l i m a

1.6K 117 35
                                    

"kamu mau kemana?" Tanya Jean saat melihat Jake memasukan baju-baju nya ke dalam koper.

"Aku ada urusan di luar kota selama seminggu" ucap Jake yang menjawab pertanyaan Jean tanpa menoleh pada Jean sedikit pun.

"Kok kamu gak bilang sama aku kalo kamu mau ke luar kota, biasanya kamu selalu bilang ke aku Jake" Jean kini di landa rasa kesal pada suaminya itu.

Kini Jake menoleh pada Jean dan berdiri tepat di hadapan Jean dengan wajah serius nya.

"Emang semua yang aku kerjain dan aku lakuin harus aku omongin ke kamu?, ngga juga kan?" Jake setelah berbicara seperti itu kembali mengemasi barang-barang yang tak muat
ke dalam tas yang lebih kecil.

Jean masih speechless dengan kata-kata Jake barusan, "apa kamu bilang tadi? Gak harus di omongin?,  aku ini istri kamu Jake, kamu harus bilang kalau kamu mau ngapain atau mau kemana biar aku juga tenang Jake"

Jake tak memperdulikan omelan Jean itu, Jake anggap itu sebagai angin lalu baginya.

"Udah ya aku mau berangkat" Jake lantas menggeret kopernya menuju keluar kamar.

Dan Jean pun mengikuti Jake keluar dengan perasaan yang masih kesal dengan suaminya itu.

Areum yang berada di depan televisi bersama jino pun mengalihkan tatapannya ketika melihat sang papa menuruni tangga dengan membawa koper nya.

Areum pun lantas berlari menghampiri Jake saat Jake sudah selesai menuruni anak tangga.

"Papa~"

Areum memeluk kedua kaki Jake tersebut menatap papa nya dengan wajah yang lucu.

"Papa mau kemana? Kok bawa-bawa koper?" Tanya areum sangat lucu, Jake tersenyum sembari berjongkok di hadapan anak sulungnya itu.

"Papa mau kerja sayang, areum di rumah aja ya jaga adek jino sama mama" pesan Jake pada areum.

Areum pun memanyunkan bibirnya di depan ayahnya itu.

"Yah, areum mau ikut pah" rengek bocah perempuan itu dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Gak boleh sayang, papa di luar kota bukan mau liburan, tapi mau kerja, nurut ya sayang" Jake mengecup pipi anaknya itu dengan sayang.

Bocah itu langsung mengelap pipinya yang sehabis di cium oleh Jake, dan berlari menuju Jean yang tengah menggendong jino.

"Hiks....areum mau ngambek sama papa" bisik areum pada Jean.

Jean pun berjongkok di hadapan areum, dan mengusap air mata anak nya itu, "nurut ya nak, papa kan harus kerja, areum gak boleh nakal ah"

Areum pun tak menjawab hanya memeluk Jean, dan di tengah-tengah nya ada jino yang terdiam dan menatap kakaknya yang sedang menangis dengan tatapan polosnya.

Jake pun yang melihat itu menghampiri istri dan kedua anaknya.

"Papa tinggal ya sayang" ucap Jake lembut sembari mengelus puncak kepala anaknya.

Jake pun kini beralih pada bayi yang menatap nya, dengan lucunya jino mengemut jempol nya, seolah-olah jempol mungilnya itu mengeluarkan susu, Jake pun mendekat kan wajahnya pada jino, "papa kerja dulu ya, jino jangan nakal ya"  Jake mencium pipi gembul jino  itu dengan gemas.

Dan kini tatapan Jake beralih pada Jean, yang sama-sama menatap Jake juga, tapi kini wajah Jake kembali berubah datar tak seperti tadi saat bersama anak-anak nya.

Dan itu membuat Jean sedikit sedih.

"Aku berangkat" ucap Jake tanpa memberikan kecupan untuk Jean, biasanya suaminya itu selalu mencium nya entah di kening maupun bibirnya saat berangkat kerja.

Namun akhir-akhir ini semuanya berbeda.

Jean kini mengikuti Jake sampai di depan pintu, menyaksikan suaminya tengah menyalakan mobilnya.

Jake membuka kaca mobilnya dan melirik Jean yang berdiri di ambang pintu depan rumah bersama dengan jino yang setia berada dalam gendongan Jean.

Jangan tanya dimana areum, gadis kecil itu merajuk dan pergi ke kamarnya, tak ingin melihat papa nya pergi ke luar kota.

jake lantas langsung kembali menatap ke arah depan dan langsung melajukan mobilnya.

"Hati-hati Jake" ucap Jean kecil, Jean pun yakin suaranya itu tak terdengar oleh Jake.

Jean pun langsung pergi menuju ke dalam rumah, ia mendudukkan dirinya beserta jino di sofa empuk, ia pun memulai overthinking nya kembali.

"Aku harus apa biar Jake gak berubah, aku kangen Jake yang dulu"

Tak terasa air matanya mengalir membasahi pipinya.

Mma...ma...hik..ma..

Jino tiba-tiba saja ikut menangis saat melihat Jean menangis, dan itu membuat Jean terkejut dan segera mengelap air matanya agar tak di lihat oleh jino.

"Aduh jagoan nya mama kok nangis hm?"

Jean mencoba menenangkan Jino yang menangis, bocah itu sepertinya bisa merasakan kesedihan yang ibunya rasakan.

"Jagoan mama nen aja ya, habis itu bobo" Jean langsung memberikan jino asi agar jino tenang.

Dan benar saja saat di beri asi jino langsung terdiam.

Jean mengelap air mata jino yang masih berlinang di pelupuk matanya.

"Maafin mama ya, jino jadi ikutan nangis"

° ° °
Kini Jake memberhentikan mobilnya di sebuah perumahan elit.

Ia pun langsung mengambil ponselnya Hendak menelfon seseorang.

"aku udah sampe, kamu cepet keluar ya"  ucap nya pada orang di sebrang telefon.

Kini Jake menaruh ponselnya ke saku celananya.

Tok tok..

Jake menoleh pada kaca mobilnya yang di ketuk oleh seseorang dari luar mobilnya, Jake dapat melihat seorang wanita tersenyum padanya dari luar kaca mobilnya.

Jake pun lantas tersenyum dan membuka kaca mobilnya.

"Maaf ya bikin kamu nunggu lama" ucap wanita itu sambil tertawa kecil.

Wanita itu adalah Cilla.

"Haha it's okay babe, ayo naik" ucap Jake mempersilahkan.

"Kita mau liburan kemana Jake?" Tanya cilla.

"Dimana pun yang kamu mau" ucap Jake dengan senyuman manisnya nya pada Cilla.

Cilla pun berusaha berfikir keras ingin kemana tujuannya bersama Jake ini.

"Eum..Bali?" Celetuk Cilla.

Jake pun memasang wajah berfikirnya.

"Okay, let's go"

Jake lantas kembali menancapkan gas mobilnya kembali, kini tujuan mereka adalah Bali.

Dengan kecepatan tinggi mobil itupun melaju ke bandara.[]






























TBC
Segitu dulu ya, yang penting aku update dulu deh, klo semisal hari ini ada waktu buat nulis aku bakal up hari ini, entah itu nanti sore atau malem.

REGRET OF LIFE | JAKE [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang