17.

178 19 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

"Baiklah anak anak madesu. Hari ini kita ujian." Ucap pak Eko sambil memukul meja dengan buku.

'NOOOOOOOO!!!' batin Upi dan Amu yang sudah teriak dan pasrah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'NOOOOOOOO!!!' batin Upi dan Amu yang sudah teriak dan pasrah. Sedangkan teman mereka 1 lagi (Adel) sudah pingsan di meja belakang.

(FYI: Adel duduk sendiri di meja belakang paling sudut kelas.)

"Saya kasih waktu 1 setengah jam buat persiapan. Kiki tolong bantu saya buat print kertas ujiannya." -pak Eko-

"Ya pak." Saat Kiki berjalan, dia melewati meja Amu dan melihatnya.

"Ng?" -Kiki-

"I hate math.." -Amu-

"Masih bingung ya?" -Kiki-

"E-Kaget!" -Amu-

"Mau ku ajarin gak?" -Kiki-

"..." Amu melihat Kiki dengan agak ragu.

'Sepertinya dia dilema.' -Kiki-

"Aku bisa ajarin pelan pelan kok." -Kiki-

"Gak usah deh." Tolak Aku dengan halus sambil memegang pisau.

TEPAK!

"Kiki buruan, udah di tunggu pak Eko tuh." -Toro-

Saat Kiki sudah pergi, Amu mendekati meja Qoqom.

"Ceu Qoqom, bisa ajarin aku gak?" -Amu-

"Bisa kok. Mana yang kamu gak ngerti?" -Qoqom-

"Semuanya." -Amu-

"Tadi di ajarin Kiki kok gak mau?" -Qoqom-

"Malu lah, nanti keliatan begonya. Ga nyaman juga." -Amu-

"Amu, kok kamu belajar sih? Percuma, mending pasrah aja. Biar aku ada temennya." -Upi-

"Upi ikut belajar yuk." -Qoqom-

WEE!!! x OC (fanfic) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang