.
.
.
"Tugas karangan bahasa inggris harap di kumpulkan minggu depan. Buatlah minimal 100 kata. Temanya tentang impian atau cita cita kalian." -pak Noame-
"Hmmm....." -Amu-
"Kenapa Mu?" -Adel-
"... Upi, Sho, Del, mau tanya. Kalian kalo udah lulus sekolah, udah lulus kuliah, mau jadi apa?" -Amu-
"Aku? Kalau kamu tanya aku, aku mau jadi selebgram~ biar banyak followers." -Upi-
"Idih. Emang bisa gitu ya?" -Adel-
"Bisa dong! Atau jadi kuutubers. Bikin konten terus jadi terkenal~dapet endorse, banyak duit, banyak followers~ Terus dapet sugar daddy~ ehe." -Upi-
"Hahaha.." Sho tiba tiba tertawa mengejek ke Upi. Upi yang kesal pun menarik kerah baju Sho dan marah marah.
"OI! ELU KETAWA?! MAKSUD LU APA NGETAWAIN GUA?!" -Upi-
Sho yang bodo amat pun hanya menampakkan jari tengahnya. Sedang kan dua manusia lainnya sedang menonton acara di depan mereka.
"INI PENGHINAAN!LU GAK SEHARUSNYA NGETAWAIN IMPIAN ORANG! COBA KASIH TAU GUA IMPIAN LU APA?! BIAR BISA GUA KETAWAIN!" -Upi-
"Impianku? Gak ada. Aku gak ada impian." -Sho-
"BOHONG! MANA ADA ORANG GAK ADA IMPIAN! HAHA! BILANG AJA MALU! IMPIANKU LEBIH KEREN KAN!" -Upi-
"Baiklah kalau kalian segitunya mau tau impianku." Seketika Sho mengatakan itu, suasana menjadi tak enak.
"Impianku adalah... Tidak mati sendirian. Aku akan jadi pilot atau masinis. Dan kalian berdua akan ku seret untuk duduk di kursi VIP. Jadi kalian akan meledak bersama ku." -Sho-
Sho mengatakan itu dengan wajah yang seram dan di hiasi background yang seram. Seketika ketiga orang itu merinding bersama.
"Bercanda~" -Sho-
"Dasar paikopet.." -Upi-
"Kan sudah ku bilang aku nggak punya impian." -Sho-
"Lagi pula, kenapa cuma kami berdua?! ADEL GIMANA?!" -Upi-
"Dia pengecualian. Karena dia waras. Tak seperti kalian." -Sho-
"Cih. Bilang saja kalau suka." Setelah perkataan Upi itu, Sho pun membalikkan badan.
"Adel gimana?" -Amu-
"Aku? Hmmm... Penulis, ilustrator, atau pemain musik sih. Kamu sendiri gimana Mu?" -Adel-
"Nggak tau. Aku belum menemukan impian masa depanku." -Amu-
"Coba cari pekerjaan yang kamu mau." -Upi-
"Ibuku sih pengennya aku jadi dokter." -Amu-
"Itukan maunya ibumu. Kalau kamunya apa?" -Adel-
"TEUING AAH!" Ucap Amu sambil melempar kertas yang harusnya dia isi. Dan kertas itu dengan santainya melayang sampai mengenai wajah Toro. Dengan cepat Toro mengembalikannya pada Amu.
"Amu, sampahmu. Jangan dibuang sembarangan." -Toro-
"Oh, sorry Toro. Oh iya Toro. Mau tanya dong. Menurutmu, pekerjaan yang cocok buatku apa?" Mendengar pertanyaan Amu, membuat Toro menampilkan wajah:
"Harusnya kamu yang lebih tau." -Toro-
"Nggak. Aku gak tau. Gimana caranya agar kita tau apa kemampuan kita? Apa kelebihan yang kita punya?" -Amu-
"Yhaa... Banyak belajar, banyak nyoba hal hal baru. Mungkin akan jadi lebih mudah kalau kamu tau passion mu apa." -Toro-
"Teuing ah.." -Amu-
_________________________________
Omake~
Tiba tiba, Kiki nongol entah dari mana dan mengajak Amu untuk jadi belahan jiwanya.
"Kalau bingung mau jadi apa, jadi belahan jiwa aku saja." -Kiki-
"Najis." -Amu-
Disisi lain, Sho masih mengingat perkataan Upi tadi. Dia diam diam melirik Adel dan bergumam kecil yang hanya sanggup dia dengar sendiri.
"Impianku... Setidaknya aku ingin menikahinya dan menjalani hidup yang normal.." -Sho-
TBC~
KAMU SEDANG MEMBACA
WEE!!! x OC (fanfic)
Short StoryMasa SMA.... Katanya sih masa paling indah... Dimana kita bisa merasa lebih bebas... Merasa lebih bahagia...... TAPI BOOONK :) MARI KITA LIHAT KEHIDUPAN MAREKA KALAU MAU MEMBUKTIKANNYA!! _______________________________________________________ W...