6.

249 26 0
                                    

.

.

.

Hari ini adalah jadwal mengumpulkan tugas karangan bahasa Inggris. Toro ditugaskan untuk mengumpulkan tugas satu kelas.

"Amu, tugasmu tolong dikumpulkan." -Toro-

"Nih." -ucap Amu memberikan lembaran kertas.

"Trims." -Toro-

"..." Amu terdiam saat melihat Toro melihat isi kertasnya.

"Kau... Mau jadi dokter?" -Toro-

"Nggak. Itu mau ibuku." -Amu-

"Kenapa? Padahal kau suka menggambar. Kenapa nggak menjadi sesuatu sesuai yang kau inginkan?" -Toro-

"Wah tumben kamu bahas hal kayak gini. Kenapa? Kamu lagi ada masalah?" -Toro-

"... Nggak, bukan apa apa. Aku cuma berfikir kalau kita ada di situasi yang sama." -Toro-

"Menurutmu begitu?" -Amu-
.

.

.

Di saat jam ke tiga berakhir, Amu, Upi, dan Adel pun berbincang ringan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di saat jam ke tiga berakhir, Amu, Upi, dan Adel pun berbincang ringan.

"Eh eh, di tugas bahasa Inggris tadi kalian isi apa?" -Upi-

"Kau sendiri?" -Adel-

"AKU MENULIS UNTUK MENJADI MODEL!" -Upi-

"Model? Kau yakin?" -Amu-

"Biarlah~ toh, kalau gak kesampaian tinggal jadi kuutuber~" -Upi-

"Ohh. Kamu apa Del?" -Amu-

"Aku? Aku menulis akan kuliah dulu sih. Dan akan bekerja menjadi ilustrator." -Adel-

"Wow! Sudah tertata rapi ya?!" -Upi-

"Iya dong~ kamu gimana Mu?" -Adel-

"Aku? Aku menulis mau jadi dokter. Walaupun aku gak mau sih." -Amu-

"Loh? Kok gitu?" -Upi-

"Yah~ dari pada nggak nulis apa apa kan." -Amu-

"Iya juga sih. Eh Btw, aku jadi kepo deh sama teteh. Dulu kerja apa ya sampai kekar banget gitu?" -Adel-

"Eh? Iya juga ya. Tanya yuk Pi!" -Amu-

"Ide bagus tuh!" -Upi-

"Eh! Pelajaran ke empat bakal mu...... Lai... Yah.. Udah pergi." -Adel-

Sebelum mendengarkan perkata Adel, dua orang itu sudah langsung cus pergi.

".. Biar aja deh." -Adel-

.

.

.

"Cita cita teteh?" -Teh Melani-

"Iya Teh. Dulu cita cita Teteh apa ya? Kalo boleh tau." -Upi-

"Aih, atuh cita cita Teteh mah nggak menarik buat di ceritain." -Teh Melani-

"Ih jangan gitu Teh. Kita penasaran nih." -Amu-

"Eeh gitu ya. Kalau soal cita cita, dulu cita cita Teteh udah kesampaian." -Teh Melani-

Justice!

"Menjadi pemain tinju di suatu tempat yang dipenuhi bangunan tinggi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Menjadi pemain tinju di suatu tempat yang dipenuhi bangunan tinggi. Teteh dapet banyak pengalaman menarik dari sana." Ucap Teteh sambil di dengan Upi dan Amu yang sambil mencuri baso Upi.

"Tapi karena ada suatu kejadian, akhirnya Teteh milih buat berhenti." -Teh Melani-

Seketika Upi dan Amu membeku dengan keringat dingin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seketika Upi dan Amu membeku dengan keringat dingin.

"Dan akhirnya, Teteh beralihuntuk bikin warung bakso. Sedangkan tinju, teteh jadiin hobi aja." -Teh Melani-

"WHOAH! KEREN TEH! KEREN BANGET!!!" -Upi & Amu-

"Kita nggak boleh ngutang lagi." Bisik Upi.

"Benar. Bisa bisa kita dihabisi."  Yang di jawab bisikan juga oleh Amu.

"Orang lain usah pada nemuin impian mereka. Sementara aku masih bingung mikirin perbedaan passion sama hobi." Ucap Amu sambil memainkan garpunya. Sedangkan Upi sedang meminum kuah bakso.

"Hobi, biasanya dilakukan hanya sebagai pelepasan penat, atau juga sebagai obat stress." Ucap seseorang yang langsung membuat Amu kaget. Upi yang sedang meminum kuah bakso sedikit tersedak.

"Sedangkan passion, adalah penjiwaan dalam suatu bidang." Dan muncullah Umami. Bagian keamanan putri.

"Jadi, Amu dan Upi, bukankan sekarang masih jam pelajaran?" -Umami-

"I- iya kak... Kita kira masih jam istirahat." Jawab mereka berdua dengan gagap dan keringat dingin.

_________________________________

Omake~

Umami pun langsung berjabat tangan dengan Teh Melani, karena sudah memberi tau lokasi kedua orang tersebut.

"Makasih banyak atas kerja samanya Teh." -Umami-

"Sama sama neng Umami." -Teteh Melani-

"Teteh mengkhianati kita." Ucap Amu dan di jawab anggukan oleh Upi.

Seperti biasa, mereka di hukum lagi.

TBC~

WEE!!! x OC (fanfic) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang