Aidan's Liora

meyakinkan

Thengkyu udah ngikutin sampe bagian 3 ini🌹

Pokoknya jangan lupa voment dan share ke temen' kalian

Eitts follow ugha dong akun aku hihi

Maaf ya karna diubah ubah Mulu🙏 ini kesalahan aku karna asal nulis aja tanpa mikir dan gak konsisten lalu berakhir plot hole. Ceritanya jadi diluar alur yang udah aku tentuin.

Ig: Dnisls

Langsung aja cekidot

🌼

Aidan menatap frustasi kalender di iPhone nya 2 hari lagi statusnya akan berganti.

Dalam pikiran Aidan apa dia bisa menjadi mahasiswa sekaligus suami?mengurus dirinya saja belom becus, yah banyak pertanyaan muncul dipikirannya, katakan bahwa Aidan tidak percaya diri.

Orland sahabatnya pun menyadari bahwa Aidan sedang prustasi karna masalah perjodohannya itu, "Lo bisa pergi ke club hamilin anak orang terus gak jadi nikah sama cewek yang orangtua Lo pilih, Lo bisa ikutin saran gue," jelas orland.

"Sinting!"maki Aidan dan Andre bersamaan

"Anjing lo! Itu bukan solusi ortan." rasanya Rozan ingin menghajar Orland sekarang juga.

Andre menatap Aidan, memicingkan matanya lalu bertanya, "sejelek apa sih cewek itu sampe lo ogah banget nikahinnya?"

Aidan terdiam, jelek? menurut Aidan perempuan itu jauh dari kata jelek, ini hanya soal rasa dan tanggung jawab nantinya.

"Gue bukan gak mau nikah sama cewek itu, tapi gue cuman gak yakin,"  ungkap Aidan mendapati anggukan dari ke tiga temannya.

"Apa yang Lo raguin? nikah itu enak gak nambah dosa broh, Lo bisa pake dia sesuka hati, gimana gak nikmat coba?" Jawab Orland, laki laki itu mesem mesem sendiri membayangkan ketika dia menikah dengan syerin, perempuan idamannya.

"gak gitu konsep nya bodoh!" Rozan menempeleng kepala Orland menggunakan bantal sofa.

Orland balas menempeleng kepala Rozan karna prinsipnya gak dendam bukan Orland namanya,detik itu juga terjadi perang bantal dimarkas mereka.

"Seharusnya lo percaya sama diri lo sendiri!" ucap Andre tepat sasaran

Laki laki trouble maker ini ternyata memiliki kepekaan yang tinggi, Aidan beruntung setidaknya masih ada temannya yang benar-benar waras

Benar kata Andre seharusnya Aidan percaya pada dirinya sendiri, bukan malah seperti ini.

🌼

Sore ini Liora dan Aidan baru saja selesai fitting baju untuk acara lusa, ya, acara pernikahan mereka.

"Bisa cepetan gak sih? Lelet amat." Aidan melirik Liora sekilas. Sadari tadi Liora tak henti- hentinya bersuara.

"Berisik."

"Cepetan, gue laper pengen makan. gerah pengen mandi. Bosen liat muka lo pengen muntah."

"Sama," jawab Aidan ketus. Ia memarkirkan mobilnya di depan restoran ternama di daerah Bandung. Liora tak bisa menolak. perempuan itu sudah diboyong masuk ke dalam oleh Aidan.

Aidan memerhatikan Liora yang hanya mengaduk-aduk makanannya tak minat. Liora menoleh merasa diperhatikan.

"Apa!?," Tanyanya tak santai.

"Makan! Jangan kaya orang gak bersyukur," sindir Aidan.

"Gak selera. Semuanya berat buat gue terima."

"Maksud lo?"

"Gue keberatan atas ini, Dan."  Liora tak berani lagi menatap Aidan. Tatapan Aidan semakin dingin.

Aidan menghela napas berat. Pertanda laki-laki itu tak menyukai pembahasan ini. "Disini bukan cuma lo yang merasa keberatan."

"Kalau lo juga merasa keberatan kenapa lo diam aja? Kenapa lo gak ngelak, nolak dan lakuin hal lainnya, kenapa?!"

"Kebahagiaan orangtua lebih di atas apapun."

Mendengar itu Liora tertawa hambar. "Kebahagiaan orangtua? Lalu kebahagiaan gue? Kebahagiaan lo? Mereka udah merenggut kebahagiaan kita, Dan!"

"Kita bahkan belum jalanin ini, Ra." Balas Aidan pelan.

"Lo yakin kita bisa raih kebahagiaan setelah ini?" Anggukan Aidan tidak akan mampu memantapkan Liora atas ini. Hatinya masih merasa ragu, Aidan tahu itu.

"Kalau nyatanya kita gak bahagia lo bisa talak gue? Singkatnya kita nikah kontrak." Jawab Liora enteng.

Sungguh Aidan tidak mengerti jalan pikir Liora. "Lo pikir nikah kontrak dibolehkan agama? Jangan bercanda, Ra, pernikahan bukan lelucon hidup. Kita tembus ini sama-sama. Gue yakin lo ngerti sama ucapan gue." 

Setelah itu Aidan pergi tanpa pamit menuju mobil. Obrolan tadi berhasil mengubah napsu makannya. Kenapa Liora tidak mengerti Aidan sedikitpun? Kalau saja Aidan bisa menolak, ia pasti sudah menolak perjodohan ini.

🌼

Ikutin terus nyampe aku up part selanjutnya🌹