijaga, Lin istri gue,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aidan's Liora
Non-Fiction⚠️ FOLLOW SEBELUM BACA, AKANG JEUNG TETEH ⚠️ Dinikahi laki laki cuek merupakan bencana bagi Liora Gantari Boylie. sangat tidak satu frekuensi rasanya jika gadis hiperaktif bersanding dengan laki laki kaku. lelucon macam apa ini, Tuhan. Namun, siapa...